Ella Nurlaila
26 Juni 2025
Shutterstock

Biasakan Meminta Maaf ke Anak dan Cara Melakukannya

Ketika situasi sedang tidak terkendali, atau Mums sedang memiliki suasana hati yang buruk, orang tua mudah terprovokasi dan terpancing amarah. Ketika anak berulah, memarahi anak bisa tidak terhindarikan. Tanpa disadari, Mums Mums akan memarahi si kecil dengan suara keras, bahkan mungkin sambil mencubitnya. 


Mums mungkin tidak menyadari bahwa saat Mums berbalik, anak-anak menatap Mums dengan wajah terluka dan ekspresi tidak percaya bahwa Mums telah menyalahkan mereka.


Semua orang tua pernah membuat kesalahan, dan sudah saatnya orang tua perlu mengajari anak-anak kita melalui contoh kita sendiri untuk mengakui kesalahan tersebut, bahkan ketika hal itu benar-benar memalukan bagi kita. Meminta maaf kepada anak bukan hal yang memalukan. 

Baca juga: Keuntungan Anak yang Dibesarkan oleh Ibu yang Bekerja


Cara meminta maaf ke anak

Ketika Mums atau Dads kehilangan kendali dan melakukan kesalahan ke anak, hal terpenting yang harus diingat adalah tetap tenang dan tulus dalam meminta maaf. Meminta maaf kepada anak dengan tulus dan efektif melibatkan beberapa langkah penting.


Ikuti 7 langkah berikut ini saat Mums harus meminta maaf:


1. Akui kesalahan dan bertangungjawab

Tidak apa-apa untuk merasa frustrasi, dan tidak apa-apa untuk terkadang merasa kesal. Ini adalah bagian dari emosi. Katakan ini kepada anak. Lalu ingatlah bahwa cara kita menanggapi perasaan tersebut tidak selalu baik. Misalnya, Mums baru berbuat tidak baik karena berteriak dan marah-marah pada anak. 

Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami anak dan hindari penggunaan bahasa yang bertele-tele atau menyalahkan orang lain. Contoh: "Mama minta maaf karena sudah membentakmu tadi. Seharusnya Mama tidak melakukan itu."



2. Berikan penjelasan

Jelaskan dalam permintaan maaf Mums mengapa Mums merasa seperti itu. Apa yang terjadi yang menyebabkan Mums bereaksi seperti itu? Jangan gunakan ini sebagai kesempatan untuk menyalahkan si kecil. Misalnya, "Mama sedang lelah dan merasa kesal, tapi itu bukan alasan untuk membentakmu."



3. Minta maaf

Minta maaf secara langsung dan tunjukkan tindakan mana yang tidak pantas, dan jelaskan alasannya. Anak-anak  akan belajar bahwa mereka juga tidak boleh bertindak seperti itu.



4. Kenali perasaan anak

Pahami dan akui perasaan anak yang mungkin terluka atau kecewa akibat kesalahan Mums. Tunjukkan kepada mereka bahwa Mums memahami bahwa mereka terluka atau takut. Jika tindakan Mums dipicu oleh sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan anak , pastikan mereka memahami bahwa rasa sayang Mums tidak berubah. Contoh: "Mama tahu kamu pasti sedih karena Mama marah-marah. Mama menyesal sudah membuatmu merasa seperti itu."


5. Buat janji tidak mengulangi

Ini adalah kesempatan yang bagus untuk mengajarkan kepada anak-anak kita bagaimana kita belajar dari kesalahan kita dan memperbaiki diri. Jelaskan secara spesifik apa yang ingin Mums lakukan, seperti menghindari menyalahkan orang lain atau berteriak. Ucapkan dengan tulus bahwa Mums tidak akan mengulangi kesalahan tersebut. Contoh: "Mama janji akan berusaha lebih sabar dan tidak akan membentakmu lagi."



6. Fokus pada solusi dan perbaikan

Tawarkan untuk berdiskusi dan mencari solusi atas masalah tersebut dengan anak jika si kecil masih belum mau menerima dan masih terluka. Contoh: Ajak anak melakukan aktivitas yang disukainya bersama, berikan pelukan, atau belikan sesuatu yang ia inginkan



Selain langkah-langkah di atas, penting juga untuk: 

  • Meminta maaf segera setelah Mums menyadari kesalahan. Jangan menunda-nunda permintaan maaf.

  • Menjadi contoh yang baik. Tunjukkan kepada anak bagaimana meminta maaf dengan tulus ketika Anda melakukan kesalahan kepada orang lain.

  • Menerima konsekuensi. Jika ada konsekuensi dari kesalahan Anda, terimalah dengan lapang dada dan jangan mencoba menghindarinya.

  • Ingat, meminta maaf kepada anak-anak kita saat kita melakukan kesalahan—meskipun terkadang sulit—membuat anak-anak kita menyadari kekurangan mereka sendiri dan membantu mereka belajar untuk meminta maaf juga. 


    Hal itu juga menunjukkan kepada mereka bahwa tidak apa-apa untuk melakukan kesalahan.


    Anak-anak yang tidak mengalami banyak kegagalan biasanya akan mengalami kesulitan mengetahui apa yang harus dilakukan saat masalah muncul; mereka tidak memiliki kepercayaan diri untuk mengambil risiko, menghadapi masalah mereka dengan berani, atau bertahan.


    Dalam jangka panjang, melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut akan membuat anak-anak kita lebih percaya diri dan tangguh. Dan salah satu cara mereka dapat mempelajarinya adalah dengan melihat orang tua mereka bertanggung jawab atas kesalahan mereka sendiri.



    Referensi:

    Postitive Parenting. apologizing-to-your-child

    • # Anak
    • # Psikologi Anak