Alasan Mengapa Stres Berlebihan Bikin Susah Hamil

Selain problem infertilitas secara fisik, baik dari pihak istri maupun suami, ada faktor psikologis yang tidak kalah pentingnya dalam program hamil. Salah satunya stres yang berlebihan. Ya, pada kondisi tertentu stres bikin sulit hamil sehingga mesti segera diatasi dengan baik. 

Sayangnya faktor ini sering kali diabaikan. Banyak yang tidak menyadari bahwa stres bisa bikin sulit hamil. Baik stres yang dialami oleh suami maupun oleh istri. Yuk, cari tahu latar belakang mengapa stres berlebihan bikin kehamilan sulit terwujud. 

Alasan Stres Bikin Sulit Hamil

Impian segera hamil terkadang tidak semudah yang dibayangkan. Ada berbagai faktor yang ikut andil dalam kelancaran sebuah program hamil. Salah satunya faktor psikologis atau mental kedua pasangan. 

Dalam hal ini, stres yang berlebihan bisa saja jadi penghambat kehamilan yang diinginkan. Karena itu, penting untuk mengenali berbagai alasan yang melatarbelakangi bahwa stres bikin sulit hamil. 

Para ahli sepakat bahwa stres bikin sulit hamil karena : 

1. Berpengaruh pada kesuburan 

Untuk bisa hamil, kesuburan menjadi salah satu syarat mutlak. Sayangnya, banyak hal yang mengganggu kesuburan tersebut. Salah satunya stres yang berlebihan. Contoh stres bikin sulit hamil, kehilangan orang tercinta. 

2. Zat kimia yang dihasilkan tubuh saat stres 

Seperti hormon kortisol dan enzim alfa-amilase yang dapat mengubah pelepasan hormon reproduksi yang memengaruhi ovulasi dan siklus menstruasi. Karena kortisol menghambat produksi estrogen maka ia bisa memengaruhi kualitas sel telur. Akibatnya sulit dibuahi atau peluang keberhasilannya sangat kecil. 

3. Hormon stres 

Dikenal dengan istilah corticotropin releasing hormone atau hormon stres ditemukan dalam jaringan reproduksi, termasuk rahim, plasenta, dan ovarium sehingga bisa memengaruhi proses implantasi. Walhasil stres bikin sulit hamil. 

4. Memengaruhi aliran darah 

Saat stres, sistem saraf memproduksi zat seperti epinefrin dan dopamine yang dapat memengaruhi aliran darah ke organ reproduksi. Padahal aliran darah yang baik sangat penting untuk implantasi dan perkembangan awal kehamilan. 

5. Menurunkan libido 

Ini dampak tidak langsung dari stres berlebihan yang dialami seseorang. Ketika ia mengalami stres maka tidak ada keinginan atau hasrat untuk berhubungan seksual. Atau lebih sedikit melakukan hubungan intim sehingga menurunkan peluang kehamilan. 

6. Gangguan tidur 

Stres berlebihan bisa memengaruhi kualitas tidur seseorang. Akibatnya terjadi gangguan irama sirkadian yang dapat memengaruhi produksi hormon dan menyebabkan perilaku tidak sehat. Seperti mengonsumsi alkohol, merokok, yang keduanya ini bisa berdampak pada infertilitas.