Ella Nurlaila
31 Agustus 2024
shutterstock

Waspada 10 Jenis Penipuan di Media Sosial dan Cara Menghindarinya

Media sosial merupakan cara mudah can cepat menjaga hubungan dengan teman, saudara, atau relasi. Namun, media sosial juga dapat menjadi sumber disinformasi yang sulit dibendung, bahkan hingga penipuan. Ada banyak jenis penipuan di media sosial yang menimbulkan kerugian sangat besar baik finansial mapun non material. 


Penipu menggunakan platform media sosial untuk mengelabui pengguna agar menyerahkan informasi pribadi. Menurut laporan yang dibuat oleh Bolster, telah terjadi peningkatan 94% dalam aktivitas penipuan dari tahun 2020 hingga 2023. Untuk berjaga-jaga agar tidak menjadi korban penipuan di media sosial, Mums wajib baca artikel ini sampai tuntas. 



10 Jenis Penipuan di Media Sosial


Ada banyak jenis penipuan media sosial. Dengan mengetahui tanda-tandanya, Mums dan keluarga dapat dengan mudah mengidentifikasi setiap jenis penipuan di media sosial.


1. Phishing

Penipuan phishing terjadi ketika penipu berpura-pura menjadi entitas atau orang yang memiliki reputasi baik dengan tujuan mencuri data pribadi. Misalnya mengaku dari petugas bank, instansi pemerintah, bea cukai, rumah sakit dan lain-lain. 


Mereka akan menghubungi kita dengan meyakinkan sampai kita menyerahkan infromasi penting seperti sandi login, nomor akun, dan informasi pribadi lainnya, melalui tautan yang mereka kirimkan kemudian. 


Phishing terutama dilakukan melalui email atau pesan whatsapp, pesan teks SMS atau pesan langsung di platform media sosial. Pengembangan AI generatif saat ini telah membuat serangan phishing lebih berbahaya.


Saran, jangan pernah mengeklik tautan mencurigakan yang tidak dikenal,  dan selalu verifikasi situs web atau penerima sebelum membagikan informasi pribadi, keuangan, atau perusahaan melalui internet.


2. Kuis/tes kepribadian

Tes kepribadian, survei, kuesioner, dan kuis daring merupakan aktivitas daring yang populer. Dengan menjawab beberapa pertanyaan tentang diri kalian, mereka dapat mengetahui tipe kepribadian kalian, berapa IQ kalian, atau karakter seperti apa dan sebagainya. 


Diperkirakan 80 juta orang di seluruh dunia menyelesaikan tes atau kuis kepribadian setiap tahun,  tetapi banyak dari tes dan kuis ini adalah penipuan. Meskipun pertanyaan mungkin tampak tidak berbahaya, informasi yang kalian berikan dapat mengungkap kata sandi dan informasi pribadi lainnya. Pertanyaan pseperti kota tempat kalian dilahirkan, asal sekolah di SMA, nama panggilan hingga informasi pribadi lainnya yang tidak sadar dibagikan, menjadi pintu masuk pencurian data dan penipuan lanjutan di masa depan. 


Tips agar tehindar, kurangi mengikuti kuis apapun di media sosial, apalagi jika harus mengisi data pribadi terlebih dahulu. 


3. Skema investasi

Ini juga penipuan yang akhir-akhir ini sering menimbulkan program. Jangan mudah tergiur investasi dengan skema Ponzi atau piramida, seperti arisan, menanamkan uang ke dalam produk, perusahaan, atau bahkan uang kripto  dengan harapan suatu hari nanti akan menghasilkan kekayaan, apalagi dijanjikan dalam waktu singkat. Stop! 


Menurut laporan kejahatan oleh Internet Crime Complaint Center, penipuan investasi merupakan bentuk penipuan yang paling populer pada tahun 2023 yang mengakibatkan kerugian sebesar $4,57 miliar. Angka ini meningkat 38% dari tahun 2022.


Jika ingin berinvestasi, hanya percayakan pada institusi yang memang sudah terverifikasi aman, misalnya bank. 


4. Penipuan asmara

Media sosial memungkinkan kita terhubung dengan orang lain hanya dengan mengeklik permintaan pertemanan. Namun, tidak semua permintaan ini asli. Penipuan berkedok asmara terjadi ketika penipu mencoba merayu kalian dan menawarkan hubungan yang serius. 


Menurut Komisi Perdagangan Federal (FTC), lebih dari 64.000 penipuan asmara dilaporkan pada tahun 2023, dengan total kerugian sebesar $1,14 miliar. Penipu asmara mungkin menghubungi melalui aplikasi kencan, melalui teks, email, atau platform media sosial.


Jangan tertipu. Berhati-hatilah dengan informasi yang kalian posting di media sosial, dan jangan pernah mengirim uang atau informasi pribadi kepada seseorang yang belum pernah  kalian temui secara langsung.


5. Tawaran pekerjaan

Saat seseorang tengah putus asa menceri pekerjaan, maka tawaran pekerjaan yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan mungkin langsung diterima. Penipuan ini bekerja dengan mengiklankan pekerjaan yang tidak ada di situs web, seperti LinkedIn, atau langsung melalui email pribadi korban. Contoh tawaran penipuan mungkin seperti, "Kamu dapat bekerja dari rumah, hanya butuh komitmen tiga jam dan dapatkan $ 2.000 seminggu." Too good too be true, bukan? 


