GueSehat
29 Oktober 2017
pixabay.com

Penyebab Demam pada Wanita Hamil

Merasakan gejala-gejala kehamilan seperti mual dan ketidakstabilan hormon sudah menyusahkan Mums. Apalagi kalau ditambah dengan demam yang menyerang di saat kehamilan. Wanita hamil memang lebih mudah terserang penyakit karena sistem kekebalan tubuh harus bekerja dua kali untuk melindungi ibu dan bayi. 

Meski terkesan normal, demam juga bisa menjadi gejala kondisi serius pada wanita hamil. Mums juga tidak bisa mengonsumsi obat sembarangan. Maka itu, kalau Mums terserang demam segera periksakan diri ke dokter.

Baca juga: 7 Cara Mengenali Demam Tifoid

 

Penyebab Umum Demam pada Wanita Hamil

Kalau tiba-tiba merasakan demam, kemungkinan besar Mums terserang salah satu penyakit di bawah ini. Namun Mums tidak perlu khawatir, penyakit-penyakit ini biasanya hanya bersifat sementara dan mudah disembuhkan.

 

Infeksi Saluran Kencing

Penelitian menunjukkan bahwa paling tidak 10% wanita hamil pasti terkena infeksi saluran kencing. Sistem saluran kencing terdiri dari uretra, kandung kemih, ureter, dan ginjal. Infeksi akan terjadi jika ada bakteri yang masuk ke sistem tersebut.

 

Pada umumnya, kasus infeksi saluran kencing tidak serius jika langsung diobati dengan antibiotik yang diberikan dokter. Namun kalau tidak segera disembuhkan, infeksi ini bisa menyebar ke ginjal dan menyebabkan beberapa komplikasi pada wanita hamil, seperti kelahiran prematur, kelahiran bayi di bawah berat badan normal, dan sepsis. Selain demam, gejala infeksi saluran kencing lainnya adalah beser, nyeri saat buang air kecil, darah pada urin, dan nyeri panggul.

 

Influenza

Flu adalah penyakit yang paling umum menyerang tidak hanya wanita hamil, namun semua orang. Hanya saja, wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena flu karena sistem kekebalan tubuh yang terganggu. Gejala flu adalah demam, hidung berlendir, batuk-batuk, dan mual. 

 

Kalau Mums terserang flu, segera periksakan ke dokter. Biasanya dokter akan memberikan obat-obat yang aman untuk dikonsumsi namun bisa segera menyembuhkan penyakitnya dan mencegah komplikasi serius. Namun, akan lebih baik jika sebelum terserang flu, Mums menyuntikkan vaksin flu.

 

Infeksi Saluran Napas Atas

Yang dimaksud saluran napas atas adalah sinus, saluran hidung, faring, dan laring. Gejala ineksi saluran napas mirip dengan gejala flu, seperti hidung berlendir, sakit tenggorokan, batuk-batuk, dan sulit bernapas.

 

Biasanya, infeksi saluran napas atas lebih mudah disembuhkan ketimbang flu. Pada umumnya, gejala penyakit ini hanya berlangsung selama 3 – 14 hari. Namun, kalau gejalanya berlangsung hingga lebih dari 14 hari, segera periksakan ke dokter untuk memastikan Mums tidak terkena penyakit yang lebih serius seperti sinusitis, bronkitis, atau pneumonia.

 

Gastrointestinal (Flu Perut) 

Gejala flu perut seperti diare dan muntah-muntah bisa menyebabkan konsekuensi serius pada wanita hamil jika tidak diobati. Pasalnya, dehidrasi bisa menyebabkan kontraksi atau bahkan kelahiran prematur. Gejala flu perut lainnya adalah hipotensi, sakit kepala, kelelahan, dan pingsan.

 

Pada kebanyakan kasus, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya, terutama jika Mums banyak minum air. Namun, Mums perlu langsung menghubungi dokter kalau mulai muntah darah dan tidak bisa menelan air hingga menyebabkan gejala dehidrasi seperti terlalu sedikitnya urin yang keluar, bibir kering, dan pusing.

 

Penyebab Serius dari Demam Pada Wanita Hamil

Meski kemungkinan besar demam yang Mums alami bukanlah gejala penyakit serius, pada beberapa kasus, demam juga bisa mengindikasikan kondisi serius yang hanya menyerang wanita hamil. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

 

Korioamnionitis

Korioamnionitis adalah kondisi dimana terjadi infeksi bakteri pada membran atau cairan amnion yang mengelilingi janin. Selain demam, cairan amnion atau air ketuban yang terinfeksi bakteri bisa menyebabkan keringat berlebihan, detak jantung cepat, rahim melemah, dan keputihan yang tidak biasa.

 

Kalau Mums mengalami infeksi ini, biasanya dokter akan memberikan antibiotik dan memeriksa untuk melihat jika bayi Mums harus segera dilahirkan. Kalau korioamniontis tidak segera diobati atau sudah parah, Mums bisa mengalami beberapa infeksi pada panggul dan abdomen, endometritis, dan pembekuan darah. Bayi Mums juga bisa terkena komplikasi seperti sepsis, meningitis, dan masalah pernapasan.

 

Aborsi Septik (Keguguran)

Aborsi septik atau keguguran paling sering terjadi di awal kehamilan. Gejala-gejalanya termasuk demam tinggi, nyeri parah pada abdominal, pendarahan atau keputihan darah pada vagina, dan nyeri punggung.

 

Infeksi Listeria

Mums bisa terkena infeksi listeria atau listerosis jika mengonsumsi air atau makanan yang sudah terkontaminasi. Infeksi ini paling sering menyerang wanita hamil, anak bayi, dan orang lanjut usia. Gejala awal dari infeksi ini adalah demam, nyeri otot, mual, dan diare.

 

Jika infeksinya menyebar ke sistem saraf, Mums akan mengalami gejala tambahan seperti sakit kepala, leher kaku, dan kehilangan keseimbangan tubuh. Tidak semua kasus infeksi listeria pada wanita hamil menular pada bayinya. Namun, pada beberapa kasus, infeksi listeria yang tidak diobati menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan infeksi serius pada bayi. Untuk mencegah infeksi listeria, hindari mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan sempurna.

 

Penyakit Kelima (Parvovirus B19)

Penyakit kelima pada umumnya menyerang anak bayi. Gejalanya ditandai dengan bercak merah pada kulit. Namun, penyakit ini bisa menyerang orang dewasa juga. Gejala utama penyakit kelima pada orang dewasa adalah nyeri sendi. Meski sangat jarang terjadi, penyakit kelima juga bisa menyerang wanita hamil. Pada beberapa kasus, penyakit ini menyebabkan keguguran atau anemia pada bayi ketika sudah lahir.

 

Pada umumnya, demam pada wanita hamil bukan hal yang serius. Namun, seperti penjelasan di atas, dema juga bisa menjadi pertanda dari penyakit serius yang bisa membahaykan Mums dan bayi. Maka itu, kalau terserang demam, lebih baik Mums periksakan ke dokter. Kalaupun hanya demam biasa, Mums akan diberikan obat yang aman untuk dikonsumsi saat hamil. (UH/OCH)

 

  • # Kehamilan
  • # Demam
  • # Hamil
  • # TBMinggu16
  • # TB Kesehatan