Uliya Helmi Ali
24 Mei 2024
shutterstock

Viral Anak Depresi Karena HP Dijual Ibu, Begini Gejala Depresi pada Anak

Baru-baru ini, netizen dihebohkan dengan video anak berusia 13 tahun yang diduga mengalami depresi. Siswa kelas 6 SDN Sidamulya, Kota Cirebon, Jawa Barat ini mengamuk hingga memukuli dirinya sendiri. Penyebabnya karena handphone milikinya dijual oleh ibunya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Depresi memang tidak hanya menyerang orang dewasa, namun juga bisa terjadi pada anak-anak. Oleh sebab itu, Mums perlu tahu apa saja sih gejala depresi pada anak. Cari tahu di bawah ini ya, Mums!


Baca juga: Perkembangan Anak Usia 7 Tahun, Sudah Seberapa Mandiri?

Apa Penyebab Depresi pada Anak?

Sama seperti pada orang dewasa, depresi pada anak juga bisa disebabkan oleh kombinasi dari berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan fisik, kejadian di dalam hidup, riwayat keluarga, lingkungan, genetik, dan lainnya. Sama seperti pada orang dewasa, depresi pada anak bukan kondisi yang bisa hilang dengan sendirinya, melainkan butuh pengobatan.

Baca juga: Anak Usia 7 Tahun Belum Bisa Membaca? Coba Tips Ini


Gejala Depresi pada Anak

Gejala depresi anak bisa beragam. Kondisinya seringkali tidak terdiagnosis dan tidak diatasi karena gejalanya dianggap sebagai emosi normal dan perubahan psikologis pada anak. 

Penelitian di awal fokus pada gejala depresi anak yang berupa perilaku marah dan tantrum. Meskipun hal ini terjadi, khususnya pada anak kecil, banyak anak yang juga menunjukkan gejala sedih dan mood rendah, sama seperti orang dewasa yang depresi.

Gejala utama depresi adalah kesedihan, merasa putus asa, dan perubahan mood. Gejala depresi pada anak diantaranya:

  • Sensitif dan sering marah

  • Selalu merasa sedih dan putus asa

  • Tidak suka bersosialisasi

  • Sensitif terhadap penolakan

  • Perubahan nafsu makan, baik itu meningkat ataupun berkurang

  • Perubahan pada tidur, baik itu kurang tidur atau selalu ingin tidur

  • Seringkali tiba-tiba berteriak atau menangis

  • Sulit berkonsentrasi

  • Lelah dan kurang berenergi

  • Punya keluhan fisik (seperti sakit perut atau sakit kepala) yang tidak sembuh jika diobati

  • Sulit beraktivitas dengan teman, di sekolah, dan melakukan hobi

  • Punya pikiran ingin mati atau bunuh diri

  • Tidak semua anak punya gejala-gejala ini. Bahkan, kebanyakan anak punya gejala yang berbeda-beda. Meskipun jarang, anak berusia di bawah 12 tahun yang depresi juga bisa mencoba mengakhiri hidup. Biasanya hal ini dilakukan secara impulsif ketika ia sedang marah atau sedih.

    Yang Harus Mums Lakukan Jika Melihat Gejala Depresi pada Anak

    Kalau Mums khawatir dengan kesehatan mental anak, lakukan hal-hal ini:

    • Bicara pada anak: komunikasi terbuka sangat penting. Dorong anak untuk mengekspresikan perasaannya tanpa penilaian dari Mums.

  • Ajak anak ke dokter: dokter bisa menentukan apakah gejala yang dialami anak merupakan gejala depresi.

  • Lakukan terapi: jika anak memang mengalami depresi, lakukan terapi dengan terapis atau konselor supaya kondisinya bisa diatasi.

  • Jika anak menunjukkan gejala depresi, sebagai orang tua Mums harus terus mendampingi dan mendukung anak selama proses pengobatan. Jangan sampai anak dibiarkan saja, periksakan ke dokter untuk mengonfirmasi diagnosisnya. Kesehatan mental itu sangat penting Mums, untuk tumbuh kembang anak.

    Sumber:

    WebMD. Depression in Children. April 2024.

    Detik Jogja. HP Dijual Ibu demi Penuhi Kebutuhan, Bocah di Cirebon Depresi. Mei 2024.
    National Institute of Mental Health: "Depression in Children and Adolescents." Agustus 2023.

    Kids Health. Childhood Depression: What Parents Need to Know. September 2021.

    • # TBN Psikologi
    • # TBN Tumbuh Kembang