GueSehat
06 Januari 2019
unsplash.com

Terapi Musik untuk Berbagai Kondisi Kesehatan

Banyak yang menganggap musik menjadi bagian yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Malahan, mungkin sebagian dari Kamu tidak bisa hidup tanpa yang satu ini. Mulai dari pagi hari, Kamu menyetel lagu dari handphone sambil berolahraga ringan, mandi, atau, sarapan.

 

Kemudian agar menambah semangat dan menghilangkan bosan, Kamu mendengarkan musik lagi di perjalanan menuju ke kantor atau kampus. Di sore atau malam hari pun, Kamu mungkin akan nongkrong atau makan malam di restoran yang menyajikan live music.

 

Musik juga kerap dihubungkan dengan suasana hati atau mood seseorang. Ada beberapa lagu yang bisa membuat Kamu senang, sedih, berenergi, atau merasa tenang. Karena musik berdampak terhadap pola pikir dan ketenangan seseorang, maka tidak heran kalau beberapa studi menyimpulkan musik dapat dijadikan terapi, salah satunya adalah penelitian dari Natural Standard, kolaborasi penelitian internasional yang secara sistematis meninjau bukti ilmiah tentang pengobatan komplementer dan alternatif.

 

Baca juga: Manfaat Musik Klasik untuk Kesehatan Si Kecil

 

Semua bentuk musik kemungkinan memiliki efek terapeutik. Dalam teori pengobatan Tiongkok, 5 organ dalam dan sistem meridian (jalur lalu lintas energi dalam tubuh) dipercaya dapat merespons nada musik tertentu, yang digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan.

 

Selain itu, beberapa jenis musik juga disebut-sebut dapat membangkitkan stimulasi neurologis. Sebagai contoh, musik klasik dapat membuat orang yang mendengarnya merasa nyaman dan rileks, sedangkan musik rok bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman.

 

Musik juga dapat digunakan untuk mengungkapkan respons emosional yang tersembunyi maupun menstimulasi kreativitas. Kondisi apa saja ya yang bisa menggunakan musik sebagai terapi penyembuhannya? Dilansir melalui psychologytoday.com, inilah jawabannya! (AS)

 

5 dari 5
5 dari 5
5 dari 5
5 dari 5
5 dari 5
5 dari 5

5. Kualitas tidur

Insomnia adalah kesulitan untuk tidur, mudah terbangun, dan bangun terlalu pagi. Ini merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi, yang dapat menyebabkan seseorang jadi mengantuk sepanjang hari dan merasa kurang berenergi. Insomnia jangka panjang dapat menyebabkan seseorang merasa lelah, mudah marah, sulit untuk fokus, belajar, dan mengingat, serta mengurangi performa kerja atau di sekolah.

 

Insomnia yang parah dapat berujung pada perubahan neurochemical, zat kimia pada otak, yang dapat mengakibatkan depresi dan masalah kecemasan. Pada orang yang lebih tua, musik secara signifikan membantu kualitas tidur menjadi lebih baik, meliputi durasi tidur yang lebih panjang, lebih cepat terlelap, tidak mudah terbangun, dan lebih berenergi di siang hari.

 

  • # Depresi (Depression)
  • # Kesehatan Mental
  • # Autisme (Autism)
  • # Pikun (Demensia)