Cara Mengatasi Radang Tenggorokan Balita
Apakah bayi atau balita Mums pernah terbangun di tengah malam sambil terengah-engah dan batuknya mengeluarkan suara sedikit aneh? Si kecil mungkin menderita croup atau radang tenggorokan, suatu penyakit yang juga bisa menyerang anak-anak. Mungkin Mums dan untungnya mudah untuk diobati.
Gejala radang tenggorokan pada bayi dan anak yang paling umum adalah batuk. Kadang kita sulit untuk membedakan gejala batuknya. Apakah itu flu? COVID-19? Atau penyakit lain seperti batuk rejan, TB atau radang tenggorokan?
Apa itu Radang Tenggorokan?
Radang tenggorokan atau laringotrakeobronkitis merupakan infeksi virus yang menyebabkan peradangan pada kotak suara (laring) dan tenggorokan (trakea). Hal ini menyebabkan saluran udara tepat di bawah pita suara membengkak dan menyempit sehingga membuat pernapasan menjadi sulit dan menghasilkan batuk.
Bayi, balita, dan anak prasekolah berusia antara 3 bulan dan 5 tahun paling berisiko terkena radang tenggorokan karena saluran udara mereka yang masih berkembang. Penyakit ini paling sering muncul pada bulan-bulan yang lebih dingin antara Oktober hingga Maret.
Kebanyakan kasus radang tenggorokan tidak serius, tetapi kasus yang parah bisa sampau memerlukan rawat inap.
Penyebab radang tenggorokan pada bayi dan balita adalah infeksi virus. Baik itu virus influenza, atau virus lain seperti COVID-19, adenovirus, atau enterovirus. Beberapa anak mungkin mengalami episode radang tenggorokan yang berulang.
Gejala radang tenggorokan pada bayi dan balita
Radang tenggorokan biasanya dimulai seperti flu biasa berupa hidung meler, mungkin disertai demam, dan anak jadi mudah rewel. Dalam hitungan hari, suara atau tangisan bayi menjadi sedikit serak. Kemudian muncul batuk yang mungkin disertai dengan napas yang berat atau berisik, termasuk suara melengking saat anak si kecil menarik napas (disebut stridor).
Berikut ini gejala radang tenggorokan yang perlu diperhatikan:
- Suara serak dan serak
- Hidung tersumbat atau berair
- Sakit kalau menelan
- Anak menjadi rewel
- Demam (tidak selalu)
- Batuk terdengar seperti anjing laut (biasanya lebih buruk di malam hari)
- Sesak napas
Jika anak menujukkan gejala radang tenggorokan, hubungi dokter anak untuk membuat janji temu. Apalagi bayi yang lahir prematur paling berisiko mengalami komplikasi.
Selain itu, radang tenggorokan menular. Si kecil dapat menularkan ke orang lain terutama jika batuk atau bersin . Kuman penyebab radang tenggorokan juga dapat bertahan hidup di permukaan (misalnya gagang pintu, mainan, minuman bersama.)
Radang tenggorokan biasanya menular selama tiga hari setelah gejala muncul atau sampai orang yang terinfeksi bebas demam. Jadi, semenntara jangan bawa anak ke penitipan anak, prasekolah, dan kegiatan lainnya.
Pengobatan radang tenggoroan pada bayi dan balita
Radang tenggorokan pada anak-anak umumnya berlangsung selama beberapa hari hingga seminggu, dan dapat sembuh dengan sendirinya terutama yang ringan. Ingat ya Mums, si kecil tidak memerlukan antibiotik karena sebagian besar radang tenggorokan disebabkan oleh virus, bukan bakteri.
Jika radang tenggorokan bertambah parah, atau jika ia tidak bernapas dengan baik, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan.
Meskipun batuk dan suara si kecil terlihat menakutan, sebagian besar radang tenggorokan cukup dirawat di rumah. Tindakan sederhana ini biasa membantu meredakan ketidaknyamanan si kecil:
1. Mandi air hangat dan diuap
Bawa bayi kekamar mandi, nyalakan pancuran air panas, dan tutup pintunya. Lakukan selama 15 hingga 20 menit. Udara lembap yang hangat akan mengurangi peradangan di saluran udara dan membuat pernapasan lebih mudah.
