Bernadette Andika Gitawardani
06 Maret 2023
GueSehat

Mums, Jangan Lupa Ajak Si Kecil Bermain di Luar Ruangan, Yuk!

Pandemi membuat kegiatan fisik anak di luar ruangan kian menurun. Berdasar penelitian Kennedy dan Widnyana tahun 2020, penyebab penurunan angka ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan media sosial hingga mencapai 95% selama masa pandemi. 

 

Padahal, aktivitas fisik memiliki manfaat yang begitu banyak untuk tumbuh kembang anak. Bahkan, aktivitas fisik secara rutin juga dapat membantu melawan obesitas pada masa kanak-kanak dan penyakit kardiovaskular pada masa dewasa.

 

Baca juga: Mau Si Kecil Pintar? Ajak Ia Bermain Yuk, Mums!
 

Dampak Anak Kurang Aktivitas Fisik

Generasi masa kini yang dikelompokkan menjadi Gen Z (lahir tahun 1995 - 2010) dan Gen Alpha (lahir tahun 2011-2025) banyak terlibat dalam aktivitas pasif karena terhubung dengan alat teknologi canggih atau gadget. Hal ini menyebabkan mereka cenderung pasif dan minim aktivitas di luar ruangan. 

 

Penelitian menunjukkan, anak-anak di generasi ini lebih mungkin mengalami kecemasan, depresi, perasaan tidak berdaya, dan gelisah. Salah satunya karena minimnya aktivitas bermain aktif yang dilakukan anak-anak.

 

Oleh karenanya, SoKlin Softener mengajak masyarakat, termasuk anak-anak untuk kembali bebas bergerak dan beraktivitas, terutama setelah terkurung pandemi tanpa khawatir lagi soal pakaian yang basah akibat bau dan keringat. 

 

Salah satu aktivitas yang paling sering anak-anak lakukan adalah bermain dan berolahraga, sehingga anak-anak bisa lebih gembira dan Mums tidak perlu takut terhadap bau dan keringat, karena Berkeringat Itu Asik! 

 

“Flashback ke keluarga dan anak-anak di masa pandemi yang lalu, di mana banyak keluarga yang terkungkung di rumah membuat kami tergerak mengadakan kampanye Berkeringat Itu Asik! Karena pandemi sudah berangsur-angsur membaik, dan pemerintah sudah mengizinkan banyak kegiatan di luar ruangan, kami mengadakan roadshow ke puluhan sekolah dan komunitas yang ada di Jakarta dan Bandung untuk mengedukasi para orang tua dan anak untuk mau berkeringat dan beraktivitas di luar ruangan,” ujar Andrico Immanuel, Brand Manager SoKlin Softener WINGS Group Indonesia, seperti dikutip oleh GueSehat dari Siaran Pers “Pandemi Mereda, SoKlin Softener Complete Care Gencarkan Edukasi  Pentingnya Beraktivitas di Luar pada Anak karena Berkeringat itu Asik!” yang diterima 1 Maret lalu.

.

Baca juga: Biarkan Si Kecil Bermain Kotor-kotoran Demi Tumbuh Kembangnya
 

Manfaat Bermain di Luar Ruangan

Menurut Irma Gustiana, Psikolog Anak dan Keluarga sekaligus Praktisi Play Therapy, semua peralatan mahal dan mainan pabrikan tidak dapat menggantikan pengalaman keterlibatan langsung dengan alam (sensory processing), seperti kilau sinar matahari melalui dedaunan atau air, suara dan gerakan tumbuhan dan pohon yang tertiup angin, tampilan dan nuansa sarang laba-laba, pemandangan kupu-kupu, semut atau serangga lainnya. Bermain di luar ruangan dan beraktivitas fisik menstimulasi hormon bahagia seperti dopamin, serotonin, oksitosin, dan endorfin. 

 

Menurut berbagai penelitian, berkeringat normal akan berdampak positif pada tumbuh kembang anak secara fisik dan mental. Di antaranya mengurangi paparan BPA yang memiliki efek pada otak dan perilaku serta peningkatan tekanan darah. 

 

Berkeringat adalah metode alami tubuh untuk menghilangkan kadar logam berat dalam tubuh, mengeluarkan bakteri dari dalam tubuh, dan meminimalisir kecemasan dan depresi.

 

Anak yang Beraktivitas Fisik Rutin Lebih Mudah Masuk ke Perguruan Tinggi

Tak hanya itu, menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, M.Psi, anak usia 9-10 tahun yang kondisi tubuhnya fit (melakukan aktivitas fisik secara rutin) ternyata juga mampu mengerjakan tes atau ulangan lebih baik. Dan orang yang melakukan latihan fisik secara rutin akan lebih mudah masuk ke perguruan tinggi. 

 

Ini berhubungan dengan kecepatan reaksi atau respons terhadap sesuatu. Sebagai contoh, anak-anak yang rutin melakukan latihan fisik memiliki respons lebih cepat menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru mereka dibanding anak-anak yang tidak melakukan latihan fisik secara rutin. Beraktivitas fisik minimal 30 menit juga membantu mengeluarkan hormon baik yang membuat anak rileks sehingga dapat menurunkan stres serta meningkatkan pertumbuhan otak (hippocampus) dan daya konsentrasi.

 

“Jadwalkan aktivitas 3x sehari selama 15 menit untuk bermain di alam. Perkenalkan anak pada permainan tradisional, tidak terlalu banyak larangan dari orang tua, dan orang tua harus paham bahwa berkeringat itu baik,” jelas Vera.

 

  • # TBN Tumbuh Kembang
  • # Bayi & Balita
  • # TBN 1 Tahun