Jessica Christy
08 Agustus 2017
pexels.com

Apakah Kamu Depresi?

“Duh, gue depresi deh, kerjaan banyak banget!”

“Gila ya, gue depresi banget, semua batalin meeting hari ini, padahal gue lagi sibuk banget!”

“Depresi deh sama jalanan Jakarta!”

“Gue depresi nih, temenin gw shopping yuk!”

 

Sering enggak sih kalian mendengar kata-kata depresi?

Depresi sering kali digunakan seseorang untuk mengekspresikan tingkat stres yang dirasakan berhubungan dengan pekerjaan, lingkungan kerja, serta kemacetan. Kata depresi sebenarnya kerap disalahgunakan oleh banyak orang, karena definisi depresi jauh lebih dalam dari itu.

Baca juga: Penyebab Depresi dan Dorongan Bunuh Diri pada Orang Sukses

 

Depresi dapat diartikan dengan kehilangan minat seseorang terhadap kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan, suasana hati cenderung menurun, dan hilangnya energi yang ada di dalam diri untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Jika ketiga aspek tersebut terjadi, barulah Kamu bisa dinilai mengalami depresi. Tapi tentu saja, diagnosis apakah Kamu benar-benar mengalami depresi ditentukan oleh para ahli.

 

Pada tingkat yang lebih tinggi, depresi dapat menyebabkan diri kamu kehilangan nafsu makan, mengurung diri di kamar, sampai pada akhirnya melakukan usaha bunuh diri. Sebut saja Chester Bennington (vokalis Linkin Park) dan Robbie Williams yang bunuh diri akibat depresi.

 

Depresi juga dapat disertai dengan halusinasi, sehingga kadang-kadang penderitanya merasa sering mendengar suara, melihat yang tidak ada, hingga dapat menimbulkan ketakutan. Itulah mengapa terkadang orang yang depresi suka dianggap gila oleh orang-orang sekitarnya.

 

 

Apa sih yang bisa menyebabkan depresi?

So many things can trigger this kind of depression! Pekerjaan yang gagal, hubungan yang sedang bermasalah, sampai kematian seseorang yang dekat bagi kita. Depresi juga bisa terjadi saat seseorang didiagnosis penyakit yang mematikan. Hal besar sampai kecil dapat menjadi pencetus, terutama jika Kamu memang sudah sering mengalami depresi sebelumnya.

Apakah anak-anak dan orang yang sudah tua dapat mengalami depresi?

Yep, namun mungkin tidak terlihat. Anak dan remaja dapat mengalami depresi dan menunjukkannya melalui kemarahan dan memberontak. Sedangkan orang yang sudah tua dapat mengalami depresi akibat rasa kesepian dan ketidakmampuan di dalam diri untuk melakukan pekerjaan yang dilakukan sebelumnya.

 

Untuk mendiagnosis depresi, ternyata ada alat skrining berupa kuisioner yang dimiliki oleh psikiater atau psikolog. Jika Kamu melihat seseorang di sekitarmu menunjukkan tanda-tanda depresi, mungkin bisa dikonsultasikan kepada dokter.

 

Pada akhirnya, depresi merupakan suatu keadaan yang harus diatasi oleh kita bersama. Dukungan keluarga, teman, dan pasangan merupakan kunci bagi mereka untuk keluar dari masalah ini. Beberapa sesi konsultasi atau psikoterapi biasanya membantu penderita depresi. Namun pada beberapa kasus, mengonsumsi obat antidepresi juga bisa dilakukan.

  • # Depresi
  • # Bunuh Diri
  • # Psikologis
  • # Merdeka dari Penyakit