Ana Yuliastanti
22 April 2024
shutterstock

Diabetes pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Menangani

Diabetes tidak hanya dialami orang dewasa. Anak-anak juga dapat memiliki diabetes. Diabetes pada anak umumnya diabetes tipe 1, yaitu suatu kondisi di mana tubuh anak  tidak mampu memproduksi hormon insulin. Dengan begitu, pada diabetes anak,  terutama yang tipe 1, insulin adalah satu-satunya cara untuk bertahan hidup.

 

Diabetes anak memerlukan pengobatan seumur hidup karena tidak ada obat untuk diabetes tipe 1 pada anak-anak, namun penyakit ini dapat ditangani. Mengenali diabetes tipe 1 pada anak mungkin tidak mudah. Saat anak terdiagnosis diabetes, maka diperlukan edukasi sepenuhnya untuk orang tua, karena terapinya berlangsung seumur hidup. Tergantung usia anak saat terdiagnosis diabetes, maka anak maupun orangtua harus belajar cara memberikan suntikan, menjaga pola makan, dan memantau gula darah.

 

Kabar baiknya, kemajuan dalam teknologi alat pemantauan gula darah dan pemberian insulin telah sangat baik saat ini. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup anak dengan diabetes tipe 1.

 

Baca juga: Anak Terlambat Bicara: Penyebab dan Cara Mengatasinya

 

Gejala Diabetes Anak

 

Tanda dan gejala diabetes anak, dalam hal ini diabetes tipe 1 biasanya berkembang dengan cepat. Beberapa gejalanya meliputi:

 

- Anak selalu merasa haus dan minum terus

- Sering buang air kecil, mungkin anak sering mengompol meskipun sudah terlatih menggunakan toilet

- Mudah lapar

- Penurunan berat badan yang signifikan

- Anak terllihat selalu kelelahan

- Perubahan perilaku

- Napas berbau buah

 

Penyebab Diabetes Anak

 

Sampai saat ini penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui. Namun pada kebanyakan penderita diabetes tipe 1, penyebabnya adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh yang biasanya melawan bakteri dan virus berbahaya, secara keliru menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas. Akibatnya pankreas gagal menghasilkan insulin.

 

Faktor genetik dan lingkungan diduga berperan dalam proses ini. Setelah sel-sel di pankreas dihancurkan, ia hanya mampu memproduksi sedikit atau tidak memproduksi insulin sama sekali. Insulin memiliki tugas penting yaitu memindahkan gula (glukosa) dari aliran darah ke sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi.

 

Saat kita makan, terutama karbohidrat, maka gula memasuki aliran darah saat makanan dicerna. Tanpa insulin yang cukup, gula akan menumpuk di aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan kadar gula dalam darah tinggi dan dalam jangka panjang akan menyebabkan komplikasi di seluruh organ yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani.

 

 

Baca juga: Mengatasi Anak Pemalu agar Lebih Berani

 

Siapa yang berisiko memiliki diabetes tipe 1?

 

Diabetes tipe 1 memang paling sering terjadi pada anak-anak, namun dapat terjadi pada semua usia. Faktor risiko diabetes tipe 1 pada anak antara lain:

 

- Ada riwayat diabetes di keluarga. Jika orang tua atau saudara kandungnya mengidap diabetes tipe 1, maka si kecil memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena diabetes juga.

- Perubahan genetika. Gen tertentu diketahui meningkatan risiko diabetes tipe 1.

- Virus tertentu. Paparan berbagai virus dapat memicu kerusakan autoimun pada sel pankreas.

 

Komplikasi diabetes pada anak

 

Diabetes tipe 1 dapat mempengaruhi organ-organ utama dalam tubuh anak. Menjaga kadar gula darah tetap mendekati normal sepanjang waktu dapat mengurangi risiko komplikasi secara signifikan.

 

Komplikasi diabetes anak dapat mencakup:

- Penyakit jantung dan pembuluh darah. Diabetes meningkatkan risiko anak terkena kondisi seperti penyempitan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke di kemudian hari.

- Kerusakan saraf. Kelebihan gula dapat melukai dinding pembuluh darah kecil yang memberi nutrisi pada saraf anak. Kerusakan saraf ditandai dengan kesemutan, mati rasa, terbakar atau nyeri. Kerusakan saraf biasanya terjadi secara bertahap dalam jangka waktu yang lama.

- Kerusakan ginjal. Diabetes dapat merusak kumpulan pembuluh darah kecil di ginjal yang menyaring limbah dan racun dari darah. Kerusakan ginjal kronis harus ditangani dengan cuci darah seumur hidup atau transplantasi ginjal.

