10 Gangguan Tumbuh Kembang yang Perlu Intervensi Ahli
Normalnya tumbuh kembang alami sesuai usia anak, namun kondisi ideal ini tidak bisa dirasakan oleh semua anak. Tidak sedikit anak-anak yang terlahir membutuhkan terapi tumbuh kembang dalam perjalanan di awal kehidupannya.
Terapi tumbuh kembang ini dibutuhkan oleh anak-anak dengan berbagai kondisi kelainan atau gangguan tumbuh kembang yang biasanya baru muncul saat usia balita. Semakin dini dilakukan terapi tumbuh kembang, hasilnya semakin efektif.
10 Tanda Anak Butuh Terapi Tumbuh Kembang
Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun, terkadang anak menghadapi tantangan yang tidak mudah dan butuh dukungan khusus dalam bentuk terapi tumbuh kembang.
Baik terapi tumbuh kembang secara fisik, terapi wicara, terapi okupasi, maupun terapi kesehatan mental juga perilaku. Terapi tumbuh kembang hadir menjadi solusi dalam mengatasi kendala perkembangan dan kualitas hidup si Kecil.
Berikut ini 5 tanda anak membutuhkan terapi tumbuh kembang :
1. Speech delay
Anak yang mengalami speech delay atau keterlambatan bicara butuh terapi wicara sebagai solusi problem yang dihadapinya. Indikasinya jika anak belum bisa mengucapkan kata pertama antara usia 12-15 bulan atau belum bisa menggabungkan kata menjadi kalimat sederhana pada usia 2 tahun. Selain itu anak yang kesulitan komunikasi sosial, yaitu sulit menjaga kontak mata, atau tidak mampu mempertahankan percakapan. Termasuk anak yang gagap atau mengalami gangguan suara.
2. Gangguan motorik halus
Anak yang sulit memegang pensil, menggunkan gunting, atau mengancing baju, dan gangguan kemandirian lainnya, menunjukkan bahwa anak butuh terapi okupasi yang membantu anak mengembangkan keterampilan untuk aktivitas sehari-hari.
3. Keterlambatan dalam Keterampilan Perawatan Diri
Jika anak kesulitan dengan tugas-tugas seperti berpakaian, makan dengan peralatan makan, atau menyikat gigi, terapi okupasi dapat membantu mereka membangun kemandirian.
4. Gangguan Pemrosesan Sensorik
Anak-anak yang terlalu sensitif terhadap suara, tekstur, atau cahaya—atau yang mencari masukan sensorik yang berlebihan—dapat memperoleh manfaat dari terapi okupasi untuk mengatur respons sensorik mereka.
5. Kesulitan untuk konesentrasi dan fokus
Jika anak Anda kesulitan berkonsentrasi atau mengelola transisi, terapi okupasi dapat membantu mereka mengembangkan strategi koping dan keterampilan berorganisasi.
6. Keterlambatan perkembangan motorik
Jika anak belum bisa berguling pada usia 6 bulan, duduk mandiri pada usia 8 bulan, atau berjalan pada usia 18 bulan, mereka mungkin memerlukan terapi fisik untuk mendukung perkembangan motoriknya.
7. Masalah Koordinasi atau Keseimbangan
Anak-anak yang sering tersandung, jatuh, atau kesulitan melakukan aktivitas seperti berlari, melompat, atau memanjat dapat memperoleh manfaat dari terapi fisik untuk meningkatkan keseimbangan dan koordinasi.
8. Kelemahan Otot atau Postur Tubuh yang Tidak Normal
Jika anak menunjukkan kelemahan otot, pola gerakan asimetris, atau postur tubuh yang membungkuk, terapi fisik dapat membantu mereka memperkuat otot dan memperbaiki keselarasan mereka.
9. Gangguan perilaku
Misalnya anak yang kesulitan berinteraksi sosial dan menjalin hubungan, memahami norma sosial, atau terlibat dalam percakapan timbal balik. Selain itu ada pula gangguan perilaku seperti
perilaku repetitif atau minat terbatas.
Jika anak menunjukkan gerakan repetitif (misalnya, mengepakkan tangan, bergoyang) atau memiliki fokus yang intens pada topik tertentu, patut dicurigai ada gangguan dan wajib dicek ke dokter anak.
10. Gangguan mental
Anak menunjukkan gangguan mental seperti kecemasan atau depresi. Kondisi lain yang perlu terapi mental seperti perubahan mood atau perilaku, gangguan tidur, perubahan pola makan, juga perubahan konsentrasi dan performa sekolah.
Dukungan Orang Tua
Terapi tumbuh kembang yang dibutuhkan si Kecil tidak serta merta menyelesaikan masalah yang dihadapi. Artinya perlu proses dan kesabaran, juga yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan konkret dari orang tua.
Berikut ini yang perlu orang tua lakukan agar terapi tumbuh kembang yang sedang dijalani oleh si Kecil bisa berhasil dan menjadi solusi atas problem tumbuh kembang yang dihadapi :
1. Menerima
Langkah awal untuk mendukung keberhasilan terapi tumbuh kembang adalah penerimaan orang tua terhadap kondisi si Kecil. Dengan penerimaan dan tidak ada penyangkalan, maka langkah orang tua untuk mencari terapi tumbuh kembang yang tepat akan lebih mudah dan objektif.
2. Dengarkan dan validasi perasaan anak
Validasi adalah kunci. Ketika anak merasa didengar, mereka akan lebih terbuka membicarakan perasaannya dan bahkan bisa antusias dalam mencari bantuan.
3. Konsultasi ke dokter anak
Mums, dalam mengatasi problem tumbuh kembang, konsultasi ke dokter anak adalah langkah penting. Dari sinilah diagnosa kelainan atau masalah tersebut bisa ditemukan. Selanjutnya dokter akan memberikan rujukan ke professional yang tepat.
4. Disiplin terapi
Jika sudah menjalani terapi tumbuh kembang, patuhi dan disiplinlah pada jadwal terapi dan tugas di rumah berupa latihan maupun pengulangan dari terapi yang dilakukan. Disiplin bukan hanya untuk anak, melainkan juga orang tuanya.
Mums, ketika anak mengalami masalah tumbuh kembang, mencari bantuan bukan berarti Mums gagal sebagai orang tua. Melainkan bentuk dukungan nyata dan kasih sayang tak terbilang untuk keberhasilan atau kesembuhan si Kecil. Karena setiap anak berhak tumbuh dengan bahagian, berkembang dengan sehat baik secara fisik maupun mental.
Untuk Mums yang ingin berkonsultasi seputar masalah tumbuh kembang, Mums bisa melakukannya secara daring di aplikasi Teman Bumil.
Referensi :
Clevelandclinic. signs-your-child-may-need-a-therapist
-
# TBN Tumbuh Kembang
-
# TBN 1 Tahun