GueSehat
06 Maret 2019
maxpixel.com

6 Obat Alami untuk Menurunkan Gula Darah

Kalau berbicara tentang kontrol gula darah, ada beberapa cara yang harus Diabestfriends lakukan, seperti olahraga rutin, mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, tidur yang cukup, mengontrol stres, dan rutin melakukan pengobatan diabetes. Namun, banyak juga penderita diabetes melitus yang ingin mencoba pengobatan berbeda.

 

Informasi tentang beragam pengobatan alternatif bisa dengan mudah diakses di internet oleh siapa saja. Namun, banyak diantaranya yang mengandung informasi keliru dan bahkan menyesatkan. Lalu, bagaimana caranya membedakan mana informasi yang benar dan yang salah? Bagaimana cara memilih pengobatan alternatif yang aman?

 

Penelitian Obat Berbahan Alami untuk Diabetes

Dunia penelitian sebenarnya tidak berhenti berinovasi, mencari obat baru untuk berbagai penyakit. Salah satunya obat untuk diabetes. Semua obat bersumber dari apa yang sudah disediakan alam. Bahkan senyawa aktif pada obat kimia pun sebenarnya awalnya ditemukan dari bahan alam. Meskipun belum ditemukan obat untuk menyembuhkan diabetes, namun penelitian tidak berhenti. Tak hanya melalui penelitian ilmiah, bahkan banyak pula penderita diabetes yang menemukan pengobatan alternatif untuk mengontrol darah mereka, lewat pengalaman mereka sendiri.

 

Berikut beberapa pengobatan alternatif yang banyak diikuti oleh penderita diabetes, yang sudah didukung oleh penelitian.

 

Baca juga: Ini Yang Harus Dilakukan Jika Alami Hipoglikemia Saat Berolahraga!

 

1. Pare untuk menurunkan Kadar A1C

Beberapa penelitian menunjukkan penderita diabetes yang mengonsumsi pare mengalami penurunan kadar A1C. Salah satunya penelitian yang dipublikasikan di Journal of Ethnopharmacology yang menyatakan bahwa pare memiliki efek menurunkan kadar gula darah. Namun, meskipun mengonsumsi pare bisa menurunkan kadar gula darah, bukan berarti Diabestfriends boleh berhenti melakukan pengobatan diabetes. 

 

2. Suplemen Magnesium untuk Membantu Menangani Kekurangan Nutrisi

Diabestfriends pasti sudah tahu bahwa makanan yang mengandung serat, protein, dan lemak sehat dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan berat badan, bukan? Namun, makanan-makanan dengan kandungan nutrisi tersebut umumnya memiliki kandungan magnesium rendah. Padahal, magnesium adalah salah satu mineral penting. 

 

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Biological Trace Elements Research, kekurangan magnesium kronis dapat meningkatkan risiko resistensi insulin. Magnesium penting karena nutrisi tersebut membantu membawa glukosa ke sel, sebagai sumber energi. Ketika terjadi resistensi insulin, proses tersebut terganggu.

 

Kalau kadar magnesium kurang, insulin dan gula darah meningkat. Kelebihan gula darah tersebut kemudian tersimpan sebagai lemak, sehingga meningkatkan berat badan dan risiko diabetes. Selain itu, magnesium juga mengaktivasi ratusan enzim yang mengontrol pencernaan, penyerapan, serta penggunaan protein, lemak, dan karbohidrat.

 

3. Susu hangat dicampur kayu manis dan madu untuk mencegah efek somogyi

Seorang penderita diabetes asal Florida, Amerika Serikat, Stephanie Rayman, didiagnosis diabetes tipe 2 di usia 32 tahun, akibat riwayat keluarga dan riwayat diabetes gestasional. Namun, ia menemukan bahwa minum susu hangat ditambah kayu manis sebelum tidur dapat menurunkan gula darahnya.

 

Berdasarkan beberapa penelitian, kayu manis memang memiliki dampak positif terhadap diabetes. Namun, apa manfaatnya jika dikombinasikan dengan madu? Menurut ahli, kombinasi susu hangat, kayu manis, dan madu dapat membantu menstabilkan gula darah dan mencegah efek somogyi, yaitu fenomena kadar gula darah tinggi di pagi hari.

 

Efek somogyi terjadi ketika terjadi kelebihan dosis insulin, atau penderita diabetes lupa makan sebelum tidur. Gula darah pun turun dan tubuh otomatis menggelontorkan cadangan gula menyebabkan lonjakan gula di pagi hari.

 

Efek somogyi umumnya menyerang penderita diabetes tipe 1. Efek somogyi berbeda dengan fenomena fajar, kondisi serupa dimana kadar gula darah tinggi di pagi hari akibat peningkatan hormon yang diproduksi tubuh secara alami.

