Bernadette Andika Gitawardani
12 Juli 2024
shutterstock

Waspada Tanda-tanda Ibu Hamil Mengandung Bayi Besar atau Makrosomia

Mengetahui berat badan janin bertambah selama dalam kandungan tentu menjadi momen yang melegakan bagi semua ibu hamil. Akan tetapi, Mums juga perlu memastikan agar penambahan berat badannya masih dalam kurva yang ideal. Pasalnya, berat badan janin yang berlebih atau makrosomia bisa membawa dampak yang buruk bagi janin itu sendiri dan juga Mums. 

Lalu, selain dari pemantauan USG, kira-kira bagaimana ya cara mengenali berat badan janin yang berlebih? Nah, dalam artikel berikut, akan dibahas mengenai tanda-tanda ibu hamil mengandung bayi makrosomia.


Baca juga:
Mums, yuk Kenali Ciri Janin Masuk Panggul

Apa Itu Makrosomia?

Secara medis, ada dua kondisi yang merujuk pada kondisi makrosomia atau bayi besar, yaitu:

  • Makrosomia berdasar usia kehamilan, artinya ukuran janin di kandungan lebih besar dari ukuran janins seharusnya yang dihitung berdasar usia kehamilan. 

Penyebab umum dari kondisi ini antara lain diabetes gestasional dan obesitas pada ibu hamil.

  • Makrosomia janin. Kondisi ini merujuk pada bayi baru lahir yang memiliki berat badan lebih dari 4 kilogram. Dalam beberapa penelitian, kondisi ini terjadi pada sekitar 3% hingga 5% kehamilan.


  • Tanda-Tanda Ibu Hamil Mengandung Bayi Makrosomia

    Walaupun tidak 100% akurat, namun cara paling umum dan terbaik untuk mengetahui berat badan janin adalah dengan melakukan pemeriksaan USG setiap bulannya. Selain itu, ada beberapa tanda lain untuk mengenali apakah Mums hamil bayi dengan kondisi makrosomia atau tidak, antara lain:

    1. Ukuran perut yang lebih besar

    Salah satu cara untuk memperkirakan ukuran janin adalah dengan mengukur perut Mums, khususnya dari tulang kemaluan hingga bagian atas rahim. Pengukuran ini disebut juga dengan pengukuran tinggi fundus. Jika ukuran perut Mums lebih besar dari ukuran seharusnya yang sesuai bulan, maka kemungkinan ukuran bayi Mums juga lebih besar.

    Meski begitu, tinggi fundus yang lebih besar juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, seperti obesitas atau fibroid rahim. Oleh karenanya, pengukuran ini sebenarnya tidaklah akurat.

    2. Jumlah cairan ketuban yang lebih banyak

    Saat pemeriksaan USG, dokter akan mengukur jumlah cairan ketuban Mums. Jika jumlahnya lebih banyak dari seharusnya, maka kemungkinan bayi yang Mums kandung memiliki berat badan yang berlebih juga.

    Penelitian menemukan bahwa cairan ketuban yang berlebih atau disebut juga dengan kondisi polihidramnion, dikaitkan dengan risiko tiga kali lebih besar untuk memiliki bayi makrosomia.

    Namun, sama seperti tanda lainnya, cairan ketuban yang berlebih ini nyatanya bisa juga disebabkan oleh faktor lain, seperti diabetes gestasional, sehingga tidak selalu berkaitan dengan kondisi bayi makrosomia.

    3. Sebelumnya pernah melahirkan bayi makrosomia juga

    Secara umum, seorang wanita akan cenderung melahirkan bayi yang lebih berat di setiap kehamilannya. Walaupun ini tidak menjadi indikator yang pasti, tapi jika memang Mums pernah melahirkan bayi dengan kondisi makrosomia sebelumnya, maka kemungkinan untuk memiliki bayi dengan kondisi serupa bisa meningkat 10 kali lebih besar di kehamilan selanjutnya.

    4. Mengalami diabetes gestasional

    Seorang ibu dengan kondisi diabetes gestasional sering kali memiliki bayi dengan berat badan yang lebih besar dari rata-rata. Penelitian telah menemukan bahwa risiko makrosomia pada ibu hamil tanpa diabetes gestasional adalah sekitar 12%. Sementara, pada ibu hamil dengan kondisi diabetes gestasional, risikonya akan meningkat sekitar 15% hingga 45%. 

    Apabila Mums memang diketahui mengandung bayi dengan kondisi makrosomia, dokter akan melakukan pemantauan secara lebih intens. Dokter mungkin juga akan menginformasikan pada Mums terkait risiko dan cara terbaik untuk menjaga kesehatan kandungan Mums.

    Selain itu, pastikan juga untuk tetap menerapkan pola hidup sehat, mulai dari mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga, dan memperhatikan kondisi fisik Mums.

    Nantinya jika bayi lahir dengan kondisi makrosomia, dokter mungkin akan melakukan tes kadar gula darah. Jika kadar gula darahnya normal, maka itu bukanlah masalah bagi si Kecil. 


    Referensi


    • # Kehamilan
    • # TBMinggu32
    • # TB Kesehatan
    • # TBTrimester3