Keputihan Saat Hamil: Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya
Keputihan bisa dialami semua wanita di sepanjang usia produktif, termasuk pada ibu hamil. Diperkirakan ada sekitar 40,7% wanita pada populasi umum mengalami keputihan. Pada ibu hamil angkanya sedikit lebih tinggi yaitu 44%.
Keputihan pada ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk akibat kehamilan itu sendiri. Yang jelas, ibu hamil tidak boleh mengabaikan keputihan karena bisa memicu berbagai masalah kehamilan, termasuk persalinan prematur.
Jenis-jenis Keputihan pada Wanita
Dijelaskan oleh Dr. dr. Leo Simanjuntak, Sp.OG, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen, ada tiga jenis keputihan dilihat dari penyebabnya.
1. Bakterial vaginosis
Ini adalah keputihan yang paling umum ditemukan, mencapau 40-45% dari seluruh kasus keputihan. Sesuai namanya, keputihan jenis bakterial vaginosis ini disebabkan oleh infeksi bakteri.
Ciri khas bakterial vaginosis adalah cairan vagina tipis, berwarna putih keabuan, dan berbau amis.
2. Kandidiasis
Keputihan ini disebabkan oleh jamur Candida. Kejadiannya cukup sering, sekitar 20-25%. Ciri khas keputihan akibat jamur adalah cairan kental seperti susu dan bergumpal, serta sangat gatal.
3. Trikomoniasis
Meskipun tidak sesering keputihan akibat bakteri dan jamur, keputihan akibat patogen trikomoniasis juga bisa ditemukan pada ibu hamil maupun wanita produktif. Ciri khasnya adalah lendir vagina berbusa, kemudian vulva menjadi merah disertai rasa gatal dan panas.
Penyebab Keputihan pada Wanita
Menurut dr. Leo, pada dasarnya dalam kondisi normal, vagina memiliki mikroflora yang didominasi bakteri baik, terutama Lactobacillus. Pada kondisi tertentu, terjadi perubahan mikroflora vagina sehingga yang dalam keadaan normal dominan Lactobacillus menjadi dominan bakteri anaerob yang menyebabkan gejala keputihan.
Penyebab perubahan mikroflora di vagina antara lain kebiasaan membersihkan liang vagina atau vaginal douching. “Jangan pernah membersihkan liang vagina dengan douching, cukup membersihkan area luar organ intim dengan air dan sabun biasa saat mandi maupun setelah buang air. Vagina itu termasuk organ yang self cleansing atau bisa membersihkan sendiri,” jelas dr. Leo dalam diskusi ilmiah di Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Bidan Indonesia (PIT IBI) 2024 di Jakarta, 19 Oktober. Sesi ilmiah ini didukung oleh minuman probiotik Yakult.
Douching tanpa indikasi akan mengubah flora normal di vagina berubah dan menjadi dominan bakteri jahat. Selain itu ada faktor risiko lain yang merusak mikroflora vagina, yaitu:
- penggunaan antibotik jangla panjang
- penyakit lain yang menurunkan imunitas seperti diabetes
- kehamilan akibat perubahan hormonal dan penurunan daya tahan tubuh.
Dampak Keputihan pada Ibu Hamil
“Keputihan pada ibu hamil apabila tidak diobati dapat menjelar ke atas hingga ke rahim dan menyebabkan keguguran atau kelahir prematur. Meskipun penyebab keguguran bukan infeksi, tetapi infeksi di vagina, baik disebabkan bakteri maupun jamur, akan menyebabkan peradangan dan peradangan ini akan dapat memicu kontraksi di rahim dan bisa berlanjut menjadi keguguran,” jelas dr. Leo.
Pengobatan dan Pencegahan dengan Probiotik
Jika sudah terbukti ibu hamil mengalami bakterial vaginosis atau keputihan karena infeksi bakteri maka pengoatannya dengan pemberian antibiotik, baik yang dioleskan maupun yang diminum. Jika keputihan disebabkan jamur, maka pemberian antijamur bisa menyembuhkan keputihan.
Menurut dr. Leo, antibiotik ini harus diminum sampai tuntas meskipun gejala sudah membaik. Jika antibiotik tidak diminum sesuai anjuran, akan menyebabkan keputihan berulang. “Antibiotik yang tidak tepat menyebabkan angka kekambuhan tinggi sampai 80%, dan resistensi anribiotik,” tegas dr. Leo
Penambahan probiotik dalam pengobatan keputihan ternyata memberikan hasil lebih baik. Dipaparkan dr. Leo, hadil penelitian menunjukkan, pengobatam standar dengan antibiotik maupun antijamur ditambah probiotik hasilnya bisa mencegah keputihan berulang. Probiotik atau bakteri baik dapat membantu mengembalikan mikroflora dalam vagina.
Pemberian probiotik minimal 1 bulan dan hasil yang optimal akan dicapai dengan pemberian probitoik selama 6 bulan. Beberapa penelitian juga menunjukkan probiotik untuk ibu hamil selain mencegah keputihan, yaitu mencegah diabetes gestasional dan mencegah sembelit.
Ibu hamil juga wajib melakukan antenatal care minimal 6 kali ke dokter/bidan agar kehamilannya sehat. “Ibu hamil dianjurkan menjaga kebersihan termasuk organ intim, dan jika mengalami keputihan harus diberikan pengobatan sedini mungkin,” tutup dr. Leo.
Gaya Hidup Sehat dengan Probiotik
Direktur PT Yakult Indonesia Persada, Anton Nababan menjelaskan, bahwa Yakult aktif mengedukai para bidan untuk kampanye gaya hidup sehat, dalam hal ini konsumsi probiotik. Probiotik sendiri adalah mikroorganisme hidup yang ketika dikonsumsi, memberikan manfaat bagi kesehatan.
Ada banyak syarat untuk suatu produk bisa disebut sebagai probiotik. Antara lain: bisa mencapai usus dalam keadaan hidup, telah dibuktikan melalui penelitian ilmiah aman dan memberikan efek positif terhadap kesehatan, tidak akan berubah sifat menjadi jahat, dan tidak menimbulkan resistansi antibiotik. Yakult yang mengandung 6,5 miliar Lactobacillus. casei Shirota strain, telah lulus semua syarat tersebut, dan menjadi pelopor probiotik.
Peranan bidan terhadap kesehatan perempuan, ibu, dan anak sangatlah krusial. “Bidan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak terutama di daerah terpencil. Mulai dari masa pra kehamilan, kehamilan, persalinan, hingga pemantauan bayi dan tumbuh kembang anak. Termasuk juga pengentasan stunting,” tutur Ketua Umum IBI, Dr. Ade Jubaedah, SSiT, MM, MKM.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi sinergitas antar berbagai pihak mulai dari Kementrian Kesehatan, BKKBN, organisasi profesi, dan seluruh pemangku kepentingan. Kolaborasi juga harus menyeluruh, mulai dari pusat hingga ke tingkat paling bawah. (AY)
-
# Keputihan
-
# Keputihan / Kandidiasis Vagina
-
# Kehamilan
-
# TB Kesehatan
-
# TBTrimester2
-
# TBTrimester1
-
# TBTrimester3