Perut Gatal Selama Kehamilan, Jangan Digaruk!

Masalah yang kerap dialami ibu hamil terutama di kehamilan memasuki trimester dua dan tiga adalah perut terasa gatal. Kulit perut biasanya terasa gatal karena meregang selama kehamilan. vKalau Mums sekarang sedang mengalaminya, tetaplah tenang, kenakan pakaian longgar, dan gunakan pelembap. Itu adalah langkah awal yang baik untuk meredakan rasa gatal.

Rasa gatal terkadang bisa menjadi tanda kondisi kesehatan kehamilan. Namun, ada mitos, tidak boleh menggaruk saat ibu hamil gatal karena bisa menyebabkan stretch marks. Benarkah?

Baca juga: Rahasia Kulit Tetap Glowing Selama Hamil

Penyebab perut gatal saat hamil

Jika perut gatal selama kehamilan, Mum tidak sendirian. Iritasi kulit merupakan masalah umum bagi banyak ibu yang cenderung muncul selama bulan kelima atau keenam kehamilan, saat perut mulai membesar. 

Selain itu, saat kulit meregang karena janin dalam rahim yang terus tumbuh besar, maka otomatis kelembapannya semakin berkurang. Hal ini menyebabkan kulit kering cenderung terasa gatal dan tidak nyaman.  Ibu hamil tidak hanya mengalaminya di perut. Kulit gatal juga bisa dirasakan di bokong, paha, dan area yang ikut meregang karena kehamilan. 

Berikut beberapa penyebab gatal pada kulit yang dirasakan ibu hamil:

1. Atopik kehamilan

Erupsi atopik kehamilan mencakup berbagai ruam gatal selama kehamilan. Biasanya terjadi pada trimester pertama atau kedua. Biasanya menyebabkan kulit kering.

Ada 2 bentuk atopik kehamilan, yaitu eksim dan prurigo.

Eksim

Eksim adalah kondisi kulit yang menyebabkan kulit kering, bersisik, gatal, dan merah. Biasanya memengaruhi wajah, pergelangan tangan, pergelangan kaki, lipatan siku, dan bagian belakang lutut. Kondisi ini bisa menjadi kondisi jangka panjang yang membaik, tetapi kemudian kambuh lagi nanti. Eksim menyebabkan kulit lebih sensitif terhadap iritan. Kondisi ini tidak menular.

Prurigo kehamilan

Prurigo kehamilan adalah ruam gatal yang dapat berkembang selama kehamilan.

Ruam prurigo kehamilan terasa kering dan bergelombang dan dapat menutupi area yang luas di perut, lengan, atau kaki. Biasanya muncul pada trimester pertama atau kedua.

2. Kolestasis intrahepatik pada kehamilan

Kolestasis intrahepatik pada kehamilan adalah kondisi hati. Kondisi ini menghentikan hati membuang zat-zat dari tubuh dengan benar. Kondisi ini menyebabkan kulit gatal tanpa ruam.

Rasa gatal biasanya dimulai di telapak tangan dan telapak kaki, tetapi dapat terjadi di mana saja. Kondisi ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Kolestasis jarang terjadi dan biasanya dimulai pada trimester kedua atau ketiga. Kondisi ini biasanya hilang segera setelah bayi lahir. Jika Mums didiagnosis menderita kolestasis, Mums perlu dipantau selama kehamilan.

3. Erupsi polimorfik kehamilan (PEP)

Erupsi polimorfik kehamilan (PEP) juga dikenal sebagai 'papula dan plak urtikaria pruritus kehamilan' (PUPPP). PEP/PUPPP adalah ruam merah yang gatal dan berbenjol-benjol.

Ruam ini sering kali muncul di perut sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini biasanya hilang dalam beberapa minggu setelah bayi lahir.

PEP/PUPPP memengaruhi 1 dari 160 kehamilan dan biasanya muncul pada akhir trimester ketiga kehamilan pertama.

Perut Gatal Selama Kehamilan, Bolehkah Digaruk?

Beruntung, ada beberapa perawatan kulit gatal yang efektif dan cara untuk meredakan gejala kehamilan ini. Cobalah kiat-kiat berikut untuk meredakan kulit gatal saat hamil:

1. Jangan menggaruk