Eka Amira
17 Mei 2024
shutterstock

Mengapa Masih Terjadi Kontraksi Rahim setelah Melahirkan?

Menjalani kehamilan selama 9 bulan tidak lepas dari berbagai ketidaknyamanan, mulai dari morning sickness, nyeri punggung, mudah lelah, perubahan suasana hati, dan masih banyak lagi. Lalu, saat si kecil akan lahir ke dunia, Mums masih harus merasakan kontraksi perut yang hebat. Belum cukup sampai di sana, saat si kecil lahir ke dunia, Mums kadang merasakan masih kontraksi setelah melahirkan.

Mums pasti bertanya-tanya, normalkah masih kontraksi setelah melahirkan? Lalu, apa penyebab dari hal ini? Untuk menjawab kebingunan Mums, berikut ini akan dibahas kenapa masih kontraksi setelah melahirkan?

Baca juga: Sudah Lewat HPL, Bayi Belum Lahir Juga? Ini Penyebabnya!

Mengapa Masih Kontraksi setelah Melahirkan

Mums masih kontraksi setelah melahirkan adalah karena rahim sedang berupaya kembali ke ukuran dan bentuk sebelum hamil. Segera setelah melahirkan, rahim memiliki berat sekitar 1,1 kg. Satu minggu setelah persalinan, ukurannya berkurang menjadi setengah dari jumlah tersebut. Lalu, sekitar enam minggu setelah melahirkan, beratnya akan turun menjadi 50-100 gram.

Kontraksi rahim setelah melahirkan juga memiliki tujuan penting lainnya. Ini mempersempit pembuluh darah di rahim untuk mencegah Mums kehilangan terlalu banyak darah setelah melahirkan.

Diperkirakan, kontraksi hebat terjadi pada hari pertama atau kedua setelah melahirkan. Keparahan kontraksi akan semakin berkurang sekitar hari ketiga, meskipun perlu waktu beberapa minggu agar rahim kembali ke ukuran normal sebelum hamil.

Selain itu, menyusui dapat menyebabkan kram setelah melahirkan menjadi semakin intens. Ini karena isapan bayi memicu pelepasan hormon oksitosin. Ini adalah hormon ibu yang menyebabkan kontraksi, dan pengaruhnya sama seperti saat melahirkan.

 

Normalkah Masih Kontraksi setelah Melahirkan?

Kabar baiknya, masih kontraksi setelah melahirkan adalah hal yang sangat normal, bahkan berdampak baik. Kontraksi membuat rahim meyusut ke ukuran normal dengan lebih cepat. Ini berguna untuk mengurangi risiko kehilangan darah pasca melahirkan.

Dokter atau bidan akan memberikan oksitosin kepada Mums segera setelah melahirkan untuk mengurangi pendarahan pasca melahirkan. Dan, pemberian oksitosin juga dapat memperparah kram.

Kontraksi setelah melahirkan biasanya berlangsung sekitar tujuh hingga 10 hari. Kontraksi ini bersifat tidak teratur, tidak seperti kontraksi persalinan.

Dari segi rasa sakit, nyeri biasanya terasa paling kuat pada hari kedua dan ketiga setelah melahirkan dan dapat menyerang saat menyusui atau memompa ASI. Ini karena aktivitas menyusui menyebabkan tubuh memproduksi hormon oksitosin, yang juga menyebabkan kontraksi.

Mengatasi Kontraksi setelah Melahirkan

Kontraksi dan penyusutan rahim setelah melahirkan memang diperlukan. Tidak ada pengobatan yang dapat menghentikannya, tetapi Mums dapat meringankan nyeri akibat kontraksi dengan cara berikut ini:

  • Obat nyeri. Obat-obatan yang dijual bebas, seperti ibuprofen, dapat meredakan nyeri. Untuk kram yang sangat menyakitkan, dokter mungkin juga memberikan resep obat pereda nyeri jangka pendek yang sedikit lebih kuat.

  • Beraktivitas. Menariknya, bangun dan berjalan-jalan ringan sesegera mungkin dapat meringankan rasa sakit yang Mums alami. Bonusnya, banyak bergerak juga baik untuk mengatasi sembelit yang banyak dialami ibu setelah melahirkan.

  • Relaksasi. Cobalah melakukan latihan pernapasan dalam saat merasa nyeri. Ini dapat membantu Mums menjadi tetap tenang.

  • Panas. Bantalan pemanas atau botol air panas juga dapat meredakan nyeri dan mudah ditemukan di toko besar dan apotek. 

  • Sering-sering buang air kecil. Jaga agar kandung kemih tetap kosong, yaitu dengan cara sesering mungkin buang air kecil.

  • Jadi, masih kontraksi setelah melahirkan adalah hal yang normal dan disebabkan penyusutan rahim ke ukuran normal. Mums bisa meminta resep obat untuk mengurangi nyeri akibat kontraksi. Biasanya, kontraksi akan mereda dalam waktu sekitar satu minggu setelah melahirkan. Jika kontraksi terus berlanjut atau Mums memiliki kekhawatiran lain, jangan ragu untuk menghubungi dokter.

    Referensi:

    BabyCenter. Postpartum cramping  

    • # Persalinan
    • # rahim
    • # Kram
    • # TB Persalinan & Postpartum