Ana Yuliastanti
15 Desember 2019
Guesehat

Rumah Singgah, Dukungan bagi Pasien Kanker Selama Pengobatan

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. dr. William

 

Menderita kanker tentu bukan sebuah cobaan yang ringan. Kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian karena sulitnya penyakit ini disembuhkan. Tidak hanya pengobatan yang intensif, penderita kanker juga harus merogoh biaya tidak sedikit untuk tempat tinggal sementara selama berobat, atau kebutuhan untuk makanan tambahan. Rumah singgah adalah dukungan bagi pasien kanker selama menjalani pengobatan.

 

Cancer Information & Support Center (CISC) adalah salah satu pemilik rumah singgah untuk pasien-pasien kanker. Saat ini CISC mengelola 3 rumah singgah yakni dua di sekitar RS Kanker Dharmais, dan satu di dekat RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Kedua rumah sakit ini adalah rumah sakit rujukan, yang merawat pasien dari seluruh wilayah di Indonesia.

 

Perawatan kanker membutuhkan waktu. Kemoterapi dan radiasi, misalnya, biasanya membutuhkan minimal 6 kali terapi dengan selang waktu 3 minggu. Nah selama menunggu giliran kemoterapi atau radiasi, pasien membutuhkan tempat tinggal. Rumah singgah menjadi solusi bagi pasien dari daerah yang tidak mampu secara keuangan.

 
Baca juga: Vidi Aldiano Idap Kanker Ginjal, Ini Gejalanya!

 

Kebutuhan Pasien Kanker

Sri Suharti, salah satu pengurus CISC menjelaskan, rumah singgah hampir tidak pernah kosong, bahkan kadang kekurangan. Meskipun saat ini banyak yayasan dan institusi, baik yang bergerak di bidang layanan pasien kanker maupun tidak, sudah menyediakan rumah singgah, namun jumlahnya belum mencukupi.



“Ini menunjukkan tingginya pasien kanker yang berobat ke Jakarta, sehingga jumlah rumah singgah yang ada saat ini belum mencukupi,” jelasnya.

Menurut Sri, meskipun rumah singgah umumnya menyediakan fasilitas berupa tempat tidur untuk pasien dan satu pendamping (keluarga), dan makanan pokok mentah, namun kebutuhan mereka sebenarnya tidak hanya rumah tinggal.

 

“Pasien kanker membutuhkan transportasi dari rumah singgah ke rumah sakit, makanan pendukung untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan kebutuhan lain sepertu pempers dan sebagainya. Semua ini kadang berat bagi pasien sehingga pengelola rumah singgah tetap membutuhkan uluran tangan dari donatur,” jelasnya.

 

Baca juga: 5 Cara Mengurangi Risiko Terkena Kanker Payudara

 

Dukungan untuk pasien Kanker di Rumah Singgah

Dukungan ke rumah singgah atau ke pasien kanker tidak selalu dalam bentuk materi. Siapa pun bisa berbuat kebaikan. Misalnya seperti yang dilakukan PT Pfizer Indonesia yang pada 13 Desember lalu, melakukan kegiatan sosial membersihkan rumah singgah.

 

Bekerja sama dengan CISC, sekitar 15 karyawan mendatangi rumah singgah di kawasan Slipi, Jakarta Barat. Acara ini merupakan salah satu acara dalam rangka memperingati ulang tahun PT Pfizer ke 170 secara global.

 

Bambang Chriswanto, Public Affairs and CommunIcation Director PT Pfizer Indonesia menjelaskan, bahwa kegiatan ini adalah bentuk dukungan dan empati kepada pasien pasien.

 

“Pasien kanker memiliki beban sangat besar, tidak hanya biaya. Secara psikologis, mereka juga butuh dukungan. Dalam rangka ulang tahun Pfizer secara global yang ke-170, fokus kegiatan sosial seperi bersih-bersih rumah singgah ini hanya salah satunya, tetapi kegiatan lainnya yang utama justru edukasi tentang kanker kepada pasien dan caregiver,” jelas Bambang.

 

Edukasi yang benar tentang penyakit kanker, tidak akan membuat pasien salah langkah dalam mencari pengobatan. Selain itu edukasi akan membawa pasien kepada akses pengobatan yang lebih baik sehingga diharapkan pasien kanker memiliki kualitas hidup yang lebih baik.



“Kegiatan di rumah singgah ini akan berlanjut dalam kegiatan lain yang lebih besar lagi. Kami sedang merancang beberapa kolaborasi untuk pasien kanker agar bisa mendapatkan pengobatan yang lebih baik,” tambah Bambang.

 

Selain dukungan material, ternyata dukungan moril juga penting. Buktinya, pasien-pasien yang tinggal di rumah singgah, umumnya akan mendapatkan semangat kembali usai berbagi pengalaman dengan sesama penderita kanker. Mereka bersemangat menjalani pengobatan panjang yang kadang efek sampingnya berat dan melelahkan.

 

 

 

Sumber:

Wawancara dengan narasumber di Rumah Singgah CICS, Jumat 13 Desember 2019

  • # Kanker
  • # Pengobatan Medis
  • # Pasien