Uliya Helmi Ali
09 Maret 2022
google image

Hidung Mampet saat Hamil? Bisa Jadi Rhinitis Kehamilan!

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. William

Mungkin Mums sudah tahu tentang gejala-gejala kehamilan yang umum, seperti morning sickness, asam lambung naik, atau kaki bengkak. Tapi, ada satu gejala kehamilan yang tidak banyak diketahui orang, yaitu rhinitis kehamilan. 

 

Baca juga: Muncul Stretch Mark Selama Hamil? Begini Cara Mengatasinya!
 

Apa Itu Rhinitis Kehamilan?

Rhinitis kehamilan adalah kondisi saat ibu hamil mengalami gejala seperti hidung mampet, berair, dan bersin yang tidak disebabkan infeksi virus, alergi, atau masalah medis lainnya. Penyebabnya adalah kehamilan. Menurut penelitian, rhinitis kehamilan cukup umum terjadi.

 

Meskipun cukup umum, rhinitis kehamilan paling sering dialami wanita saat kehamilan trimester kedua, yaitu di minggu 13 hingga minggu 21 kehamilan. 

 

Ahli belum menemukan penyebab rhinitis kehamilan secara pasti, namun kemungkinan besar dipengaruhi oleh hormon kehamilan. Pasalnya, hormon kehamilan memengaruhi saluran hidung. Hormon-hormon yang dimaksud hormon PGH, VIP, estrogen, dan progesteron.

 

Hormon-hormon tersebut menyebabkan saluran hidung memproduksi lebih banyak lendir sebagai respons dari peningkatan aliran darah saat hamil. Kedua hal tersebut bisa menyebabkan hidung atau bahkan telinga mampet.

 

Gejala Rhinitis Kehamilan

Wanita hamil mengalami gejala rhinitis kehamilan yang berbeda satu sama lain. Namun, gejala utamanya adalah hidung mampet dan flu. Penting diketahui bahwa rhinitis kehamilan juga menyebabkan peningkatan aliran darah ke saluran hidung. 

 

Berikut gejala rhinitis kehamilan yang paling umum:

  • Lendir di hidung meningkat
  • Hidung mampet
  • Tekanan pada telinga
  • Bersin-bersin
  • Penurunan indera penciuman akibat mampet
  • Sulit tidur akibat hidung mampet

 

Baca juga: 7 Hal yang Harus dan Jangan Dilakukan di Trimester Pertama
 

Gejala ini bisa datang dan pergi selama kehamilan, namun pada umumnya hanya berlangsung selama beberapa hari atau beberapa minggu. Namun, beberapa wanita mengalaminya di sepanjang kehamilan. Jika memang penyebabnya rhinitis kehamilan, gejala akan hilang dengan sendirinya seminggu setelah melahirkan.

 

Pengobatan Rhinitis Kehamilan

Rhinitis kehamilan bukan kondisi yang berbahaya. Namun, masalah kesehatan ini bisa mengganggu tidur, sehingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Terkadang rhinitis kehamilan juga bisa menyebabkan infeksi telinga, sinus, atau gejala asma.

 

Kebanyakan wanita hamil tidak mengalami gejala rhinitis kehamilan yang berat. Namun kalau Mums merasa gejalanya sangat mengganggu, sebaiknya periksakan ke dokter. 

 

Pada sebagian wanita hamil, rhinitis kehamilan bukan suatu hal yang sangat mengganggu. Namun kalau gejala yang Mums alami berat, periksakan ke dokter dan tanyakan adakah pengobatan yang bisa dilakukan. Hal-hal yang bisa meredakan gejalanya di antaranya:

  • Menggunakan humidifier di rumah
  • Minum air yang cukup
  • Hindari hal-hal yang bisa menyebabkan bersin-bersin, seperti asap rokok atau polusi
  • Olahraga rutin
  • Ketika tidur, gunakan bantal kepala

 

Untuk obat yang bisa dikonsumsi, konsultasikan dengan dokter sebelum membelinya, ya. Obat untuk mengatasi hidung mampet kebanyakan tidak aman dikonsumsi ibu hamil, khususnya di trimester pertama kehamilan.

 

Jadi, Mums harus konsultasi dengan dokter sebelum melakukan pengobatan. Bahkan, beberapa obat untuk mengatasi hidung mampet malah bisa memperparah rhinitis kehamilan. Tanyakan dokter tentang rekomendasi obat yang aman untuk rhinitis kehamilan.

 

Sumber: 

Very Well Family. What Is Pregnancy Rhinitis?. Juni 2021.
Dzieciolowska-Baran E, Teul-Swiniarska I, Gawlikowska-Sroka A, Poziomkowska-Gesicka I, Zietek Z. Rhinitis as a cause of respiratory disorders during pregnancy. Advances in Experimental Medicine and Biology. 2013;755:213-220.
Nationwide Children’s. Pregnancy Rhinitis.
Cleveland Clinic. Nonallergic Rhinitis.

  • # TB Kesehatan
  • # TBTrimester1
  • # TBTrimester2