Makanan Alternatif jika Anak Alergi Telur
Alergi telur terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan infeksi, bereaksi berlebihan terhadap protein dalam telur. Jika ia makan telur atau makanan yang mengandung telur, tubuh akan menganggap protein tersebut sebagai zat berbahaya. Sistem imun akan bekerja keras melawannya sehingga timbullah reaksi alergi.
Kabar baiknya, banyak anak yang alergi telur akan sembuh atau hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia. Di mana sistem kekebalan tubuhnya sudah semakin matang.
Alternatif Jika Anak Alergi Telur
Telur adalah bahan pokok dalam berbagai resep. Dalam baking, telur membantu menyatukan bahan-bahan sekaligus menambah tekstur dan kelembapan. Dalam memasak, telur adalah sumber protein dan nutrisi lain yang cepat dan mudah. Namun, bagi yang memiliki alergi telur, sering kali sulit mencari cara memasak atau memanggang tanpa telur.
Jadi, apa yang bisa digunakan sebagai pengganti telur untuk hasil yang mirip? Untungnya, ada banyak pilihan pengganti telur. Bahkan sebagian besar mungkin sudah ada di dapur. Lauren Roberson, PhD, ahli gizi terlisensi dari Ohio State University, menjelaskan beberapa pengganti telur yang paling umum dan efektif :
1. Apel
Pure buah seperti saus apel bagus untuk muffin, roti, dan beberapa jenis kue. Pektin dalam apel membantu adonan tetap menyatu dan lembap. Gantikan 1 telur dengan 1/4 cangkir saus apel tanpa gula, tambah ½ sdt baking powder agar adonan tidak terlalu padat.
2. Pisang
Pisang matang yang dilumat cocok untuk muffin, roti cepat saji, bahkan pancake. Memberi kelembapan, tapi rasanya lebih kuat. Gantikan 1 telur dengan 1 pisang matang ukuran sedang yang dihaluskan.
3. Tahu (Tofu)
Tahu sutra dengan tekstur lembut, cocok untuk kue, brownies, roti. Gunakan ¼ cangkir tahu sutra halus per 1 telur. Firm tofu (tahu padat), teksturnya mirip telur orak-arik, cocok untuk scramble, sandwich, tumisan. Gunakan ½ cangkir tahu padat per 1 telur, tambahkan kunyit agar mirip warna telur.
4. Cuka + Baking Soda
Kedua bahan masakan ini mampu membuat adonan ringan dan mengembang (misalnya cupcake, pancake). Campur 1 sdt baking soda + 1 sdm cuka untuk mengganti 1 butir telur. Jangan gunakan terlalu banyak (lebih dari 2 telur) karena bisa terasa asam.
5. Gelatin atau agar-agar
Sifat mengikat dari gelatin membantu mengikat dan memberi tekstur kaku pada cheesecake, panna cotta, atau meatball. Cara pakai, 1 sdm gelatin + 1 sdm air dingin, lalu tambah 2 sdt air panas, aduk hingga berbusa. Ini sangat cocok alternatif vegan.
6. Yogurt
Yogurt plain full-fat atau Greek yogurt menambah kelembapan dan struktur pada kue, terutama brownies dan cake. Ganti 1 telur dengan ¼ cangkir yogurt plain.
7. Pengganti Telur Nabati (Plant-Based Eggs)
Ada versi bubuk, cair, hingga berbentuk “telur utuh” vegan. Umumnya terbuat dari pati, protein nabati, kedelai, tepung alga, dan lain-lain. Produk berbahan kacang hijau (mung bean) sangat mirip telur asli dalam tekstur dan fungsi. Namun perlu hati-hati, sebab beberapa produk “egg substitute” rendah kolesterol tetap mengandung putih telur. Untuk alergi telur, pilih “egg replacement” yang benar-benar bebas telur.
Mums, itulah pengganti telur bila anak alergi telur namun tetap harus terpenuhi asupan protein dan nutrisi lainnya yang ada dalam telur. Telur punya banyak fungsi dalam masakan, seperti mengikat, memberi kelembapan, mengembang, atau menambah protein.
Mengetahui peran telur di resep akan membantu memilih pengganti yang tepat. Kalau menggunakan bahan alami, kadang perlu trial dan error untuk menemukan konsistensi terbaik. Jangan takut bereksperimen, hasilnya bisa tetap lezat tanpa telur sekalipun.
Untuk Mums yang ingin mengetahui lebih jauh soal kandungan nutrisi dalam masakan, Mums bisa mengunduh berbagai artikel menarik di aplikasi Teman Bumil dan dapatkan kesempatan berkonsultasi via online dengan para pakar di sini.
Referensi :
Kidshealth. egg-allergy
-
# Alergi
-
# Makanan Sehat
-
# Nutrisi
-
# Telur
-
# TBN 1 Tahun
-
# TB Nutrisi & Kebugaran