Ella Nurlaila
07 September 2024
Shutterstock

Apakah Ibu Hamil Boleh Kerokan? Intip Syaratnya, Mums!

Kerokan merupakan salah satu kearifan lokal yang jadi solusi ketika seseorang masuk angin, mual, pusing, dan tidak nafsu makan. Pengobatan alternatif yang satu ini memang selalu jadi solusi praktis yang dilakukan untuk mengatasi kondisi tidak enak badan. 


Apakah ibu hamil boleh kerokan? Pertanyaan ini sering dilontarkan sebab ibu hamil juga bisa merasakan kondisi masuk angin, pusing, mual, dan tidak nafsu makan, sama seperti gejala masuk angin pada umumnya. 


Apakah Ibu Hamil Boleh Kerokan?

Salah satu pertanyaan sejuta umat yang sering diajukan adalah apakah ibu hamil boleh kerokan? Menurut para ahli, jawabannya boleh asal dilakukan dengan memperhatikan berbagai hal. Jadi, artinya ada syarat dan ketentuan yang mesti dipenuhi agar kerokan pada ibu hamil ini tidak menimbulkan masalah, baik masalah untuk janinnya maupun untuk ibu hamil sendiri. 


Tahukah Mums, kehamilan mengubah pusat gravitasi tubuh dan memberi banyak tekanan pada punggung, leher, otot perut, dan bahu? Selain itu, kehamilan membuat ligamen Mums menjadi lebih rileks, sehingga sendi panggul menjadi kurang stabil. 


Di samping itu, kehamilan juga mengubah postur tubuh, yang menyebabkan panggul tertarik ke depan. Belum lagi dengan berat badan yang semakin bertambah dan membuat ibu hamil jadi sering mengalami nyeri punggung bawah. 


Kondisi yang tidak nyaman tersebut memang berisiko membuat ibu hamil makin merasa tidak nyaman dengan perubahan kondisi tubuhnya. Namun, inilah konsekuensi dari kehamilan. Itu sebabnya agar tetap bisa rileks dan sehat, kehamilan harus dijaga, salah satunya dengan melakukan pijat prenatal. Biasanya ketika sudah melakukan pijat prenatal, dilanjutkan dengan kerokan, terutama jika kondisi ibu hamil memang sedang tidak baik-baik saja. 


Pastikan memilih terapi pijat prenatal dan kerokan yang sudah terlatih, sehingga bisa diketahui di mana saja titik-titik nyeri dan bengkak pada ibu hamil dan dapat memberikan sedikit pijatan di sana, termasuk mengetahui area mana saja yang harus dihindari demi menjaga kehamilan dari segala risiko yang tidak diinginkan. 


Ibu hamil tidak boleh kerokan jika mengalami salah satu dari tiga kondisi ini, yaitu:

  1. Mengalami pembekuan darah atau patah tulang.

  • Memiliki cedera kulit atau kondisi yang dapat diperburuk oleh kerokan, termasuk luka bakar, luka terbuka, infeksi kulit atau eksem.

  • Jika pernah mengalami reaksi alergi terhadap minyak atau losion yang digunakan untuk kerokan. 


  • Pastikan bahwa terapis pijat atau orang yang mengerok ibu hamil menghindari memberikan tekanan berlebih pada perut dan kaki. Umumnya, yang juga dihindari adalah area pergelangan kaki karena tubuh memiliki titik-titik tekanan yang dapat menyebabkan komplikasi. 


    Ibu Hamil Boleh Kerokan, Asal…

    Kerokan merupakan tindakan yang dilakukan untuk meredakan masuk angin atau pegal-pegal di tubuh. Salah satu bentuk teknik pengobatan berbasis kearifan lokal ini dilakukan dengan cara menggosokkan benda tumpul pada kulit. Biasanya, menggunakan minyak atau losion sebagai pelicinnya. 


    Meskipun kerokan merupakan hal lumrah yang sering dilakukan di tengah masyarakat, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika kerokan dilakukan untuk ibu hamil. Dengan kata lain, ibu hamil boleh kerokan dengan memperhatikan hal-hal berikut: 


    1. Sensitivitas kulit 

    Selama kehamilan, kulit wanita cenderung lebih sensitif dari sebelumnya. Karena kerokan dilakukan di atas kulit, maka kerokan pada ibu hamil yang dilakukan terlalu kuat dapat menyebabkan iritasi atau kerusakan pada kulit yang sudah sensitif tersebut. 


    2. Risiko infeksi 

    Kulit ibu hamil menjadi lebih sensitif, sehingga rentan terkena infeksi. Nah, risiko terkena infeksi ini akan semakin meningkat pada ibu hamil jika kulitnya terluka atau terkena iritasi akibat kerokan. Jadi, pastikan risiko infeksi bisa dihindari semaksimal mungkin. 


    3. Memengaruhi sirkulasi darah 

    Tahukah, Mums? Kerokan dapat memengaruhi sirkulasi darah dan hal ini sangat mungkin memiliki efek samping yang tidak diinginkan pada ibu hamil. Terutama jika kerokan pada ibu hamil dilakukan terlalu kuat atau pada area yang sensitif. 


    4. Kesehatan janin 

    Belum ada penelitian medis yang jelas tentang efek kerokan pada janin, tetapi sebaiknya berhati-hatilah ketika ibu hamil kerokan. Guna menghindari tekanan yang kuat pada area perut atau punggung bawah. 


    5. Konsultasikan dengan dokter atau bidan

    Demi kesehatan dan keamanan kehamilan, sebaiknya sebelum dilakukan kerokan pada ibu hamil, berkonsultasilah dengan dokter kandungan atau bidan. Hal ini penting agar Mums mendapatkan edukasi dan jawaban langsung dari ahlinya atas pertanyaan apakah ibu hamil boleh kerokan? 


    Meskipun kerokan relatif aman untuk banyak orang, bagi ibu hamil ada hal-hal yang harus diperhatikan. Jangan pernah mengabaikan hal-hal sepele sekali pun yang menyangkut kesehatan dan keamanan kehamilan. 


    Jadi, apakah ibu hamil boleh kerokan? Jawabannya sangat tergantung pada kondisi ibu dan kehamilan itu sendiri. Karenanya, jika ada alternatif yang lebih aman, sebaiknya menghindari kerokan, terutama di trimester akhir. (AS)


    Referensi


    • # Masuk angin
    • # Pijat hamil
    • # TBTrimester2
    • # TB Kesehatan
    • # Kehamilan