Ella Nurlaila
08 Desember 2024
Shutterstock

Lupakan FOMO! Hidup Lebih tenang dengan JOMO

Mums pasti sudah enggak asing sama istilah FOMO (fear of missing out), yaitu takut ketinggalan informasi atau takut tidak update. Dengan FOMO, orang cenderung khawatir saat melihat orang lain bersenang-senang tanpa dilibatkan. Misalnya, Mums melihat teman-teman Mums makan malam di restoran baru yang lagi hits atau orang sedang ‘war' tiket konser yang ludes terjual, sementara Mums tidak ada di sana atau tidak ikut serta.


Meskipun mengalami FOMO adalah salah satu hal yang mungkin terjadi, sebenarnya ada alam semesta lain di mana Mums tidak terganggu oleh semua itu. Bagi Mums, menyendiri untuk membaca buku yang bagus atau menonton acara memanggang kue adalah hal yang lebih Mums sukai daripada ikutan tren. Jika itu yang terjadi, Mums mungkin mengalami JOMO atau Joy of Missing Out, yaitu kebahagiaan karena ketinggalan.

Baca juga: Mengenal Babymoon dan Manfaatnya bagi Ibu Hamil


Apa itu JOMO?

Anggap JOMO sebagai sepupu jauh FOMO yang sifatnya lebih santai. JOMO adalah kemampuan untuk fokus melakukan apa yang benar-benar membuat kita bahagia. Itu tidak berarti duduk sendirian di rumah tanpa kehidupan sosial. Menjadi JOMO artinya kita bisa selektif dengan apa yang kita lakukan tanpa khawatir tentang apa yang dilakukan orang lain.


Psikolog menjelaskan cara kerja JOMO dan cara mengubah FOMO menjadi JOMO. JOMO atau kegembiraan karena kehilangan sesuatu, bukanlah konsep baru. Faktanya, kita semua mungkin pernah mengalami JOMO dan FOMO. JOMO sebenarnya adalah merangkul gagasan untuk sekadar menemukan kegembiraan dan kepuasan, untuk tidak ikut serta atau kehilangan kegiatan, dan memprioritaskan kebahagiaan diri sendiri.


Mums tidak perlu lagi insecure gara-gara tidak ikutan hype antre boneka Labubu, tetapi lebih happy berjalan-jalan di taman atau merencanakan malam bersama sahabat Mums. Dengan kata lain, JOMO memungkinkan kita untuk menjadi diri sendiri dan jujur tentang apa yang benar-benar ingin kita lakukan dan apa yang kita hargai.


Meskipun pada kenyataannya kadang tidak mudah untuk menjadi JOMO, para ahli melihat saat ini media sosial sebagai penyebab meningkatnya jumlah orang yang merasa FOMO. Sangat mudah untuk menelusuri feed teman-teman dan melihat apa yang mereka lakukan, serta merasakan emosi, seperti kesedihan, kebencian, dan kecemburuan. Jadi, salah satu cara terhindar dari FOMO adalah menjauh dari media sosial.



Manfaat JOMO dan apakah FOMO selalu merugikan?


Manfaat JOMO meliputi:

- Meningkatkan produktivitas dan fokus kita pada hal yang lebih bermanfaat.

- Meningkatkan kualitas hubungan dengan sahabat, anak, atau pasangan.

- Lebih bahagia secara emosional dan fisik.


Apakah JOMO baik atau buruk? Meskipun ada banyak alasan positif untuk JOMO, itu tidak berarti Mums harus berusaha menjalani kehidupan JOMO selama 24/7. Jika ada sisi buruk dari JOMO, itu adalah bahwa FOMO sering kali dapat menjadi motivator untuk keluar dari zona nyaman dan menjelajahi hal-hal baru. Melihat apa yang dilakukan orang lain dapat memberi kita ide-ide baru yang tidak akan pernah kita pikirkan sebelumnya. Jadi kadang perlu untuk menjadi FOMO sesekali.


Orang introvert cenderung sangat nyaman dengan JOMO. Mereka benar-benar merasa baik-baik saja dengan melewatkan banyak acara sosial dan menikmati waktu tenang. Sebaliknya, orang yang mengalami FOMO cenderung ekstrovert. Mereka suka bersosialisasi dan suka jalan-jalan. Idealnya, hidup harus ada keseimbangan antara momen FOMO dan momen JOMO. Keduanya memiliki manfaat dan tantangannya sendiri.


Cara mengubah FOMO menjadi JOMO

Apakah Mums dan Dads cenderung sering merasakan FOMO? Siap mengubah sebagian dari FOMO itu menjadi JOMO? Lakukan kiat-kiat berikut:


1. Minggir sejenak dari media sosial

Membatasi media sosial dapat mengurangi kebiasaan kita membanding-bandingkan atau mau tahu kehidupan orang lain. Yakinlah, saat kita tidak terpapar media sosial, maka FOMO berkurang cukup banyak dan itu memberi kita kesempatan untuk lebih fokus pada tujuan dan minat diri sendiri.


2. Tetapkan batasan

Coba cek Google Calender, apakah sudah penuh dengan rencana dalam sebulan ke depan? Cobalah untuk membuang agenda yang tidak terlalu penting. Sisakan hanya untuk rapat penting atau mengantar anak ke latihan sepak bola. 


Pertimbangkan apakah berpartisipasi dalam suatu acara atau aktivitas akan membuat Mums senang. Jika malah akan membuat tidak nyaman atau Mums terpaksa menerima undangan karena untuk menyenangkan orang lain, mungkin ada baiknya pikirkan kembali RSVP Mums.


3. Katakan tidak

Mengatakan tidak dibarengi dengan menetapkan batasan. Tidak apa-apa untuk mengatakan tidak dan tidak perlu merasa bersalah karena menolak undangan. 


Itu tadi kita menjadi JOMO dan meninggalkan FOMO. Mums dapat berusaha menambahkan sedikit JOMO ke dalam hidup Mums dengan bertanya kepada diri sendiri apa yang benar-benar Mums nikmati dan dapatkan kesenangannya sebelum berkata ya pada suatu acara atau aktivitas.


Tanyakan kepada diri sendiri apakah Mums melakukannya karena takut ketinggalan atau apakah itu sesuatu yang benar-benar Mums ingin lakukan? Terkadang, yang kita butuhkan hanyalah berhenti sejenak dan mengevaluasi apa yang benar-benar membuat kita senang. (AS)

Referensi

Clevelandclinic. jomo-the-joy-of-missing-out

  • # Inspirasi kesehatan
  • # Keluarga
  • # Liburan