Mengatasi Diare pada Ibu Hamil Bisa dengan diet BRAT
Diare tidak memandang usia, siapapun bisa kena. Bayi hingga orang dewasa kerap tidak luput dari serangan diare. Ibu hamil juga bisa kena diare, lho! Diare merupakan kondisi ketika seseorang buang air besar dengan frekuensi lebih sering dari biasanya, disertai feses yang cair.
Pada ibu hamil, diare bisa menjadi masalah yang cukup mengganggu, terutama karena tubuh sedang mengalami banyak perubahan fisik dan hormonal. Walaupun umumnya diare tidak berbahaya, pada ibu hamil kondisi ini perlu mendapat perhatian serius agar tidak menimbulkan dehidrasi atau memengaruhi kesehatan janin. Bagaimana cara mengatasi diare pada ibu hamil?
Penyebab Diare pada Ibu Hamil
Penyebab diare pada ibu hamil meliputi perubahan hormon, infeksi bakteri, virus, atau parasit, perubahan pola makan dan sensitivitas terhadap makanan baru, serta efek samping suplemen kehamilan. Diare juga bisa menjadi salah satu tanda menjelang persalinan karena tubuh membersihkan usus untuk proses melahirkan.
1. Perubahan Hormon
Hormon kehamilan dapat mempercepat kerja sistem pencernaan, membuat usus tidak sempat menyerap cairan secara optimal sehingga menyebabkan diare.
2. Infeksi:
Ibu hamil dapat mengalami diare akibat infeksi oleh virus (misalnya rotavirus), bakteri (seperti Salmonella dan E. coli), atau parasit (protozoa). Biasanya karena tercemar dari makanan yang tidak higienis, misalnya saat Mums makan di tempat umum.
3. Perubahan pola makan dan sensitivitas makanan
Perubahan drastis pada pola makan atau makanan yang tidak biasa dikonsumsi bisa mengganggu pencernaan dan memicu diare, karena tubuh menjadi lebih sensitif terhadap makanan tertentu selama kehamilan.
4. Suplemen kehamilan
Beberapa vitamin dan suplemen prenatal, seperti suplemen zat besi, dapat menyebabkan gangguan pencernaan, termasuk diare.
Cara Mengatasi Diare pada Ibu Hamil
Berikut beberapa cara mengatasi diare pada ibu hamil yang aman dan efektif.
1. Penuhi Kebutuhan Cairan
Diare dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit dengan cepat. Dehidrasi selama kehamilan bisa meningkatkan risiko kontraksi dini dan komplikasi lainnya. Oleh karena itu, ibu hamil harus memperbanyak konsumsi air putih. Selain itu, bisa ditambahkan cairan elektrolit, air kelapa, atau sup bening untuk membantu menggantikan mineral yang hilang. Minum dalam jumlah sedikit tapi sering akan lebih nyaman dibandingkan langsung banyak sekaligus.
2. Perhatikan Pola Makan
Saat mengalami diare, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan tidak memperparah iritasi usus. Prinsip diet BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast) dapat diterapkan, yaitu pisang, nasi putih, saus apel, dan roti panggang. Makanan ini cenderung hambar, rendah serat, serta membantu mengentalkan feses. Hindari makanan pedas, berminyak, bersantan, atau yang terlalu manis karena dapat memperburuk diare.
3. Istirahat yang Cukup
Tubuh ibu hamil membutuhkan energi lebih untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan janin. Diare yang disertai kelelahan bisa memperburuk kondisi. Oleh sebab itu, istirahat yang cukup sangat penting agar tubuh bisa pulih lebih cepat. Hindari aktivitas berat hingga gejala diare mereda.
4. Konsumsi Probiotik
Probiotik, baik dalam bentuk suplemen maupun dari makanan seperti yogurt, dapat membantu menyeimbangkan kembali flora usus yang terganggu. Namun, sebelum mengonsumsi suplemen, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya selama kehamilan.
5. Hindari Penggunaan Obat Sembarangan
Beberapa obat antidiare yang dijual bebas tidak dianjurkan untuk ibu hamil karena bisa berpengaruh pada perkembangan janin. Jika diare tidak kunjung membaik, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Dokter akan menilai apakah perlu pemberian obat khusus yang aman selama kehamilan.
Waspadai Tanda Bahaya
Walaupun sebagian besar diare dapat sembuh dengan perawatan sederhana, ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai. Segera hubungi tenaga medis bila diare disertai dengan:
Demam tinggi
Feses bercampur darah atau lendir
Nyeri perut hebat
Mual muntah berlebihan
Tanda dehidrasi seperti mulut kering, jarang buang air kecil, atau merasa sangat lemah
Gejala-gejala tersebut bisa menandakan adanya infeksi serius atau komplikasi lain yang membutuhkan penanganan medis segera.
Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Ibu hamil sebaiknya menjaga kebersihan makanan dan minuman, mencuci tangan sebelum makan, serta menghindari konsumsi makanan yang tidak higienis. Pastikan juga air minum sudah matang atau berasal dari sumber yang terpercaya.
Referensi:
Americanprennancy.diarrhea-in-pregnancy
-
# Diare
-
# Ibu hamil
-
# TBTrimester3
-
# TB Kesehatan
-
# TBMinggu29