2. Udara sejuk
Pada malam yang sejuk, Mums juga dapat mengajak si kecil keluar untuk menghirup udara segar selama 15 menit, atau membuka lemari pembeku dan membiarkannya menghirup udara selama beberapa menit. Mums juga dapat mencoba membuka sedikit jendela atau menyalakan kipas angin.
3. Gunakan pelembap udara
Nyalakan pelembap udara dingin di kamar bayi saat ia tertidur di malam hari.
4. Hindari dehidrasi
Berikan anak banyak cairan untuk melegakan tenggorokannya. Berikan bayi yang disusui di bawah usia 6 bulan lebih sering menyusu dan bayi yang di atas usia 6 bulan lebih sering menyusu ditambah air putih di sela-sela.
Untuk bayi yang diberi susu formula di bawah usia 6 bulan, berikan susu formula dalam jumlah yang sama dalam porsi yang lebih kecil tetapi lebih sering, dan lakukan hal yang sama untuk bayi di atas usia 6 bulan dengan menambahkan air putih di sela-sela waktu menyusu.
Untuk bayi dan balita di atas usia 1 tahun, berikan air atau cairan rehidrasi seperti Pedialyte, mungkin dalam jumlah yang lebih kecil tetapi lebih sering (seperti beberapa teguk setiap 15 menit atau lebih).
5. Berikan kenyamanan dan pelukan
Saat menangani radang tenggorokan pada anak-anak, usahakan yang terbaik untuk menenangkan si kecil dengan membacakan cerita, nyanyikan lagu, atau berpelukan. Menangis dapat memperburuk kesulitan bernapas.
6. Cobalah madu
Jika si kecil berusia lebih dari 12 bulan, berikan 1 sendok teh madu sebelum tidur untuk membantu melegakan tenggorokannya dari batuk. Jangan pernah memberikan madu kepada bayi di bawah usia 1 tahun.
7. Atasi demam
Jika si kecil demam, konsultasikan dengan dokter apakah perlu memberikan obat penurun demam.
Cara mencegah radang tenggorokan pada bayi dan balita
Meskipun kita tidak selalu bisa mencegah radang tenggorokan pada bayi atau balita , namun orang tua dapat melakukan pencegahan.
1. Jaga kebersihan yang baik
Seperti banyak penyakit pernapasan lainnya, radang tenggorokan menyebar melalui batuk dan bersin saat berkontak dekat dengan orang lain yang kemudian menghirup bakteri tersebut. Untuk menjaga kebersihan yang baik, ajari si kecil untuk menutup mulut dan hidungnya saat batuk atau bersin menggunakan tisu.
Mums juga perlu mengajarinya cara mencuci tangan yang benar setelah membuang ingus, batuk, atau bersin. Gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol jika sabun dan air tidak tersedia. Mencontohkan perilaku ini dan melatihnya saat dibutuhkan akan membantu kebiasaan sehat tersebut melekat.
2. Jauhi siapa pun yang sakit
Sistem kekebalan tubuh si kecil rentan terhadap segala jenis kuman. Jangan ragu untuk meminta teman atau saudara yang bermaksud baik tetapi sedang tidak enak badan untuk menunda kunjungan ke rumah hingga mereka benar-benar pulih.
3. Vaksinasi anak
Karena virus influenza terkadang dapat menyebabkan radang tenggorokan, vaksin influenza dapat mengurangi kemungkinan anak terkena kondisi tersebut. IDAI merekomendasikan vaksin influenza setiap tahun untuk semua anak berusia 6 bulan ke atas.
Semoga artikel tadi membantu. Mums juga bisa mendapatkan artikel lain seputar kesehatan anak di aplikasi Teman Bumil. Mums juga bisa berkonsultasi dengan dokter anak di beberapa diskusi yang diadakan Komunitas Teman Bumil.
Referensi:
Whattoexpect. croup-in-children
-
# Radang tenggorokan (Faringitis)
-
# Balita
-
# Radang Tenggorokan