Jessica Christy
24 November 2018
pexels.com

Batasi Penggunaan Media Sosial

“Mau makan apa siang ini? Tap tap tap

“Aku pulang dulu ya, ojek online sudah sampai!!” tap tap tap

“Oh bapak sudah sampai? Naik ke lantai 2 ya pak untuk antar makanannya.” Tap tap tap

“Kepala gue sakit nih, konsul dokter pake chat aja kali ya?” tap tap tap

 

 

Hidup dengan gadget dan teknologi di sekitar kita memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini berbagai macam aplikasi memberikan kemudahan dalam jangkuan sentuhan. Dimulai dari menjalankan bisnis, memesan makanan, mode transportasi, sampai dengan konsultasi kesehatan. Jika membutuhkan sesuatu, bisa dicari dalam situs pencarian website. Semua dapat dilakukan dalam genggaman tangan.

 

Namun sebenarnya, tidak sedikit hal yang saya rasakan yang menjadi kebiasaan buruk akibat teknologi, antara lain  kebiasaan menatap layar kaca menjadi lebih lama, menunda pekerjaan yang seharusnya bisa saya kerjakan. Bahkan saat teman saya meminta saya untuk melihat berapa lama saya menggunakan aplikasi sosial media di hp saya, saya cukup kaget melihat banyaknya waktu yang saya habiskan di depan layar telepon genggam saya (kamu harus mencoba mengecek ini di telepon genggammu juga!). Selain itu, dengan banyaknya informasi yang masuk di layar hp, berapa banyak hal yang kamu baca dan belum tersaring secara fakta, sehingga belum tentu kebenarannya?

 

Tidak sedikit artikel kesehatan yang menghubungkan antara kesehatan mental dengan kehidupan media sosial. Ansietas, depresi, dan gangguan cemas banyak dialami oleh orang-orang yang sering menggunakan media sosial dan internet dalam waktu yang banyak. Tidak sedikit juga orang yang memutusukan untuk menutup akses media sosialnya, agar bisa hidup lebih tenang dan tanpa tekanan. Jika dulu internet dan media sosial ada sumber inspirasi, saat ini ajang untuk melihat hidup dan memperlihatkan hidup diri sendiri dan orang lain.

 

 

  1. Batasi penggunaan media sosial dan internet

Tidak bisa dipungkiri, hal ini adalah hal yag sangat sulit dilakukan. Karena semua sekarang diakses dengan telepon genggam, berbagai aplikasi sangat dekat dan mudah untuk dibuka. Berapa banyak dari teman-teman yang membuka dan refresh media sosial selama berulang-ulang hanya untuk menghindari untuk memulai pekerjaan yang sudah menumpuk? Di beberapa jenis handphone, keadaan ini dapat dibantu dengan adanga fitur yang membatasi penggunaan aplikasi tertentu sehingga kita tidak lupa diri dan menghabiskan waktu di depan layar handphone dalam waktu yang lama.

  1. Masihkah kamu aktif bergerak?

Apa yang teman-teman lakukan di waktu senggang? Menonton video sampai menghabiskan waktu berjam-jam? Scrolling feed sampai habis? Biasanya semua itu dilakukan dalam posisi santai, tiduran dan duduk bukan? Belum lagi berbagai aplikasi yang menawarkan jasa untuk mengantarkan makanan, obat-obatan, dan barang sampai di depan rumahmu. Belum Bukan berarti hal tersebut butuk, namun kamu juga harus menyeimbangkan kegiatan fisikmu sehari-hari ya. It good for your body! Selain itu, bermain gadget terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan pada mata, pegal-pegal otot leher, dan nyeri di berbagai bagian tangan karena posisi tertentu. Sering mengalami hal ini? Coba deh untuk aktif bergerak!

  1. Jangan percaya semua yang kamu baca!

Yes, ini adalah salah satu kelemahan dari kebiasaan terikat pada gadget dan media sosial. Kita cenderung percaya dengan apa yang kita lihat dan dengar dari layar kaca. Tidak sedikit fakta yang tidak sesuai dengan apa yang kita saksikan lho. Bijaksana dalam memilih informasi yang kita terima berpengaruh pada kesehatan mental pengguna gadget tersebut.

  • # Gadget
  • # Sosial Media