9 Trik Mengatasi Anak Susah Makan Sayur
Pola makan yang sehat mencakup banyak sayur, ditambah berbagai macam makanan dari kelompok makanan utama lainnya. Namun jika anak susah makan sayur, maka Mums perlu trik khusus.
Mengapa mengonsumsi sayur penting bagi anak-anak, karena sayuran memberi anak energi, vitamin, antioksidan, serat, dan air. Sayuran juga membantu melindungi si kecildari penyakit kronis di kemudian hari, termasuk penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker.
Berapa banyak anak makan sayur?
Ada beberapa pedoman terkait porsi makan sayur pada anak. Berikut salah satunya:
- Usia 1-2 tahun harus mengonsumsi 2-3 porsi sayur setiap hari
- Usia 2-3 tahun harus mengonsumsi 2½ porsi sayur setiap hari
- Usia 4-8 tahun harus mengonsumsi 4½ porsi sayur setiap hari.
Jika si kecil susah makan sayur, penting untuk terus mendorongnya. Jika Mums ingin membantu anak mengembangkan kebiasaan makan yang sehat sekarang, kebiasaan sehat tersebut akan terbentuk seumur hidup.
Trik Mengatasi Anak Susah Makan Sayur
Tips di bawah ini dapat membantu Mums memasukkan lebih banyak sayur ke dalam pola makan keluarga dan anak.
1. Berikan contoh
Anak belajar tentang pilihan makanan dari orang tuanya, jadi cara terbaik untuk mendorong anak makan sayuran adalah dengan membiarkan anak melihat Mums makan sayuran dan sangat menikmatinya.
Makan bersama keluarga adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan anak makan sehat, termasuk makan sayuran. Makanan keluarga seperti tumis, kari, daging panggang, dan pasta semuanya terasa lezat dengan sayuran. Semangkuk salad juga merupakan pilihan yang cepat dan lezat. Jika anak melihat anggota keluarga lain mengisi piring dengan sayuran untuk dinikmati, ia mungkin ingin melakukan hal yang sama.
2. Teruslah mencoba dengan sayuran
Wajar anak-anak mengatakan bahwa mereka tidak menyukai beberapa sayuran saat pertama kali mencicipinya. Jika mereka tidak menyukai sayuran tertentu, cobalah tawarkan sedikit sayuran dengan makanan sehat lain yang disukainya. Teruslah dorong si kecil untuk mencoba dan mencicipi sayuran.
Mereka mungkin akan berubah pikiran tentang sayuran pada akhirnya. Beberapa anak perlu mencoba makanan baru hingga 10 kali sebelum mereka menerimanya dan 10 kali lagi sebelum mereka memutuskan bahwa mereka menyukainya.
3. Berikan pujian saat si kecil mau makan sayur
Jika Mums memuji anak setiap kali mereka makan atau mencoba sayur, mereka akan lebih mungkin untuk makan sayur lagi. Pujian akan lebih efektif jika Mums memberi tahu si kecil apa yang mereka lakukan dengan baik. Misalnya, ‘Ibu suka cara kamu mencicipi labu dan brokoli!’
Namun, cobalah untuk tidak menjadikan pujian sebagai fokus utama makanan. Tujuan Mums adalah mendorong anak makan sayur karena mereka menyukainya, bukan karena menginginkan pujian dan hadiah.
4. Jangan memaksa dan menyuap
Mendisiplinkan atau memaksa anak karena tidak makan sayur dapat mengubah sayur menjadi hal yang negatif bagi anak. Jika mereka menolak untuk makan sayur, cobalah untuk tidak mempermasalahkannya, dan coba lagi lain kali.
Tidak baik menggunakan makanan sebagai suap. Misalnya, hindari mengatakan hal-hal seperti, ‘Jika kamu makan brokoli, kamu bisa makan es krim untuk pencuci mulut’. Hal ini dapat membuat anak lebih tertarik pada camilan daripada makanan sehat. Hal ini juga menunjukkan bahwa memakan makanan sehat adalah sebuah tugas.
5. Libatkan anak dalam menanam, menyiapkan, dan memasak sayuran
Jika Mums melibatkan si kecil dalam merencanakan dan memasak makanan keluarga dengan sayuran, mereka cenderung ingin memakan sayuran yang telah mereka bantu persiapkan.
Cobalah menanam sayuran dan rempah-rempah di halaman atau di pot, yang bisa dipanen dan dimasak bersama si kecil. Anak juga dilibatkan saat memotong sayuran ketika sudah bisa menggunakan pisau dengan aman.
6. Tawarkan sayuran sebagai camilan
Sayuran dapat menjadi camilan yang lezat. Jika Mums menyimpan sayuran untuk camilan dan membatasi camilan tidak sehat di rumah, anak akan cenderung memilih sayuran saat mereka lapar.
Ide camilan dari sayuran bisa berupa salad, sayuran cincang, seperti mentimun, wortel, atau paprika, di lemari es. Tawarkan kacang polong beku, tomat ceri, buncis panggang, atau edamame kepada anak yang lebih besar. Sajikan potongan sayuran dengan saus, yoghurt alami, keju, falafel, atau roti pita gandum utuh.
7. Pilih sayuran yang bervariasi, dengan rasa yang berbeda-beda
Cobalah untuk memilih sayuran dalam bentuk 'pelangi' dengan berbagai bentuk, warna, tekstur, dan rasa. Semakin beragam, semakin besar kemungkinan si kecil akan menemukan sesuatu yang menarik untuk dimakan.
Ingat bahwa rasa itu penting. Misalnya, Mums dapat mencoba memanggang sayuran dengan rempah segar dan air jeruk lemon atau menggunakan brokoli yang diiris tipis untuk tumis atau pizza. Cara ini mungkin lebih menarik bagi si kecil daripada potongan besar sayuran kukus.
8. Hiasi makanan dengan sayuran
Mums juga dapat bersenang-senang dengan sayuran, terutama dengan anak yang lebih kecil. Misalnya menghias sepiring nasi dengan wortel parut untuk rambut, tomat ceri untuk mata, kacang untuk hidung, dan potongan cabai untuk mulut.
9. Masukkan sayuran ke dalam makanan dengan cara lain
Mums dapat menyamarkan sayuran dalam makanan yang yang disukai si kecil. Misalnya, memasukkan sayuran yang dihaluskan atau diparut ke dalam saus pasta atau sup.
Trik mengatasi anak susah makan sayur memang tricky. Tapi Mums jangan lelah mencobanya. Selain sayuran pastikan dalam menu si kecil juga mengandung nutrisi penting lain terutama protein, karbohidrat dan lemak sehat.
Raisingchildren. healthy-eating-habits/vegetables
Clevelandclinic. how-to-get-kids-to-eat-veggies
-
# Buah dan sayur
-
# Gizi Anak
-
# Nutrisi
-
# Sayuran
-
# TBN 4 Tahun
-
# TB Nutrisi & Kebugaran
-
# Bayi & Balita