Dampak Ibu Hamil Kurang Minum Air Putih
Mums, saat hamil perlu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh secara maksimal. Mums perlu memastikan asupan nutrisi sehari-hari mencukupi, termasuk asupan cairan. Pasalnya, ada juga dampak ibu hamil kurang minum air putih.
Minum air putih untuk ibu hamil itu sangat penting, pasalnya selain menjaga hidrasi, air putih mengandung berbagai mineral penting untuk tubuh. Jadi, jangan sampai ibu hamil kurang minum air putih.
Lalu, apa saja dampak ibu hamil kurang minum air putih? Berikut penjelasannya!
Dampak Ibu Hamil Kurang Minum Air Putih
Jika ibu hamil kurang minum air putih, maka bisa mengalami dehidrasi. Terlebih saat hamil, dimana Mums banyak mengeluarkan keringat, Mums bisa dengan cepat mengalami dehidrasi.
Inilah beberapa dampak ibu hamil kurang minum air putih:
Migrain
Sakit kepala atau migrain saat hamil itu sangat tidak nyaman, Mums. Apalagi saat hamil, Mums tidak boleh sembarang minum obat. Nah, dehidrasi karena ibu hamil kurang minum air putih bisa menyebabkan sakit kepala atau migrain dan juga tekanan darah rendah. Hal-hal tersebut cukup berbahaya, apalagi jika Mums sedang beraktivitas. Pasalnya, jika kondisinya parah, Mums bisa kehilangan kesadaran dan terjatuh.
Infeksi Saluran Kemih
Kalau ibu hamil kurang minum air putih dan dehidrasi, maka akan jarang buang air kecil. Hal ini bisa meningkatkan risiko Mums terkena infeksi saluran kemih. Mums perlu terhidrasi atau memiliki cairan yang cukup untuk bisa mengeluarkan zat sisa dan bakteri dari dalam tubuh lewat urin. Apalagi, saat hamil, risiko Mums terkena infeksi saluran kemih menjadi lebih tinggi.
Air Ketuban Sedikit, sehingga Bisa Menyebabkan Cacat Lahir
Di awal kehamilan, air ketuban atau cairan amnion sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak air putih yang Mums konsumsi. Kalau ibu hamil kurang minum air putih, maka air ketuban bisa jadi terlalu sedikit, sehingga janin di dalam kandungan tidak bisa tumbuh dengan maksimal dan bahkan menyebabkan cacat lahir.
Kelahiran Prematur
Ibu hamil kurang minum air putih pada trimester kedua dan ketiga bisa memicu kontraksi prematur dan bahkan kelahiran prematur, Mums. Saat mengalami dehidrasi, volume darah Mums meningkat, sehingga juga meningkatkan jumlah hormon oksitosin di dalam tubuh. Hal ini bisa menyebabkan kontraksi prematur. Jadi, jangan sampai ibu hamil kurang minum air putih.
Asupan cairan yang cukup juga akan membantu mencegah masalah kesehatan yang sering menyerang ibu hamil, seperti konstipasi dan kelelahan. Selain itu, cairan juga membantu tubuh menyerap nutrisi penting yang Mums dapatkan dari asupan makanan serta suplemen kehamilan, ke dalam sel-sel tubuh.
Cairan juga berfungsi mengantarkan vitamin, mineral, dan hormon ke sel darah. Sel-sel darah yang kaya nutrisi tersebut kemudian akan masuk ke plasenta dan diterima si Kecil dalam kandungan.
Berapa Kebutuhan Air Minum yang Dibutuhkan Ibu Hamil?
Meskipun kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda tergantung dari tipe dan ukuran tubuh, tingkat aktivitas, dan lainnya, ibu hamil disarankan minum air sekitar 8-10 gelas per hari atau sekitar 2.3 liter totalnya.
Untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan tersebut dan menghindari dehidrasi, Mums bisa melakukan hal ini:
Langsung minum satu gelas air putih setelah bangun di pagi hari.
Jangan pernah membiarkan diri Mums merasa haus.
Hindari konsumsi minuman manis dan berkafein, karena bisa memperparah dehidrasi.
Kalau Mums aktif beraktivitas, atau jika cuacanya sedang panas, maka risiko Mums terkena dehidrasi meningkat. Jadi, hal-hal di atas bisa dilakukan untuk mencegah ibu hamil kurang minum air putih.
Sumber:
What to Expect. How Much Water Should You Drink During Pregnancy?. Desember 2020.
Emma's Diary. The Importance of Drinking Water in Pregnancy.
Motherly. Dangers of Pregnancy Dehydration.
-
# TB Kesehatan
-
# TB Nutrisi & Kebugaran
-
# TBMinggu6
-
# TBTrimester1