- Kerusakan mata. Diabetes dapat merusak pembuluh darah di retina mata, sehingga dapat menyebabkan gangguan penglihatan bahkan kebutaan.

- Osteoporosis. Diabetes dapat menurunkan kepadatan mineral tulang, sehingga meningkatkan risiko osteoporosis pada anak saat dewasa.

 

Penanganan Diabetes Anak 

 

Karena masuk kategori autoimun, maka tidak seperti diabetes tipe 2, diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah atau disembuhkan. Namun, dengan kontrol metabolik yang baik, anak dapat tumbuh dan berkembang, seperti anak sehat lainnya.

 

Kontrol metabolik yang dimaksud ialah dengan mengupayakan kadar gula darah dalam batas normal atau mendekati nilai normal tanpa menyebabkan anak menjadi kekurangan glukosa dalam darah. Caranya dengan memantau kadar gula darah secara rutin. Pemeriksaan gula darah dilakukan setiap hari, bahkan bisa 6 hingga 7 kali per hari yaitu setiap sebelum dan sesudah makan dan menjelang tidur atau pagi hari.

 

 

Penanganan diabetes anak yang paling penting adalah pemberian insulin sepanjang hidupnya. Diabetes tipe 1 disebabkan pankreas yang tidak mampu memproduksi cukup insulin sehingga terapi satu-satunya hanya insulin. Sampai saat ini belum ada terapi pengganti insulin. Pengembangan terapi untuk memperbaharui sel-sel beta pankreas agar kembali memproduksi insulin, masih sebatas penelitian dan masih dibutuhkan jalan panjang sampai terwujud.

 

Orang tua tidak perlu sedih dan khawatir karena dengan pengobatan yang benar, penderita diabetes tipe 1 tetap bisa memiliki kualitas hidup yang baik bahkan berumur panjang seperti anak-anak lain yang tidak memiliki diabetes. Diskusikan dengan dokter untuk terapi insulin ini, baik cara pemberian, dosis, dan efek sampingnya. 

 

Langkah selanjutnya adalah pola makan yang benar. Makan sehat adalah bagian penting dari setiap rencana pengobatan diabetes, tapi tidak berarti anak harus mengikuti "diet diabetes" yang ketat. Sama seperti anggota keluarga lainnya, pola makan anak harus secara teratur mencakup makanan yang bergizi tinggi serta rendah lemak dan kalori, seperti sayuran, buah, protein, biji-bijian utuh. 

 

Selalu konsultasikan dengan ahli diet untuk membantu membuat rencana makan yang sesuai dengan 

preferensi makanan dan tujuan kesehatan anak. Ahli diet juga akan mengajari cara menghitung karbohidrat dalam makanan sehingga Mums dapat menggunakan informasi tersebut saat menentukan dosis insulin.

 

Langkah menangani diabetes anak yang tidak kalah penting adalah aktivitas fisik. Setiap orang membutuhkan latihan aerobik secara teratur, tidak terkecuali anak-anak penderita diabetes tipe 1.

 

Namun perlu diingat bahwa aktivitas fisik dapat mempengaruhi gula darah. Efek terhadap kadar gula darah ini bisa bertahan berjam-jam setelah berolahraga, bahkan mungkin semalaman. Mums dan si kecil mungkin perlu menyesuaikan rencana makan atau dosis insulin anak jika akan melakukan aktivitas fisik yang lebih dari biasanya.

 

Saat anak beraktivitas fisik, periksa gula darah anak lebih sering untuk mencegah gula darah terlalu rendah. Jadikan aktivitas fisik sebagai bagian dari rutinitas harian anak, untuk membantu mengendalikan lonjakan gula darah.

 

Selain itu, anak-anak pengidap diabetes tipe 1 beserta orangtuanya, harus paham tentang survival skills, yaitu bagaimana mengelola diabetes tipe 1, mulai dari memahami aturan makan, apa yang harus dilakukan jika mengalami hipoglikemia, hingga kemauan untuk mengecek gula darah secara teratur dan bagaimana menyuntikkan insulinnya secara mandiri.

 

Jika dikelola sesuai informasi yang benar, maka penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2 dapat memiliki kualitas hidup yang baik. Oleh karena itu, kenali diabetes pada anak sedini mungkin sehingga penyandang diabetes masih memiliki kesempatan terhindar dari komplikasi.

 

 

 

Referensi:

 

  • # Diabetes
  • # Diabetes Tipe 1
  • # TBN Kesehatan
  • # TBN 3 Tahun
  • # TD Hidup dengan Diabetes