iera sipahutar
28 November 2021
freepik.com

Wanita Sulit Orgasme, Apa yang Salah, Ya?

Kalau menonton adegan intim di film-film, kelihatannya mudah banget ya wanita mencapai klimaks. Kenyataannya, sudah mencoba berbagai gaya, tetap saja penasaran dengan sensasi orgasme. Apa yang salah ya dari Mums? Sebelum menyalahkan keadaan, apalagi diri sendiri, yuk ikuti penjelasannya di bawah ini.

 

Fakta: Ukuran Penis Tidak Memengaruhi Kepuasan Seksual Wanita!

Selama ini, mungkin semua orang, termasuk kita sendiri, mengira bahwa penetrasi penis ke vagina adalah satu-satunya cara untuk mencapai kepuasan. Namun, tahukah Mums rahasianya? Nyatanya, hubungan intim bukanlah kunci kepuasan seksual kebanyakan wanita!

 

Dengan fakta ini, nyatanya hanya 25% wanita yang secara konsisten mengalami orgasme selama hubungan seksual. Sekali lagi diulang: hanya seperempat wanita yang mengalami orgasme selama hubungan seksual, tidak peduli berapa lama sesi bercinta berlangsung, seberapa besar ukuran penis pria, dan bagaimana hubungan atau perasaan seorang wanita terhadap pasangannya.

 

Data lainnya adalah sekitar setengah dari wanita terkadang mengalami orgasme selama hubungan seksual. Sekitar 20% jarang atau pernah mengalami orgasme selama hubungan seksual. Sementara, sekitar 5% tidak pernah mengalami orgasme. 

 

Mengejutkan? Statistik ini tidak hanya berasal dari satu penelitian lho, tetapi dari analisis komprehensif terhadap 33 penelitian selama 80 tahun terakhir oleh Elisabeth Lloyd dalam bukunya yang menarik, yaitu The Case of the Female Orgasm (Harvard University Press).

 

Baca juga:  Jangan Lewatkan Afterplay Setelah Berhubungan Seks!  

 

 

Wanita Sulit Orgasme, Salah Siapa? 

Tak perlu berbelit-belit untuk menjawab ini, jawabannya 100% bukan salah Mums. Kita, para wanita, terlahir dengan organ intim yang berbeda dengan pria. Celakanya, banyak yang belum tahu bahwa titik sensitif seksual wanita dan pria sangat berbeda. Jika pria sangat sensitif di area penis, titik sensitif wanita bukan berada di area vagina, melainkan terletak di klitoris.

 

Betul, kemampuan setiap wanita untuk orgasme saat berhubungan seks hampir seluruhnya bergantung bagaimana klitoris terstimulasi. Hal ini bermula sejak perkembangan fisik yang terjadi saat berada dalam kandungan.

 

Perlu Mums ketahui, di usia kehamilan 7-8 minggu, baik bayi laki-laki maupun perempuan memiliki fondasi jenis kelamin yang sama, yang dikenal sebagai genital ridge, yaitu seperangkat alat kelamin awal yang identik dan pada akhirnya akan berdiferensiasi menjadi jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Itu berarti, organ seks pria dan wanita berasal dari dasar yang sama. Testis pada pria setara dengan labia dan ovarium pada wanita, sedangkan penis setara dengan klitoris.

 

Ditambah lagi, letak klitoris bisa berbeda-beda pada setiap orang. Jarak antara klitoris dan meatus urinarius (lubang uretra) bervariasi antara 1,5 dan 3,5 cm, dengan rata-rata 2,5 cm. Letaknya dekat dengan lengkung di bawah area pubis panggul. 

 

“Misteri” orgasme wanita ini pun diteliti dalam banyak penelitian. Ditemukan bahwa jarak antara klitoris wanita dan lubang kencing dapat menjadi faktor untuk memprediksi apakah wanita akan bisa orgasme saat berhubungan seks atau tidak tanpa rangsangan tambahan.

 

Maka tak usah heran lagi, bercinta dengan cara yang “tradisional” bisa saja tidak memberikan gesekan yang cukup untuk merangsang klitoris dan tidak mendukung Mums untuk mencapai klimaks.

 

Semua Wanita Bisa Orgasme, Asal Tahu Caranya

Dalam setiap aspek hubungan, komunikasi adalah kunci utamanya. Termasuk dalam hubungan seksual, tentunya. Membicarakan soal fantasi, rangsangan, waktu, sentuhan di area yang tepat, durasi, bahkan posisi favorit adalah beberapa poin penting yang harus dilakukan oleh setiap pasangan. Jangan sampai kegiatan seksual ini dilakukan tanpa arah, sementara di masing-masing kepala memiliki asumsi berbeda.

 

Sejatinya, hubungan seksual adalah hubungan yang bisa memuaskan satu sama lain. Jadi, peran suami untuk membantu Mums bisa mencapai klimaks sangat diperlukan di sini. Dengan kata lain, yuk ingatkan Dads untuk mulai lebih memperhatikan klitoris. Apa saja caranya? Mums bisa coba beberapa berikut ini:

 

  • Pilih posisi woman-on-top

Posisi wanita berada di atas memungkinkan klitoris mendapatkan lebih banyak gesekan. Beberapa pasangan memang tak memfavoritkan posisi ini karena cukup menantang dan terasa sulit di awal. Namun, cobalah perlahan hingga Mums dan Dads menguasainya. Dijamin pasti ketagihan!

 

  • Libatkan jari

Kreatif adalah kuncinya. Selagi Dads melakukan penetrasi dalam posisi “klasik” misionaris, minta ia untuk menstimulasi area klitoris dengan jari. Mums juga bisa meminta suami untuk memberikan “hand job” sebelum atau setelah ia ejakulasi. 

 

Perlu Mums tahu, wanita dan pria tak selamanya mencapai klimaks secara bersama-sama hanya dari penetrasi “tradisional” layaknya di film-film. Jadi, silakan sepakati bersama pasangan siapa yang ingin dipuaskan lebih dulu.

 

  • Gunakan “alat bantu”

Sex toy atau alat bantu seks sering kali dianggap sebagai alat pemuas untuk mereka yang tidak memiliki pasangan. Padahal, itu salah besar. Alat bantu seks juga bisa digunakan oleh pasangan sekalipun. Minta Dads untuk menggerakkan alat tersebut di area klitoris Mums dan dijamin Mums tak perlu waktu lama untuk mencapai klimaks. Jangan lupa, arahkan tangan suami untuk menyentuh area lain yang meningkatkan gairah Mums.

 

Masih banyak cara lain yang bisa Mums dan Dads temukan bersama untuk saling memuaskan. Yang penting, tak perlu malu untuk mengutarakan keinginan atau fantasi Mums kepada suami. Ssssttt kabarnya, pria malah senang lho jika diarahkan oleh pasangannya untuk urusan seks. Selamat mencoba! (AS)

 

Referensi

Medical Express. Vaginal Orgasm

Psychology Today. Intimately Connected

Medical Express. Female Orgasm




  • # Seks
  • # Fertilitas