Amanda Sagarmatha
19 Juli 2021
pixabay.com/lisa runnels

Waspada, Ibu Hamil Berisiko Tinggi Sakit Parah Jika Tertular Covid-19!

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. Andreas Wilson Setiawan

Di tengah meningkatnya kasus penderita Covid-19 di Indonesia, para ibu hamil harap lebih menjaga kesehatan, ya. Pasalnya, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa ibu hamil berisiko lebih tinggi mengalami sakit parah jika tertular Covid-19.

 

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mencatat 536 ibu hamil di Indonesia terkena infeksi Covid-19 sepanjang April 2020 hingga April 2021. Malangnya, 3% dari ibu hamil tersebut dinyatakan tidak tertolong dan meninggal dunia.

 

Ibu Hamil Berisiko Tinggi Sakit Parah Jika Tertular Covid-19

Dilaporkan oleh CDC, ibu hamil cenderung mengalami sakit parah jika tertular Covid-19 dibandingkan orang yang tidak hamil. Hal tersebut dapat terjadi akibat perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh selama hamil. Bahkan, sakit dapat terus dialami meski sang Ibu telah melahirkan.

 

Seseorang dapat disebut sakit parah ketika terinfeksi Covid-19 jika:

  1. Harus dirawat di rumah sakit.
  2. Membutuhkan penanganan khusus.
  3. Harus menggunakan ventilator atau alat tertentu untuk membantu bernapas.

 

Apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, sakit parah dapat berujung pada kematian.

 

Baca juga: Vaksin Covid-19 Aman untuk Penderita Diabetes

 

Faktor-faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko pada Ibu Hamil

Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko ibu hamil sakit parah jika tertular Covid-19 adalah terdapat kondisi medis tertentu atau berusia di atas 25 tahun. Itulah mengapa ibu hamil dengan kondisi medis tertentu perlu berkonsultasi kepada dokter dan melakukan pengecekan secara berkala agar kondisi kesehatannya dapat terkontrol dengan baik selama pandemi.

 

Lingkungan juga turut memengaruhi kesehatan ibu hamil. Sebagai contoh, ibu hamil yang kesulitan menjaga jarak setidaknya 1,8 meter dari orang-orang yang positif Covid-19 akan lebih berisiko terjangkit penyakit.

 

 

Dampak Covid-19 pada Ibu Hamil

Tidak hanya berisiko tinggi mengalami sakit yang lebih parah, ibu hamil yang terkena Covid-19 juga berisiko lebih tinggi melakukan persalinan prematur atau melahirkan di bawah usia kandungan 37 minggu, mengalami pre-eklampsia, dirawat di ICU dan/atau mendapatkan intubasi, hingga keguguran.

 

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics dengan menyertakan 2.100 ibu hamil, wanita yang terpapar coronavirus selama hamil juga 20 kali lebih besar berisiko meninggal daripada ibu hamil yang tidak terpapar. Dan dari para ibu hamil yang berpartisipasi dalam studi tersebut, 11,5% dari bayi mereka juga positif Covid-19 setelah dilahirkan.

 

Dokter Michael Gravett, professor of obstetrics and gynecology di University of Washington School of Medicine yang juga menjadi salah satu peneliti dalam studi tersebut, menggarisbawahi kelompok ibu hamil yang paling rentan mengalami sakit parah dan mengalami dampak-dampak tersebut ialah yang mengalami obesitas, hipertensi, atau diabetes.

 

Jaga Kesehatan Selama Hamil di Tengah Pandemi

Penting bagi Mums untuk selalu menjaga kesehatan selama pandemi. Sebisa mungkin, hindari keluar rumah, terutama ketika angka penderita Covid-19 sangat tinggi seperti sekarang. Inilah yang Mums bisa lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan tertular Covid-19:

 

  1. Jika memang harus keluar rumah, selalu gunakan masker. Saat ini, direkomendasikan untuk menggunakan double masker, yakni menggunakan masker medis dan masker kain secara bersamaan.
  2. Batasi berinteraksi dengan orang banyak.
  3. Hindari keramaian dan ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk.
  4. Rajin mencuci tangan. Jika sabun dan air bersih tidak tersedia, Mums bisa menggunakan hand sanitizer dengan kandungan setidaknya 60% alkohol.
  5. Tutupi mulut dan hidung ketika batuk atau bersin menggunakan tisu atau bagian dalam siku. Jangan lupa mencuci tangan setelahnya.
  6. Rutin bersihkan permukaan benda yang sering disentuh dengan disinfektan.
  7. Sediakan obat atau suplemen yang harus dikonsumsi setidaknya untuk 30 hari ke depan. Konsultasikan kepada dokter terkait hal ini.
  8. Berdasarkan rekomendasi terbaru, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperbolehkan ibu hamil dengan kondisi tertentu menerima vaksin Covid-19. Jadi, konsultasikan ke dokter kandungan terlebih dahulu apakah Mums bisa mendapatkan vaksin dan segera lakukan vaksinasi untuk mengurangi kemungkinan Mums terpapar Covid-19. (AS)

 

 

Referensi

  • # Kehamilan
  • # TB Kesehatan
  • # TBTrimester2
  • # Coronavirus