 

Minum campuran susu hangat dapat mencegah hipoglikemia di malam hari dan hiperglikemia di pagi hari. Namun, untuk penderita diabetes yang sering kesulitan mengontrol gula darah di pagi hari, campuran kayu manis-susu-madu bisa memiliki dampak yang berbeda-beda, baik positif ataupun negatif. Pasalnya, setiap penderita diabetes memiliki kondisi yang berbeda-beda. Jadi, Diabestfriends tetap harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

 

Kalau Diabebestfriends merasa sulit mengontrol kadar gula darah tinggi di pagi hari, sebelum tidur cobalah makan camilan dengan kandungan 15 - 30 gram karbohidrat, yang juga mengandung protein tanpa lemak atau lemak sehat. Protein dan lemak sehat bisa menunda dampak karbohidrat terhadap gula darah. Gula dan susu

 

Baca juga: Menjaga Kesehatan Mulut Penting untuk Penderita Diabetes

 

4. Kayu manis untuk menurunkan gula darah

Kayu manis adalah pilihan yang baik untuk diet harian Diabestfriends. Menurut penelitian, rempah-rempah tersebut membantu kontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal Annals of Family Medicine, kayu manis bisa menurunkan kadar gula darah puasa, menurunkan kadar kolesterol jahat LDL, dan tidak memengaruhi A1C. 

 

Selain itu, kayu manis tidak memiliki kandungan karbohidrat atau kalori gula yang bisa meningkatkan kadar gula darah, namun tetap memberikan rasa manis untuk penderita diabetes. Ahli merekomendasikan menambahkan kayu manis ke dalam yogurt, cereal, oatmeal, teh, atau kopi, untuk menambah rasa manis.

 

5. Suplemen kromium pikolinat untuk meningkatkan produksi insulin

Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Diabetes, kromium terbukti dapat meningkatkan sinyal aktivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Selain itu, ada bukti bahwa orang yang kekurangan kromium cenderung memiliki gula darah tinggi atau resistensi insulin.

 

Jadi, berapa banyak kromium yang perlu Diabestfriends konsumsi? Umumnya, ahli merekomendasikan 200 - 500 mikrogram kromium pikolniat per hari. Terlalu banyak konsumsi kromium pikolniat dapat memperburuk kontrol gula darah, jadi Diabestfriends perlu berhati-hati. Konsultasikan dengan dokter tentang jumlah asupan kromium harian yang Diabestfriends.

 

 

6. Teh Hijau untuk Mengontrol Glukosa Darah dan Menurunkan Risiko Diabetes

Ternyata, teh hijau memiliki banyak manfaat untuk penderita diabetes. Pasalnya, teh hijau memiliki kandungan polifenol, zat antioksidan yang dapat meningkatkan metabolisme dan menghambat kerja enzim amilase dalam mengubah karbohidrat menjadi gula darah. Hal tersebut dapat menurunkan pemecahan dan penyerapan gula darah ke dalam darah.

 

Menurut penilitian yang dipublikasikan di journal Annals of Internal Medicine pada April 2016, teh memiliki dampak positif mengendalikan diabetes. Penelitian tersebut melibatkan 25 komunitas orang Jepang dan menemukan bahwa kebiasaan minum teh mereka menurunkan risiko diabetes.

 

Sementara itu, penelitian yang dipublikasikan di journal Phytochemistry menunjukkan bahwa teh hijau dapat mengontrol gula darah, menurunkan risiko penyakit jantung, dan menurunkan berat badan.

 


Yang Perlu Diketahui Sebelum Mencoba Pengobatan Alternatif untuk Diabetes

Meskipun tips-tips di atas sudah terbukti berhasil pada beberapa penderita diabetes, penting bagi Diabestfriends untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan perubahan besar dalam diet harian dan gaya hidup, khususnya terkait dengan pengobatan alternatif.

 

Pasalnya, bisa saja pengobatan alternatif atau suplemen tertentu bisa berinteraksi secara negatif dengan pengobatan medis Diabestfriends. Dokter pelu memeriksa lebih jauh tentang kondisi Diabestfriends untuk menentukan apa yang dibutuhkan. Jadi, Diabestfriends tidak boleh sembarang memilih pengobatan alternatif. (UH/AY)

 

Sumber:

Diabetic Medicine. Do high fasting glucose levels suggest nocturnal hypoglycaemia? The Somogyi effect—more fiction than fact?. Maret. 2013.

US National Library of Medicine. Cinnamon Use in Type 2 Diabetes: An Updated Systematic Review and Meta-Analysis. September. 2013.

American Diabetes Association. Elevated Intakes of Supplemental Chromium Improve Glucose and Insulin Variables in Individuals With Type 2 Diabetes. Juli. 1997.

Annals of Internal Medicine. The Relationship between Green Tea and Total Caffeine Intake and Risk for Self-Reported Type 2 Diabetes among Japanese Adults. April. 2006.

Phytochemistry. The potential role of green tea catechins in the prevention of the metabolic syndrome – A review. Januari. 2009.

Everyday Health. Surprising Alternative Treatments That Worked for People With Diabetes.

  • # Diabetes
  • # Diabetes Tipe 1
  • # Diabetes Tipe 2
  • # TD Hidup dengan Diabetes
  • # TD Nutrisi dan Kebugaran