Sinta Lestari
01 Maret 2023
Shutterstock

Tips Mengatasi Nyeri Menstruasi

Menstruasi atau yang sering dikenal dengan haid ataupun datang bulan, merupakan siklus bulanan yang pasti akan dialami oleh setiap wanita yang sudah mengalami pubertas. Menstruasi terjadi karena adanya proses peluruhan dinding sel rahim yang tidak dibuahi.  

 

Setiap wanita memiliki siklus haid yang berbeda. Pada setiap siklusnya, ada yang teratur dan ada yang tidak. Ada pula yang merasakan nyeri pada setiap PMS bahkan ketika masa haidnya. Nyeri pada perut bagian bawah sampai rasanya kram melilit bahkan ada yang menyebabkan pinsan. Hal itu sangat membuat tidak nyaman, menyiksa bahkan dapat menganggu aktivitas. Nah, apa sih penyebab nyeri haid itu?

 

Baca juga: Tips Redakan Kram dan Nyeri Haid dengan Bahan Alami

 

Beberapa Penyebab Nyeri Haid

Menurut beberapa sumber, nyeri haid dapat dipicu oleh beberapa kondisi berikut ini :

  • Endometriosis. Ini adalah kondisi dimana jaringan yang bertindak mirip dengan lapisan rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim.
  • Miom atau Fibroid rahim. Yaitu kondisi terjadinya pertumbuhan tumor jinak di dalam atau di luar rahim. Fibroid tidak hanya menyebabkan nyeri haid, tapi juga menurunkan tingkat kesuburan dan meningkatkan risiko keguguran.
  • Adenomiosis. Yaitu kondisi dimana jaringan yang melapisi rahim tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Kondisi ini bisa menimbulkan nyeri saat haid serta pendarahan yang deras dan berkepanjangan saat menstruasi (menorrhagia).
  • Penyakit radang panggul. Yaitu kondisi terjadinya infeksi pada organ reproduksi wanita akibat adanya bakteri menular seksual.
  • Stenosis serviks. Yaitu kondisi pembukaan serviks terlalu sempit untuk mengalirkan darah menstruasi, sehingga terjadi peningkatan tekanan yang menyakitkan di dalam rahim.

 

Baca juga: 5 Tips Hubungan Seks Nyaman untuk Wanita dengan Endometriosis

 

 

Tips Meredakan Nyeri Haid

Adapun tips untuk mengatasi nyeri haid, di antaranya dengan terapi pijat pada telapak kaki, mata kaki serta area bawah dengkul kaki. 

 

Selain terapi pijat pada beberapa area tubuh, adapula cara alami atau tradisional untuk mengatasi nyeri haid. Berikut merupakan resepnya:

  1. Ambil beberapa lembar daun beluntas, asam jawa dan garam secukupnya
  2. Campurkan bahan-bahan tersebut, lumatkan, kemudian rebus.
  3. Setelah mendidih, saringlah air rebusannya.
  4. Hidangkan dan minumlah selagi hangat secara teratur 2 kali sehari saat nyeri haid terasa.

 

Jika kram terasa, alangkah baiknya jika kita dapat meminum air kelapa yang dicampur sedikit gula sebanyak 3 kali menjelang haid. Selain air kelapa, dapat pula meminum air rebusan kunyit parut atau air seduhan irisan kunyit agar nyeri ataupun kram melanda ketika PMS ataupun saat massa haid berkurang.

 

Untuk meredakan nyeri haid yang mengganggu, Mums juga bisa menggunakan kompres hangat. Cara ini merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan. Caranya adalah dengan menempelkan botol yang berisi air hangat, handuk hangat, atau bantalan penghangat (heating pad) di perut atau punggung. Heating pad juga sudah banyak tersedia di market place. Kompreslah area perut atau punggung selama 15–20 menit sebanyak 2 atau 3 kali sehari.

 

Semoga dengan sedikit informasi tersebut, dapat membantu sahabat agar mengurangi rasa nyeri pada saat haid/menstruasi bahkan membuat haidnya menjadi teratur kembali. Jangan lupa untuk menghindari konsumsi junk food agar tidak menyebabkan perut kembung dan nyeri haid yang terasa hebat.

 

Saat Mums  sedang stres dikala massa menstruasi, nyeri haid yang muncul terkadang semakin hebat karenanya. Coba lakukan teknik relaksasi agar tubuh lebih rileks dan nyeri haid yang dirasakan tidak semakin parah.

 

 

 

Referensi :

  1. Hartanti, Vien. 2010. Jadi Dokter di Rumah Sendiri dengan Terapi Herbal dan Pijat. Yogyakarta : Pustaka Anggrek (Hal. 86 – 87)
  2. https://yankes.kemkes.go.id/ nyeri haid berbahayakah (diakses 17 feb 2023)
  3. https://halodoc.com/ nyeri haid (diakses 17 feb 2023)

  • # Menstruasi
  • # Gangguan menstruasi
  • # Nyeri haid
  • # Dismenorrhoea
  • # TBN Kesehatan
  • # TBN Parents Life
  • # TBN 1 Tahun