Bernadette Andika Gitawardani
28 Desember 2021
pexels.com

Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Sariawan pada Bayi

Tanpa disadari, tubuh kita menjadi sarang bagi banyak kuman, yang di antaranya bisa menjadi penyebab infeksi. Salah satu infeksi yang cukup umum terjadi adalah sariawan. Sariawan biasanya ditandai dengan adanya bercak putih pada area mulut, bisa di bagian bibir, dinding dalam mulut, dan lidah.

 

Penyebab Sariawan pada Bayi

Sariawan dikenal juga dengan kandidiasis. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi jamur yang disebut kandida. Sariawan dapat muncul di beberapa area mulut, temasuk bibir dan bagian tenggorokan.

 

Candida albicans, jamur penyebab sariawan sebenarnya dapat ditemukan secara alami di lingkungan sekitar kita. Saat melahirkan pun, seorang ibu dapat menularkan jamur ini ke tubuh bayi melalui jalan lahir. Pada kondisi tertentu, kulit bayi juga bisa terinfeksi jamur dari udara.

 

Umumnya, jamur tidak menimbulkan dampak yang berbahaya pada bayi. Namun, jika dalam jumlah yang berlebihan, infeksi jamur Candida albicans dapat menyebabkan sariawan. Secara lebih jelas, berikut ini beberapa penyebab sariawan pada bayi:

 

  • Penggunaan antibiotik pada bayi dalam jangka waktu lama

Antibiotik menyerang hampir semua jenis bakteri, termasuk bakteri baik yang bekerja untuk mengendalikan jamur candida. Maka dari itu, bayi yang diberikan antibiotik berpotensi memiliki lebih sedikit bakteri sehat, sehingga rentan mengalami sariawan.

 

  • Ibu menyusui mengonsumsi obat antibiotik

Tak hanya penggunaan antibiotik pada bayi, ibu menyusui yang menggunakan antibiotik juga bisa memengaruhi kondisi bayi menjadi lebih rentan terhadap infeksi.

 

Baca juga: Cara Membersihkan Mulut dan Lidah Bayi
 

Kondisi Bayi yang Berisiko Lebih Besar Mengalami Sariawan

Sariawan sebenarnya dapat dialami oleh siapa saja. Namun, ada beberapa kondisi bayi menjadi lebih berisiko mengalami sariawan. Beberapa kondisi tersebut antara lain:

 

1. Bayi prematur

Bayi prematur memiliki kekebalan yang belum matang dibanding bayi yang lahir cukup bulan. Kondisi ini membuatnya sangat rentan mengalami infeksi, seperti sariawan.

 

2. Bayi yang menderita penyakit sistem kekebalan

Bayi dengan kondisi HIV/AIDS memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu, sehingga membuatnya lebih berisiko mengalami sariawan.

 

3. Bayi yang menggunakan obat-obatan untuk sistem kekebalan

Bayi yang menggunakan obat-obatan dengan golongan kortikosteroid untuk penyakit autoimun lebih rentan mengalami sariawan

 

4. Bayi dengan diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 kongenital dapat meningkatkan kemungkinan bayi mengalami infeksi jamur.

 

5. Ibu dengan infeksi jamur kronis

Jika sang Ibu menderita sariawan kronis, maka ia berpotensi menularkan kandida berlebih kepada bayinya melalui kontak kulit saat menyusui. Apalagi sistem kekebalan tubuh bayi juga masih berkembang, sehingga ia masih belum bisa mengatasi paparan berulang dari infeksi jamur penyebab sariawan.

 

Baca juga: 10 Penyakit ini Disebabkan oleh Kesehatan Mulut yang Buruk
 

Tanda-tanda Sariawan pada Bayi

Tanda-tanda atau gejala sariawan yang muncul pada bayi bervariasi, tergantung pada jamur penyebab infeksinya. Namun, umumnya gejala sariawan pada bayi ditandai dengan beberapa hal berikut:

- Munculnya bercak berwarna putih atau putih kekuningan pada bagian lidah, bibir, pipi bagian dalam, atau langit-langit mulut. Bercak ini juga bisa muncul pada bagian belakang mulut, dekat dengan rongga masuk tenggorokan.

- Bercak yang muncul tidak akan hilang atau berkurang meski sudah diseka atau dibilas dengan air.

- Bayi kesulitan menyusu karena merasa sakit pada mulutnya.

- Kemerahan di sekitar bibir atau lidah, tergantung lokasi munculnya sariawan.

- Rewel karena merasa tidak nyaman akibat sariawan yang muncul.

 

Cara Mengatasi Sariawan Bayi

Untuk mengatasi sariawan bayi, biasanya Mums akan diresepkan obat antijamur, seperti klotrimazol, nistatin, flukonazol, dan itrakonazol. Obat tersebut biasanya berbentuk cairan dan bisa dioleskan ke bagian mulut bayi yang sariawan. Selain dioleskan secara langsung, Mums juga bisa menggunakan cotton bud untuk mengoleskan ke bagian yang sulit terjangkau.

 

Sariawan dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi. Kondisi ini bisa sangat membuat bayi tidak nyaman, hingga mengganggu aktivitas menyusu. Oleh karena itu, pastikan Mums mengonsultasikannya dengan dokter untuk mengetahui penanganan sariawan yang tepat. (AS)

 

 

Referensi

 

 

  • # TBN Kesehatan
  • # Bayi & Balita
  • # Sariawan
  • # TBN 1 Tahun