Jangan tertipu dengan tawaran pekerjaan palsu. Pastikan untuk memverifikasi tawaran pekerjaan dengan perusahaan itu sendiri dengan mencari posisi tersebut secara daring. Dan jangan percaya alamat email pribadi di platform seperti Gmail, kemungkinan besar alamat tersebut tidak sah.


6. Penipu yang mencuri identitas

Penipuan yang juga disebut scraping, dengan menyamar sebagai entitas penting, seperti pejabat pemerintah, badan amal, dukungan teknis, kerabat, atau selebritas dengan tujuan akhir agar kalian mengirimkan uang kepada mereka secepat mungkin.


Bayangkan kalian dihubungi panggilan telepon dengan ID dari institusi, misalnya Kejaksaan atau Kantor Pajak, lalu kalian mengangkatnya dan diberi tahu bahwa kalian berutang pajak yang jika tidak dibayarkan akan dikasuskan. 


Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau keuangan kepada orang asing. Pastikan untuk memverifikasi identitas mereka secara mandiri dengan mengunjungi situs web tersebut untuk memeriksa ulang. Jika orang tersebut mengaku sebagai anggota keluarga atau teman, hubungi mereka secara langsung untuk mengonfirmasi. Dan pastikan untuk melaporkan penipu tersebut ke sumber yang sebenarnya.


7. Belanja daring

Sejak pertengahan 1990-an, belanja daring dan e-commerce telah menjadi salah satu metode pembelian dan penjualan barang dan jasa yang paling populer. Sekarang setelah bisnis memiliki kemampuan untuk mempromosikan bisnis mereka di media sosial, penipuan belanja daring menjadi lebih sering terjadi.


Menurut laporan Statista, lebih dari $40 miliar hilang akibat penipuan belanja daring pada tahun 2022. Angka ini diperkirakan akan mencapai lebih dari $100 miliar pada tahun 2027. Penipu belanja daring ahli dalam membuat situs web ritel palsu atau mereplikasi situs web palsu.



Pastikan hanya membeli dari penjual yang terverifikasi, atau berbintang 5 dan luangkan waktu membaca ulasan. Jika situs web tersebut adalah penipuan, orang lain akan berbagi pengalaman buruk mereka dengan situs web tersebut secara daring. 


8. Hadiah Gratis

Hadiah gratis digunakan oleh influencer media sosial untuk mendapatkan lebih banyak popularitas di akun mereka. Hadiah gratis paling sering diadakan di Facebook, X, dan Instagram dan menawarkan kesempatan kepada pengguna untuk ikut serta dengan mengikuti, mengomentari, menyukai, atau membagikan kiriman. Bagi penipu, ini adalah cara yang bagus untuk mendapatkan akses ke informasi pribadi.


Tidak tanggung-tanggung kadang hadiahnya merupakan Iphone keluaran terbaru. Berhati-hatilah saat mengikuti hadiah gratis. Pastikan untuk memeriksa apakah orang atau perusahaan tersebut asli dengan melihat lebih dekat keberadaan media sosial mereka dan apakah hadiah gratis tersebut dapat ditemukan di situs web yang sah. Jika seseorang mengaku membutuhkan informasi pribadi atau keuangan dengan imbalan produk atau layanan gratis, blokir akun tersebut dan laporkan ke platform media sosial.


9. Verifikasi kartu/akun

Mengubah kredensial akun dari waktu ke waktu dapat memastikan kata sandi dan informasi pribadi kalian tetap aman dan terlindungi. Penipuan verifikasi kartu atau akun adalah jenis teknik phishing yang menggunakan teks atau email yang menyamar sebagai platform media sosial atau perusahaan terkemuka yang meminta kalianmemverifikasi informasi akun kalian.


Saran, selalu terapkan double verifikasi untuk setiap akun. Jangan menanggapi teks apa pun yang mengklaim kalian perlu memverifikasi informasi. Sebagian besar bisnis dan perusahaan tidak akan pernah meminta informasi ini melalui email atau teks. Blokir akun segera dan laporkan upaya tersebut ke perusahaan yang sebenarnya.


10. Iklan palsu

Iklan adalah cara yang bagus untuk membangun merek organisasi dan meningkatkan traffic penjualan Namun, iklan palsu dapat melakukan hal yang sebaliknya. Iklan palsu menyalin gambar, logo merek, atau desain dari bisnis terkemuka dan menggunakannya untuk memikat korban agar mengunduh malware atau menyerahkan informasi sensitif. Serangan semacam ini dikenal sebagai malvertising.


Menurut laporan Juniper Research, 22% dari pengeluaran iklan hilang karena penipuan pada tahun 2023. Iklan palsu membahayakan keamanan seseorang dan dapat merusak reputasi perusahaan yang sebenarnya, meskipun mereka tidak bersalah. Iklan palsu biasanya ditemukan di platform seperti Google Chrome, Instagram, dan Facebook.


Jangan percaya iklan yang ditandai dengan "iklan" atau "disponsori." Meskipun ini mungkin tampak sah. 


Sekarang kalian tahu jenis penipuan media sosial yang harus diwaspadai. Intinya selalu verifikasi dan jangan malas mencari di Google untuk setiap upaya penipuan. Haram hukumnya meng-klik tautan yang mencurigakan. 


Referensi:

  • # Keluarga
  • # Gaya Hidup