Ana Yuliastanti
19 Maret 2024
shutterstock

Cegah Kehamilan Usia Muda, Pendidikan Seks Remaja Penting!

Pendidikan seks sudah seharusnya diajarkan sejak dini. Bahkan sejak anak-anak. Namun, sebagian masyarakat kita masih belum membuka diri tentang pendidikan seks remaja atau pada anak. Sebagian orang tua menunggu anak-anak baligh untuk diajarkan pendidikan seks. 


Tujuan pendidikan seks remaja adalah membantu mereka memperoleh informasi  tentang seks, sehingga mereka bisa membuat keputusan terbaik saat menjalani hubungan sepanjang hidup mereka. Pendidikan seks remaja akan membuka kesempatan anak yang beranjak dewasa memahami hubungan yang sehat, membuat keputusan yang tepat mengenai seks, berpikir kritis tentang dunia, menjadi teman baik bagi mereka yang terpinggirkan, dan mencintai diri sendiri apa adanya.


Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan seks remaja dapat meningkatkan keterampilan sosial dan emosional yang mereka perlukan saat menjadi orang dewasa.


Jenis pendidikan seks remaja

Jenis pendidikan seks remaja umumnya dimuali dari keragaman seksual, pencegahan kekerasan dalam hubungan dengan pacar, bagaimana mengembangkan hubungan yang sehat, pencegahan pelecehan seksual terhadap anak dan remaja, pembelajaran sosial/emosional, dan peningkatan literasi media.


Pendidikan seks remaja akan membantu kaum muda menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dan infeksi menular seksual (IMS).


Pendidikan seks remaja umumnya berhasil dengan baik jika diajarkan oleh para profesional terlatih, diajarkan sejak dini dan diulang-ulang sepanjang hidup. Kadang, pendidikan seks juga ditawarkan di banyak sekolah, tapi ini dianggap tidak cukup.  Pendidikan seks juga perlu dilakukan di rumah. 


Cara Mengajarkan Pendidikan Seks Remaja di rumah

Dasar-dasar pendidikan seks dapat dibahas di kelas atau sekolah. Namun remaja mungkin tidak sepenuhnya memahami karena keterbatasan waktu dan malu untuk bertanya. Di sinilah peran orang tua diperlukan.


Awalnya, mungkin terasa canggung, tetapi pendidikan seks adalah tugas orang tua. Menjalin hubungan dengan anak sejak dini akan membuat orang tua lebih mudah bicara tentang seks pada anak saat remaka.


1. Harus dimulai

Seks mungkin sulit untuk dibicarakan. Namun lebih sulit lagi kalau Mums menghindarinya. Sekarang ini, konten seks ada dimana-mana terutama di media sosial. Nah, manfaatkan momen ini. Saat berita soal seks muncul, gunakan sebagai cara untuk memulai pembicaraan. Momen sehari-hari seperti saat berdua di mobil, sering kali merupakan kesempatan terbaik untuk mengobrol.


2. Jangan berhenti di anak-anak

Sewaktu anak masih balita, Mums mudah saja mengajarkan pendidikan seks dengan mudah. Misalnya, mengenalkan organ intim dan area mana yang tidak boleh disentuh orang lain. Saat anak bernajak remaja, Mums akan berhenti bicara soal pendidikan seks. 


Mulailah berbicara dengan anak remaja tentang seks yang aman selama masa praremaja. Lanjutkan pembicaraan hingga mereka memasuki usia dewasa awal. Tentunya, tema pembicaraan disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka.


3. Bersikap jelas dan jangan menakuti

Nyatakan dengan jelas perasaan Mums tentang seks. Berikan fakta tentang risiko seperti penderitaan emosional, Infeksi Menular Seksual (IMS) dan kehamilan yang tidak direncanakan. Jelaskan bahwa seks oral bukanlah pilihan yang bebas risiko dibandingkan hubungan seksual.


Namun, jangan menakut-nakuti ya Mums. Melarang dengan tegas dan menakut-nakuti dapat mendorong perilaku memberontak dan berisiko. Sebaliknya, dengarkan anak Mums baik-baik. Pahami tekanan, tantangan, dan kekhawatiran yang mereka rasakan.


4. Bahas topik sulit

Saat ini, bicara tentang seks tidak hanya hubungan seks pria dan wanita dewasa. Pendidikan seks remaja mau tidak mau juga akan merambah pada topik sulit seperti pemerkosaan, identitas gender, orientasi seksual, dan topik-topik sulit lainnya. Bersiaplah untuk pertanyaan sulit dari mereka. Misalnya, bagaimana jika pacar ingin berhubungan seks, tetapi saya tidak?


Jelaskan bahwa seks tidak boleh ditekan atau dipaksakan. Segala bentuk pemaksaan seks adalah pemerkosaan, baik yang dilakukan oleh orang asing atau pacar anak Mums. 


Mums bisa menjelaskan bahwa seks adalah perilaku orang dewasa. Namun ada cara lain untuk terhubung dengan seseorang. Pembicaraan intim, berjalan-jalan, berpegangan tangan, mendengarkan musik, menari, berciuman, menyentuh dan berpelukan adalah cara yang aman untuk berbagi kasih sayang.


Banyak remaja bertanya-tanya tentang orientasi seksual, identitas gender, atau ekspresi mereka. Bantu anak remaja memahami bahwa remaja baru mulai mengeksplorasi ketertarikan seksual. Perasaan ini mungkin berubah seiring berjalannya waktu. Dan jika tidak, tidak apa-apa.


Jawaban negatif terhadap orientasi seksual atau identitas gender dapat menimbulkan dampak negatif. Remaja LGBTQ memiliki risiko lebih tinggi terkena IMS, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, depresi, dan percobaan bunuh diri. Penerimaan keluarga dapat melindungi terhadap risiko-risiko ini.


Yang terpenting, beri tahu anak Mums bahwa cinta Mums tidak bersyarat. Pujilah anak  karena telah berbagi perasaannya.  Orang tua harus lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.

5. Tekankan pentingnya seks yang aman

jelaskan tentang kontrasepsi ke remaja. Pastikan anak remaja memahami cara mendapatkan dan menggunakan kontrasepsi seperti kondom dan alat kontrasepsi.


Jangan ragu mengajarkan pendidikan seks remaja ya Mums. Bahkan pendidikan seks ini seharusnya dilakukan sejak dini, dengan bahasa sesuai usia anak. Jika Mums kesulitan memulai, bisa minta bantuan profesional seperti psikolog anak.

Referensi:

Mayoclinic. Sex Education

Plannedparenthood. What are goals sex education


  • # Anak
  • # Keluarga