Bernadette Andika Gitawardani
08 Agustus 2019
pexels.com

Si Kecil Pilek? Jangan Sembarang Berikan Obat Pilek untuk Anak, Mums!

Pilek merupakan masalah pada saluran pernapasan yang bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Anak yang pilek akan mengalami hidung tersumbat, sehingga sangat mengganggu kenyamanannya.

 

Oleh karena itu, Mums harus mengetahui cara yang tepat untuk mengatasi gejalanya, mulai dari melegakan pernapasan hingga mengatur pola istirahatnya. Pilek memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Pada anak-anak, pilek biasanya harus segera diobati menggunakan obat pilek untuk anak dengan aturan dan dosis yang tepat.

 

 

Apa Itu Pilek?

Pilek adalah infeksi virus yang terjadi pada saluran pernapasan bagian atas, mulai dari hidung hingga tenggorokan. Meski orang dewasa dan anak-anak bisa mengalaminya kapan saja, pilek biasanya terjadi lebih sering pada anak-anak, yaitu sekitar 8-10 kali dalam setahun, bahkan lebih. Hal ini karena anak-anak belum memiliki sistem kekebalan tubuh sebaik orang dewasa.

  

Baca juga: Pengalaman Pertama Menghadapi Bayi Batuk Pilek

 

Apa yang Menyebabkan Pilek?

Kebanyakan penyakit pilek disebabkan oleh infeksi rhinovirus yang terbawa dalam udara atau benda-benda yang kita sentuh dan sudah terkontaminasi. Virus ini dapat masuk ke lapisan pelindung hidung dan tenggorokan, sehingga memicu reaksi sistem kekebalan tubuh. Ini menimbulkan sakit tenggorokan, sakit kepala, dan kesulitan bernapas melalui hidung.

 

Apa Saja Tanda-tanda dan Gejala Pilek?

Gejala umum yang sering timbul saat seorang anak mengalami pilek adalah hidung yang tersumbat, rasa menggelitik pada tenggorokan, dan bersin-bersin. Selain itu, anak yang pilek kemungkinan akan merasa lebih cepat lelah, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, demam ringan, nyeri otot, dan kehilangan nafsu makan. Lendir yang keluar dari hidung juga biasanya akan menjadi lebih kental dan berwarna kuning atau hijau.

 

Baca juga: Penyebab Pilek Tak Kunjung Sembuh, Berbahayakah?

 

Apakah Pilek Menular?

Pilek merupakan penyakit yang penularannya terjadi dengan sangat mudah, terlebih pada 2-4 hari pertama saat gejala muncul. Ada beberapa cara penularan virus penyebab pilek:

1. Kontak langsung, seperti mencium, menyentuh, atau berpegangan tangan dengan orang yang telah terinfeksi.

2. Kontak tidak langsung, seperti memegang sesuatu yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi. Perlu diketahui, virus atau kuman penyebab pilek dan diare bisa bertahan selama berjam-jam.

3. Beberapa virus menyebar di udara ketika seseorang batuk atau bersin. Cairan yang keluar saat batuk atau bersin ini bisa mencapai hidung dan mulut orang lain, sehingga menularkan pilek.

 

 

Berapa Lama Pilek Biasanya Akan Terjadi? 

Gejala pilek biasanya akan muncul 2-3 hari setelah penderita terpapar virus. Sebagian besar gejala pilek akan mereda dalam 1 minggu, tetapi ada pula yang berlangsung lebih lama.

 

 

Bagaimana Cara Mengatasi Pilek Si Kecil? 

Umumnya, gejala pilek akan mereda dengan sendirinya tanpa membutuhkan penanganan khusus. Namun, ada beberapa cara yang bisa Mums lakukan untuk membantu meredakan gejala pilek si Kecil, di antaranya:

1. Pastikan si Kecil meminum banyak cairan dan mengonsumsi makanan bergizi.

2. Periksa suhu tubuh si Kecil secara berkala. Apabila suhu tubuhnya berada di atas 38,5C, maka segera bawa ke dokter.

3. Usahakan agar si Kecil tidak melakukan banyak aktivitas dan istirahat di rumah. Selain lebih cepat memulihkan kondisinya, ini menjaga anak tetap di rumah dapat mengurangi risiko penyebaran virus.

4. Berikan obat pilek untuk anak yang telah disarankan oleh dokter sesuai dengan dosis yang tepat. Penggunaan obat pilek untuk anak dapat membantu meredakan gejala yang timbul, seperti bersin-bersin dan hidung tersumbat. Meski begitu, perlu diperhatikan juga agar Mums tidak sembarangan memilih serta memberikan obat pilek untuk anak. Pasalnya, tidak semua obat pilek yang ada di pasaran atau obat over-the-counter  (OTC) aman untuk dikonsumsi oleh si Kecil.

 

Hindari memberikan obat pilek untuk anak yang mengandung aspirin, karena obat tersebut dapat memicu terjadinya sindrom Reye, yakni kondisi yang menyebabkan pembengkakan pada organ hati dan otak hingga berakibat fatal.

 

Sebagai gantinya, Mums bisa memberikan obat pilek untuk anak yang mengandung asetaminofen,  ibuprofen, atau kandungan Pseudoephedrine HCl dan Chlorpheniramine Maleate. Penggunaan obat pilek untuk anak dengan dosis yang tepat dapat meringankan gejala yang timbul.

 

Melihat si Kecil yang mengalami pilek tentu membuat Mums ingin sekali membantu meredakan gejalanya. Namun, jangan sembarangan untuk memberikan obat pilek untuk anak. Pastikan Mums memilih obat pilek untuk anak yang tepat dan melakukan beberapa tips di atas guna membantu mengurangi gejala yang timbul. (AS)

  

 

Sumber

Colds in children” - Caring for Kids

Children and Colds” - WebMD

5 Ways to Care for a Child With a Cold” - Very Well Health

  • # Anak
  • # Obat
  • # TBN Kesehatan
  • # TBNBulan12
  • # Pilek
  • # Bayi & Balita