Apakah Diet Keto Aman untuk Penderita Diabetes?
Inilah Jenis Makanan yang Dikonsumsi untuk yang Menjalani Diet Keto
Diet keto memang terkesan ketat. Namun, banyak juga pilihan makanan yang bisa dikonsumsi selama menjalani diet ini, seperti:
- Sayuran rendah karbohidrat
- Buah berry
- Telur
- Daging
- Daging ayam
- Makanan laut
- Keju
- Minyak zaitun
- Minyak kelapa
- Mentega
- Krim
- Kopi dan teh yang tidak manis
Manfaat Diet Keto
Kenapa banyak orang yang mengikuti diet keto? Pada penderita epilepsi, diet ini telah terbukti efektif dalam mengontrol gejala kekejangan, terutama jika obat yang dikonsumsi tidak bisa mengatasinya. Namun, selain manfaatnya untuk penderita epilepsi, apalagi sih manfaat dari diet ini? Berikut penjelasannya:
- Dapat mengontrol kondisi yang berhubungan dengan saraf. Penderita penyakit Parkinson, Alzheimer, Lou Gehrig, tumor otak, dan autisme bisa memperoleh manfaat dari diet keto, meskipun penelitian masih dilakukan.
- Menurunkan berat badan. Diabestfriends kemungkinan besar bisa menurunkan berat badan jika mengikuti diet ini. Namun, bukan hanya karena diet ini cukup ketat. Saat menjalani diet keto, nafsu makan cenderung menurun. Ahli tidak yakin apa penyebabnya, namun kemungkinan besar karena dampak diet tinggi lemak. Asupan tinggi lemak memang bisa menurunkan kadar hormon yang mengontrol rasa lapar, keton, dan meningkatkan jumlah kalori yang dibakar tubuh.
- Menurunkan resistensi insulin. kalau Diabestfriend menurunkan berat badan, makan secara bersamaan risiko resistensi insulin juga menurun. Ini artinya, suntikan insulin Diabestfriend akan bekerja lebih baik di dalam tubuh untuk menjaga kestabilan gula darah.
- Meningkatkan kestabilan kadar gula darah dan A1C. mengikuti pola diet rendah karbohidrat, menurunkan berat badan, dan penurunan risiko resistensi insulin juga berarti peningkatan kestabilan kadar gula darah dan kadar A1C.
- Menurunkan tekanan darah.
- Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida.
Kelemahan Diet Keto
Mungkin diet keto terdengar seperti diet yang ideal, terutama melihat dari banyak manfaatnya. Namun, meskipun diet ini sudah ada sejak sangat lama, penelitian tentang dampak diet keto pada kondisi selain epilepsi cenderung bersifat jangka pendek. Beberapa penelitian penting tentang diet keto hanya dilakukan selama beberapa bulan, dan paling lama 1 tahun.
Lalu, apa dampak diet keto 10 atau 20 tahun kemudian? Selain itu, kebanyakan penelitian hanya dilakukan pada partisipan dalam jumlah sedikit. Jadi, hasil atau keputusan secara meluas tidak bisa diambil. Apalagi, efek penurunan berat badan dan manfaat lain dari diet keto tidak jauh berbeda dari manfaat yang bisa diperoleh dari jenis-jenis diet lainnya.
Selain itu, karena tidak adanya penelitian secara jangka panjang, ada risiko efek samping yang mungkin terjadi dari diet keto. Contohnya seperti:
- Flu keto jangka pendek: terjadi akibat hilangnya cairan dan elektrolit ketika tubuh sedang beradaptasi terhadap kondisi ketosis. Kemungkinan Diabestfriend akan merasa lelah, depresi, atau sensitif. Selain itu, gejala fisik yang bisa terjadi adalah konstipasi, diare, sakit kepala, dan kram otot.
- Peningkatan risiko batu ginjal
- Peningkatan risiko osteoporosis
- Kekurangan nutrisi, seperti kalsium, vitamin D, zat besi, zinc, dan magnesium.
- Dampak negatif terhadap kesehatan usus dan bakteri baik di saluran pencernaan
- Kenaikan kadar kolesterol LDL akibat asupan lemak jenuh tinggi
- Konstipasi
Selain itu, dikutip dari portal Diabetes Management, penelitian terbaru di the Journal of Physiology dilakukan untuk melihat dampak diet keto pada tikus. Menurut penelitian, tikus yang mengikuti diet keto menjadi resisten terhadap insulin dan mengalami kesulitan dalam mengontrol gula darah, ketimbang tikus yang mengonsumsi karbohidrat dan lemak tinggi. Namun, tentu saja hasil penelitian ini tidak bisa diaplikasikan pada manusia.
-
# Diet
-
# Diabetes
-
# Diabetes Tipe 1
-
# Diabetes Tipe 2
-
# TD Hidup dengan Diabetes
-
# TD Nutrisi dan Kebugaran