Cara Menyimpan Aneka Sayuran Agar tidak Tahan Lama
Tahukah Mums sebenarnya ada beberapa jenis sayuran yang bisa bertahan hingga berbulan-bulan. Asal dengan cara menyimpan sayuran yang tepat. Sebab tanpa cara menyimpan sayuran yang benar, sayuran jadi tidak segar, jadi sumber berkembangnya bakteri, hingga layu dan mati.
Selain itu, cara menyimpan sayuran yang keliru, bikin sayuran cepat matang dan busuk di dalam kulkas sekalipun. Apalagi di luar kulkas dan terpapar udara bebas.
Cara Menyimpan Sayuran yang Benar
Sebenarnya sayuran tidak perlu banyak perlakuan khusus dalam cara menyimpan sayuran. Mums hanya perlu tahu apa dan bagaimana cara menyimpan sayuran di dapur agar tidak cepat rusak sebelum digunakan. Selain menjaga nilai gizi atau nutrisinya, sayuran yang tetap segar bisa dimasak apa pun juga sesuai selera.
Berikut ini cara menyimpan sayuran yang benar agar bertahan lama, tidak rusak, dan tetap bergizi :
1. Prinsip “FIFO”
Cara menyimpan sayuran yang paling utama adalah prinsip FIFO yaitu “First In, First Out.” Artinya sayuran yang pertama kali masuk ke tempat penyimpanan harus menjadi yang pertama kali digunakan. Jadi sesuai urutan kedatangan ya Mums.
Cara ini berguna untuk mencegah sayuran terlalu lama disimpan sehingga tidak sempat digunakan dan akhirnya membusuk atau rusak.
2. Beli yang belum matang
Membeli sayuran yang belum matang bisa mengulur waktu untuk matang secara alami dalam penyimpanan. Misalnya belilah tomat yang belum matang atau masih mentah. Letakkan di meja dapur hingga matang dengan sendirinya lalu masukkan dalam kulkas agar tidak cepat busuk. Jangan simpan tomat dalam plastik karena bisa menahan kelembapan yang memicu jamur dan pembusukan.
3. Gunakan kantong jaring atau kotak berlubang
Cara menyimpan sayuran yang benar adalah menggunakan kantong jaring karena memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Hal ini penting bagi sayuran yang masih “hidup” dan mengeluarkan gas. Tanpa sirkulasi, proses pembusukan bisa lebih cepat terjadi.
4. Tidak semua masuk kulkas
Mums, tidak semua sayuran harus disimpan di dalam kulkas ya. Sayuran seperti bumbu-bumbuan, yaitu bawang merah, bawah putih, kentang, dan ubi jalar, sebaiknya tidak disimpan di kulkas. Melainkan di kantong jaring atau kotak berlubang agar udara bersirkulasi dengan baik dan tidak bikin sayuran tersebut cepat busuk.
5. Wajib masuk kulkas
Cara menyimpan sayuran yang lebih cepat rusak setelah dipotong sebaiknya disimpan di dalam kulkas. Seperti buncis, brokoli, kembang kol, wortel, selada, jamur, jagung manis, labu kuning. Dan beberapa sayuran hijau lainnya yang cukup rentan bila disimpan di ruangan terbuka.
6. Pisahkan buah-buahan tertentu
Beberapa buah seperti apel, pisang, dan tomat bisa mengeluarkan gas etilen yang bisa mempercepat proses pematangan atau menjaga kentang tetap segar. Tapi di sisi lain, gas etilen berguna untuk mencegah kentang bertunas. Jadi, jika ingin mempercepat proses pematangan atau menjaga kentang tetap segar, simpan bersama buah-buahan tersebut.
7. Gunakan tisu dapur
Musuh utama sayuran hijau adalah ‘kelembapan’ sebab air yang tertinggal setelah dicuci bisa membuat daun cepat layu dan busuk. Setelah mencuci, cara menyimpan sayuran yang paling penting adalah keringkan daun dengan sempurna, lalu bungkus dengan tisu dapur untuk menyerap kelambapan yang tersisa.
Mums, itulah beberapa cara menyimpan sayuran yang benar untuk mencegah sayuran cepat rusak dan busuk. Pastikan Mums mengenali karakter atau jenis masing-masing sayuran sehingga bisa menentukan cara menyimpan sayuran yang tepat sesuai karakter tersebut.
Tidak perlu wadah yang mewah sebagai cara menyimpan sayuran yang benar, cukup gukanan bahan-bahan sederhana yang ada di dapur. Seperti tisu dapur, kertas, atau kantong jaring yang umumnya didapat saat membeli sayuran atau buah. Pastikan cara menyimpan sayuran dilakukan dengan tepat agar sayuran tidak cepat membuusuk, tetap segar, sehat, dan bernutrisi tinggi.
Untuk Mums yang ingin mengetahui tips-tips praktis lainnya seputar parenting, bisa download aplikasi Teman Bumil.
Referensi :
-
# Buah dan sayur
-
# Sayuran