fitri Syarifah
15 Agustus 2024
Shutterstock

Penyebab Hasil Positif Palsu pada Tes Kehamilan

Meski hasil tes kehamilan di rumah akurat, ada kemungkinan hasilnya bisa negatif dan positif palsu, lho. Positif palsu pada tes kehamilan berarti menyatakan Mums hamil padahal sebenarnya tidak. Dalam kebanyakan kasus, tes ini mendeteksi hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urine, yang sebenarnya tidak ada hCG dalam urine.

Meskipun hasil tes kehamilan positif palsu jarang terjadi, hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan. Ada berbagai alasan mengapa positif palsu pada tes kehamilan bisa terjadi. Pertama, mungkin saja tes tersebut tidak disimpan dengan benar atau rusak karena panas atau air. Mungkin juga ada cacat produksi. Namun, sekali lagi hal ini jarang terjadi.

 

Kemungkinan besar, meskipun jarang terjadi, ini disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan tes. Misalnya, Mums mungkin menunggu terlalu lama untuk membaca hasilnya atau salah mengartikan strip tes, yang terkadang memiliki garis samar, yang disebut garis evaporasi dengan hasil negatif. Hasil positif yang sesungguhnya akan tampak sebagai garis terang.

Baca juga: Tips Promil Anak Kedua, Cepat Hamil Setelah Lepas KB

Kemungkinan lainnya adalah ditemukannya hCG dalam urine. Secara teknis, hasil ini bukanlah hasil positif palsu dalam artian tes tersebut memang mendeteksi hCG, tetapi merupakan hasil palsu. Jadi, Mums mungkin tidak sedang hamil. HCG yang lebih rendah ini bisa pula merupakan tanda keguguran atau kehamilan kimiawi, kondisi ketika embrio tidak tumbuh. Mungkin juga Mums masih memiliki hCG di tubuh setelah belum lama aborsi.

 

Alasan lain positif palsu pada tes kehamilan adalah kehamilan ektopik. Kondisi ini terjadi ketika embrio tertanam di luar rahim. Sayangnya, kehamilan ini tidak dapat bertahan dan diperlukan pengobatan untuk mengeluarkan embrio guna melindungi kesehatan ibu hamil dan kesuburannya.

 

Seperti keguguran dini, hasil positif dengan kehamilan ektopik bukanlah hasil positif palsu karena sebenarnya Mums sedang hamil, tetapi kehamilan tidak dapat dilanjutkan. Ada berbagai masalah medis yang dapat menyebabkan hasil positif palsu. Misalnya, hasil tes kehamilan yang positif terkadang dapat mengindikasikan kehamilan mola, sejenis tumor non-kanker. Kemungkinan lain termasuk infeksi saluran kemih, beberapa jenis kanker ovarium, dan penyakit ginjal.

 

Beberapa obat juga dapat memberikan hasil tes kehamilan positif palsu. Ini termasuk beberapa antikonvulsan, obat anticemas, antihistamin, diuretik, obat kemoterapi, antipsikotik, obat yang mengobati penyakit Parkinson, dan metadon.

Baca juga: 5 Jenis Vitamin Promil untuk Istri yang Alami

 

Apa yang harus dilakukan saat mendapati positif palsu pada tes kehamilan?

 

Jika hasil tes kehamilan positif, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter. Nanti dokter akan melakukan USG Trasvaginal untuk memastikan apakah Mums hamil atau tidak. Dokter juga bisa menguji tes darah untuk memastikan keberadaan hCG dalam darah sekaligus mengukur berapa banyak hCG yang ada. Serangkaian tes ini dapat memberikan gambaran apakah Mums mendapatkan hasil tes kehamilan positif palsu atau tidak.

 

Jika hasil positif palsu disebabkan oleh kondisi medis atau pengobatan, Mums mungkin memerlukan perawatan atau peninjauan ulang obat. Namun, jika hasil positif palsu disebabkan oleh keguguran dini atau kehamilan ektopik, diskusikan pilihan pengobatan.

 

Meskipun kecil kemungkinannya, hasil tes kehamilan positif palsu mungkin saja terjadi. Jika Mums sedang mencoba untuk hamil, akan sangat menjengkelkan dan membingungkan karena mengira hamil, tetapi ternyata sebenarnya tidak. Bicaralah dengan dokter jika Mums memiliki pertanyaan tentang kesuburan, khususnya bila Mums mengalami gejala kehamilan ektopik, termasuk pusing, perdarahan vagina, pingsan, tekanan pada dubur, dan/atau nyeri perut, panggul, atau bahu. Jika mengalami gejala-gejala ini bersamaan dengan hasil kehamilan positif, segera hubungi dokter.

Tips menggunakan test pack

  • Setiap test pack memiliki petunjuk yang berbeda, sehingga penting untuk membaca kemasan produk sebelum menggunakannya. Untuk hasil terbaik, tunggu hingga Mums terlambat menstruasi 1-2 minggu. Mums juga dapat melakukan tes 1–2 minggu setelah berhubungan seks.

  • Gunakan urine pagi pertama. Urine lebih pekat pada pagi hari, sehingga tes lebih mudah mendeteksi keberadaan hormon kehamilan hCG. Hindari menggunakan urine ketika sudah minum.

  • Jangan minum terlalu banyak atau buang air kecil dalam waktu 2 jam setelah mengikuti tes.

  • Mums dapat menggunakan wadah kecil untuk menampung urine lalu celupkan strip tes ke dalam wadah di bawah garis yang tertera pada kemasan. (AS)

  •  

     

     

    Referensi

     

     

    • # Kehamilan
    • # Kehamilan Sehat
    • # Fertilitas
    • # TBTrimester1
    • # TB Kesehatan
    • # TBMinggu1