Ana Yuliastanti
26 Mei 2024
shutterstock

Siasat Hemat saat Harga Kebutuhan Pokok Naik, termasuk Susu untuk Anak

Problem para Mums dan ibu rumah tangga yang punya balita adalah GTM atau Gerakan Tutup Mulut. Biasanya ini terjadi di usia 1-2 tahun. Padahal di usia ini si kecil masih membutuhkan nutrisi lengkap untuk tumbuh kembangnya. Salah satu siasat agar anak tercukupi kenutuhan gizinya adalah memberikan susu pertumbuhan, selain asupan menu harian. Tetapi kalau harga susu mahal, lalu bagaimana?


Ketika Mums saat ini merasa harga kebutuhan pokok naik, termasuk susu anak, memang faktanya benar, Mums. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi Indonesia melonjak hingga 3,05% pada bulan Maret 2024 atau meningkat dibandingkan Desember 2023 sebesar 2,61%. Hal ini berdampak pada sosial ekonomi keluarga yang menyebabkan menurunnya daya beli pangan. Nah, berikut tips yang bisa Mums lakukan saat harga kebutuhan pokok naik dan harga susu mahal.

Baca juga: Perbedaan ASI vs Susu Formula yang Wajib Diketahui


Saat Harga Kebutuhan Pangan Naik, Ini Tips Hemat

Kondisi inflasi menjadi tantangan bagi para ibu rumah tangga untuk bisa tetap mencukupi kebutuhan nutrisi anak sambil mengatur keuangan rumah tangga. Terlebih lagi, berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga bahan-bahan pokok seperti beras, minyak, telur dan daging ayam juga terus mengalami peningkatan.


Menurut peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Sulistiadi Dono Iskandar,M.Sc., “Akibat inflasi dan kenaikan harga, beberapa masyarakat kurang mampu terpaksa mengurangi belanja pangan karena ingin berhemat atau mungkin memilih alternatif yang kurang bernutrisi. Alhasil, anak rentan terkena stunting karena kurang gizi atau anemia karena kurang zat besi.”


Idealnya, seorang anak harus mendapatkan makanan bernurtrisi lengkap seperti karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah.

“Sayangnya, karena kondisi ekonomi rendah, jangankan untuk memenuhi asupan gizi seimbang, untuk makan sehari-hari saja menjadi beban yang sulit bagi para Bunda. Selain faktor sosial ekonomi keluarga, permasalah gizi juga dapat disebabkan karena tidak terpenuhinya standar kualitas makanan dan kesulitan masyarakat untuk menjangkau pangan bergizi. Inilah mengapa kurangnya keterjangkauan pangan umumnya melatarbelakangi kondisi status gizi buruk,” tambah Sulistiadi.


Oleh karena itu, di tahun 2024 ini Mums disarankan untuk lebih berhemat saat berbelanja tanpa harus mengurangi kebutuhan pangan sehat untuk anak, terutama terkait kebutuhan protein hewani.


Mums harus lebih selektif terhadap produk yang dibeli dan memprioritaskan pemenuhan nutrisi anak untuk mendukung tumbuh kembang optimalnya. Jangan kalahkan kebutuhan protein hewani, karena ini adalah makanan paling penting dalam mencegah stunting dan mendukung tumbuh kembang anak.


Zat Besi Penting untuk Cegah Anemia

Dr. dr. Luciana Budiati Sutanto, spesialis gizi klinis mengatakan, “Anak-anak Indonesia masih menghadapi tantangan kesehatan utama di Indonesia seperti anemia. Padahal, pada 5 tahun pertama kehidupannya, anak harus tercukupi nutrisinya dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang lengkap nutrisi. Anjuran makan dengan gizi lengkap dinyatakan oleh pemerintah melalui pedoman gizi seimbang, yang terdiri dari bahan makanan sumber karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayur, serta buah.”


Zat besi merupakan salah satu zat gizi yang penting untuk mendukung tumbuh kembang optimal anak, tidak hanya dari segi fisik tetapi juga kecerdasan otak. Oleh karena itu, penting sekali bagi para Mums untuk tetap memprioritaskan gizi anak secara optimal di periode emas agar menjadi anak generasi maju.


Zat besi bisa didapatkan dari berbagai makanan misalnya, daging merah, kerang-kerangan, ikan, hati, kacang kedelai, kacang-kacangan, dan susu yang diperkaya zat besi. Makanan yang kaya akan zat besi dapat membantu mencegah anemia defisiensi besi pada anak balita. Selain itu, untuk meningkatkan penyerapan zat besi di usus, dapat dibantu dengan adanya vitamin C. Berdasarkan berbagai penelitian didapatkan penyerapan zat besi dalam tubuh meningkat hingga 2 kali lipat dengan adanya vitamin C.


Dengan demikian, mengonsumsi susu pertumbuhan yang diperkaya zat besi dan dikombinasikan dengan vitamin C akan diperoleh asupan zat besi yang lebih tinggi. Susu pertumbuhan juga merupakan bahan makanan sumber protein hewani yang mempunyai nilai-nilai biologis tinggi dibandingkan dengan protein nabati karena memiliki asam amino yang lebih kompleks dan mudah diserap tubuh.


Kabar baik Mums, salah satu susu pertumbuhan yang sudah diperkaya zat besi dan vitamin C, SGM Explore, hadir dengan harga baru yang lebih terjangkau. Dengan harga baru yang semakin terjangkau, namun berat atau gramasinya tetap, semoga bisa menjadi alternatif buat Mums yang tengah mencari susu pertumbuhan, di saat harga susu mahal, untuk dukung kebutuhan nutrisi anak.


Selain susu, beirkan juga makanan tinggi protein hewani lain yaitu telur dan ikan yang harganya murah dan mudah didapatkan.

Sumber:

Badan Pusat Statistik (BPS). 2024. Perkembangan Indeks Harga Konsumen Maret 2024

Badan Pangan. panelharga

  • # Tumbuh Kembang Batita
  • # Zat besi
  • # Susu anak