Payudara Padat Berisiko Terkena Kanker
Apa bayangan Anda mengenai payudara yang padat? Ukurannya yang besar atau teksturnya yang keras, ya? Kepadatan payudara ternyata tidak cukup dilihat dari bentuk fisiknya saja, namun harus dilihat menggunakan teknik mammographic (semacam X-ray intensitas rendah untuk melihat dalam payudara). Organ payudara terdiri dari lobul (penghasil ASI), duct (Saluran ASI), jaringan fibrosa, dan lemak. Kepadatan payudara sendiri dapat ditentukan dari porsi jaringan fibrosa terhadap lemak. Semakin besar porsi jaringan fibrosa suatu payudara, maka semakin padat payudara tersebut (dense breast). Lalu apa pentingnya mengukur kepadatan payudara? Menurut American Cancer Society, wanita dengan kepadatan payudara yang tinggi dikatakan memiliki risiko kanker payudara yang juga tinggi, lho!
Penyebab Kanker Payudara pada Wanita
Pada 1993-2001, para peneliti di University of Southern Denmark, meneliti kepadatan payudara 5.703 wanita yang berumur rata-rata 56 tahun dengan menggunakan teknik mammographic. Hasil yang didapatkan adalah, wanita yang memiliki diabetes ternyata cenderung memiliki porsi jaringan fibrosa lebih banyak dibanding lemak yang berarti kepadatan payudara yang tinggi. Sebaliknya wanita yang dapat mengontrol gula darahnya dengan diet atau metformin, memiliki payudara dengan kepadatan rendah. Bagaimanapun, wanita yang mengontrol gula darahnya dengan insulin malah cenderung memiliki kepadatan payudara yang tinggi. Zorana Jovanovic Anderson, peneliti yang meneliti hal ini menyatakan bahwa insulin merupakan faktor pertumbuhan bagi semua jaringan. Belum diketahui secara pasti apakah insulin juga memengaruhi pertumbuhan sel kanker, tetapi yang jelas insulin memiliki kemungkinan besar dalam meningkatkan kepadatan payudara. Tidak mau kan jika payudara yang menjadi aset berharga Anda berisiko terkena kanker. Untuk itu, lakukan perawatan rutin dan pemeriksakan ke dokter untuk mendeteksi sejak dini faktor penyebab kanker payudara pada wanita yang bisa dialami.
-
# Terbaru
-
# Informasi
-
# Payudara