Bernadette Andika Gitawardani
24 April 2020
pexels.com

Bumil, Hati-hati Kondisi Overheating atau Hipertermia Selama Hamil!

Hipertermia atau kondisi yang terlalu panas selama kehamilan dapat memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan Mums dan juga janin. Kenaikan suhu inti (internal) di atas 39°C pada ibu hamil dianggap berisiko bagi janin. Penting untuk segera menemui dokter jika Mums mengalami demam, dehidrasi, pusing, atau kelelahan.

 

Apakah Overheating Selama Kehamilan Umum Terjadi?

Bagi ibu hamil, merasa kepanasan selama kehamilan adalah hal yang sangat normal. Saat bayi bertumbuh, tubuh Mums cenderung menghabiskan lebih banyak energi. Dalam beberapa kasus, beraktivitas di lingkungan yang panas atau kondisi kerja tertentu juga dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh inti.

 

Meski meningkatnya suhu tubuh pada ibu hamil cukup umum terjadi, panas yang berlebihan atau overheating bisa menjadi kondisi yang mengkhawatirkan karena bisa menimbulkan dampak yang berbahaya. Overheating bisa terjadi ketika Mums terlalu lama berada di bawah terik matahari atau melakukan aktivitas berat di hari yang panas.

 

Baca juga: 6 Keluhan yang Umum Dialami oleh Ibu Hamil
 

Bagaimana Cara Mengetahui Jika Tubuh Mums Terlalu Panas?

Ketidaknyamanan adalah hal utama yang pasti Mums rasakan ketika suhu tubuh terlalu tinggi. Selain itu, ada beberapa gejala lain yang mungkin akan Mums alami saat overheating, di antaranya:

- Kulit terasa hangat hingga panas.

- Sakit kepala.

- Pusing.

- Mual.

- Kram otot.

- Merasa sangat lelah.

- Dehidrasi.

- Heatstroke.

 

Penyebab Overheating dalam Kehamilan

Ada beberapa penelitian terbatas terkait penyebab overheating selama kehamilan, antara lain:

  1. Volume darah yang meningkat hampir 50% pada saat usia kehamilan menginjak 34 minggu. Pada masa ini, Mums mungkin akan merasakan suhu tubuh lebih hangat karena pembuluh darah membesar dan bergerak lebih dekat ke permukaan kulit.
  2. Jantung bekerja lebih keras dan memompa darah 20% lebih banyak pada saat usia kehamilan mencapai minggu kedelapan.
  3. Tingkat metabolisme Mums yang meningkat selama kehamilan guna menciptakan lebih banyak energi untuk Mums dan juga bayi yang belum lahir. Kondisi ini menyebabkan lonjakan suhu tubuh.
  4. Panas tubuh dari janin yang sedang bertumbuh yang bisa diserap oleh Mums. Biasanya, ini terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Oleh karena itu, peningkatan suhu kulit dapat membuat Mums merasa kepanasan.

 

Selain penyebab fisiologis, ada pula beberapa faktor penyebab lain dari lingkungan yang bisa meningkatkan suhu tubuh Mums, seperti:

  1. Berolahraga saat cuaca panas atau untuk waktu yang lama.
  2. Demam tinggi.
  3. Menggunakan bantalan atau selimut hangat.

 

Baca juga: Pelajari Teknik Olah Napas untuk Ibu Hamil
 

Kemungkinan Risiko Overheating Selama kehamilan

Overheating selama kehamilan dapat meningkatkan risiko tertentu, antara lain:

  1. Menurut meta analisis dari 15 studi, overheating pada awal kehamilan dikaitkan dengan cacat tabung saraf pada bayi.
  2. Overheating pada trimester pertama disebut-sebut juga bisa menyebabkan risiko keguguran, tetapi ini masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

 

Selain itu, kondisi lingkungan yang terlalu panas juga dapat memperburuk beberapa kondisi selama kehamilan, seperti meningkatkan suhu tubuh yang memang sudah tinggi, meningkatkan terjadinya edema (pembengkakan) di tungkai dan kaki, serta merangsang melanosit yang menyebabkan chloasma (masalah kulit selama kehamilan).

 

Bagaimana Cara Mencegah Overheating Selama Hamil?

Kondisi overheating selama kehamilan memang sangat berisiko. Untuk itu, pastikan Mums melakukan beberapa hal berikut untuk menjaga suhu tubuh tetap terkendali selama kehamilan.

  1. Minumlah banyak air setiap hari. Minum air setidaknya 8 gelas dapat membuat tubuh Mums tetap dalam suhu yang normal, mengatasi dehidrasi, mengurangi retensi air, dan mencegah sembelit.
  2. Berenang dapat membantu mendinginkan tubuh Mums. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan olahraga ini.
  3. Hindari berada di bawah sinar matahari langsung dalam waktu yang lama. Selain itu, selalu gunakan tabir surya atau memakai topi sebelum bepergian ke luar rumah.
  4. Mandilah dengan air suam-suam kuku dan jangan air dingin. Air dingin akan memicu tubuh meningkatkan suhu internal, sebagai upaya menjaga tubuh tetap hangat.
  5. Ketika Mums merasa suhu tubuh mulai meningkat, basuhlah area lengan dan pergelangan tangan menggunakan air untuk menstabilkan suhu tubuh. Menggunakan kompres air dingin di bagian leher juga bisa menjadi salah satu solusi.
  6. Kenakan pakaian yang nyaman dan longgar agar sirkulasi udara berjalan dengan baik dan mencegah Mums dari kepanasan.
  7. Gunakan kipas saat Mums merasa terlalu panas.
  8. Jika Mums ingin tetap berolahraga selama hamil, usahakan untuk melakukannya di ruangan dengan suhu yang sejuk dan stabil.
  9. Pastikan kamar tidur Mums memiliki sirkulasi udara yang baik dan juga sejuk.
  10. Kurangi konsumsi kafein karena dapat meningkatkan tekanan darah serta suhu inti tubuh.
  11. Perbanyak konsumsi makanan yang menyegarkan, seperti buah-buahan dan sayuran dengan kadar air tinggi. Kurangi asupan makanan pedas karena dapat meningkatkan kemungkinan kenaikan suhu tubuh.

 

Nah Mums, itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai overheating atau hipertermia selama kehamilan. Lakukan beberapa langkah di atas untuk mencegah serta mengatasi overheating. Namun jika Mums sudah benar-benar merasa kepanasan, segera hubungi dokter untuk penanganan yang lebih lanjut. (AS)

 

 

Sumber

  • # Kehamilan
  • # TBMinggu15
  • # TBTrimester2
  • # TB Kesehatan