Redakan Nyeri Puting Lecet saat Menyusui

ASI adalah nutrisi terbaik bagi bayi karena mudah dicerna dan diserap olehnya. Selain itu, ASI mengandung zat penangkal penyakit dan rangkaian asam lemak tak jenuh yang penting bagi tumbuh kembang otak bayi.

Sementara bagi ibu, menyusui dapat mencegah perdarahan setelah persalinan, mempercepat rahim menjadi kecil, mengurangi risiko anemia, serta mencegah kanker ovarium dan payudara.

Itulah mengapa WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih sembari diberikan makan pendamping ASI (MPASI).

Proses menyusui sendiri pastinya menjadi momen yang tidak akan terlupakan bagi para ibu. Seluruh lelah serasa terbayarkan saat melihat ekspresi lahap si Kecil yang sedang menyusu dan tumbuh kembangnya berjalan optimal. Bonding antara Mums dan si Kecil pun akan semakin erat.

Sayangnya, perjalanan menyusui tidak selalu mudah. Mums bisa menghadapi masalah umum menyusui, salah satunya puting lecet atau luka. Ini biasanya diakibatkan posisi dan pelekatan saat menyusui si Kecil yang kurang tepat, yang mengakibatkan Mums dan si Kecil akan sama-sama tidak nyaman.

Kendati demikian, saat mengalami puting lecet, proses menyusui perlu tetap berjalan agar produksi ASI tidak terganggu ya, Mums. Ada beberapa cara yang bisa Mums lakukan agar proses menyusui kembali nyaman bagi Mums dan si Kecil, yaitu:

• Berkonsultasi dengan ahli laktasi terkait posisi dan pelekatan yang tepat.
• Gunakan bra yang nyaman dan berbahan katun supaya udara bisa tersirkulasi dengan baik.
• Gunakan krim untuk meredakan nyeri puting lecet atau luka.
• Menghubungi tenaga medis jika nyeri puting lecet atau luka tidak sembuh-sembuh.