Alergi Dapat Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung?
Siapa nih Geng Sehat yang suka mengonsumsi daging merah? Kebanyakan dari kita mungkin menyukai daging merah ini, namun beberapa di antara kita ada lho yang alergi daging merah. Selain itu, Kamu yang alergi daging merah dikatakan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung nih, Gengs.
Dikutip dari MedicalNewsToday, Tingkat lemak jenuh dalam daging merah sudah banyak diketahui dapat berkontribusi pada penyakit jantung. Namun, berdasarkan penelitian terbaru, ternyata ada kondisi tertentu yang lebih meningkatkan risiko penyakit jantung. Temuan terbaru ini sudah dipublikasikan dalam Journal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology.
Baca juga: Ups, Aku Punya Alergi Makanan!
Alergi dan Penyakit Jantung
Beberapa penelitian menemukan, alergi secara umum dapat memicu reaksi berantai yang akan menyebabkan atherosklerosis, atau penumpukan plak lemak di pembuluh darah arteri sehingga menyempit.
Dalam studi terbaru, para peneliti di University of Virginia Health System di Charlottesville kemudian ingin menggali lebih dalam lagi hubungan antara alergi dengan penyakit jantung. Oleh karena itu, mereka merancang penelitian, di mana mereka merekrut orang yang alergi daging merah untuk diselidiki, apakah mereka lebih rentan mengalami aterosklerosis atau tidak. Jika terbukti benar, peneliti juga ingin mengetahui alasannya.
Ada 118 penduduk di daerah Virginia, Amerika Serikat yang dilibatkan. Mereka diambil sampel darahnya untuk menilai antibodi khusus yang berkaitan dengan penyakit jantung ateroskelrosis. Ternyata ditemukan 26% sampel memiliki penanda ini. Kebanyakan ditemukan pada orang yang alergi terhadap daging merah. Mereka yang sensitif terhadap alpha-gal memiliki plak di arteri 30% lebih banyak dibandingkan orang yang tidak memiliki alergi.
Selain itu, tipe plak dalam orang yang memiliki alergi adalah tidak stabil, atau mudah pecah. JIka plak ini pecah atau ruptur, maka pecahannya akan menmbilkan bekuan darah dan beredar ke seluruh tubuh. Jika menyumbat pembuluh darah jantung atau otak, akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Alergi daging merah, relatif jarang ditemukan dibandingkan alergi telur atau kacang. Namun, diperkirakan penderitanya mencapai 1% dari populasi. Hubungan antara alergi daging merah dan aterosklerosis memang baru sebatas hipotesa. Peneliti berencana melakukan penelitian lanjutan pada kelompok yang lebih besar lagi.
Dr. Collen McNamara, pemimpin peneliti, juga mencatat kalau penemuan awal dari penelitiannya bersama peneliti lainnya ini masih membutuhkan penelitian klinis lebih lanjut dalam populasi yang lebih besar dengan wilayah geografis yang beragam dan membutuhkan tambahan kerja laboratorium.
Dilansir dari acaai.org, untuk mengetahui Kamu memiliki alergi daging merah atau tidak, perlu dilakukan tes kesehatan lebih lanjut karena alergi ini tidak dapat diketahui dengan mudah. Waktu munculnya reaksi alergi setelah mengonsumsi daging merah ini pun dapat beragam pada setiap orang.
Baca juga: Baru Alergi Setelah Dewasa, Apa Penyebabnya?
Adapun tes kesehatan lebih lanjut yang harus dilakukan merupakan tes darah untuk mengetahui sensitivitas dari alpha-gal dan kadar imunoglobin E (IgE) dalam tubuh. Kalau keduanya menunjukkan kadar yang tinggi setelah Kamu mengonsumsi daging, maka dokter akan mendiagnosis Kamu mengalami alergi daging merah. (TI/AY)
-
# Alergi
-
# Daging Merah
-
# Kardiovaskular
-
# penyakit jantung