Ana Yuliastanti
13 Desember 2021
pixabay

Ada Benjolan di Leher si Kecil, Sebagian Besar Tidak Bahaya Mums!

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. William

 

Waduh si Kecil demam dan muncul bejolan di leher sebesar telur ayam? Semua ibu pasti panik. Hal ini karena benjolan di leher bisa menjadi salah satu tanda keganasan atau kanker, biasanya kanker kelenjar getah bening dan bisa juga leukemia. Jangan panik Mums, faktanya, 80-90% benjolan di leher anak itu bukan sesuatu yang berbahaya!

 

Saat si Kecil demam karena infeksi, kelanjar getah beningnya menjadi aktif. Kelenjar getah being adalah salah satu sistem kekebalan tubuh. Ketika melawan infeksi, ia menjadi aktif sehingga kadang membesar.

 

Lokasi kelenjar getah bening utama selain di leher adalah di ketiak dan selangkangan. Namun, semua benjolan di manapun, termasuk di leher, harus dipastikan ke dokter, jangan dibiarkan saja. Bagaimana cara membedakan benjolan di leher karena keganasan atau karena sebab lain? Simak apa kata ahli berikut ya Mums!

 

Baca juga: Yuk, Cari Tahu Bedanya Tumor dan Kanker

 

Benjolan di Leher Anak Pertanda Apa?

Dr. Nur Suryawan SpA(K)-RSUP Hasan Sadikin Bandung dalam serial webinar Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), Sabtu, 11 Desember 2021 menjelaskan, benjolan di leher anak jarang yang merupakan keganasan.

 

Sekitar 80-90% benjolan di leher anak bersifat jinak. Penyebabnya adalah kelainan bawaan dari lahir atau tumor jinak. “Hanya 9-15% yang merupakan keganasan, baik itu tanda adanya kanker kelenjar getah being, leukemia, atau kanker kelenjar tiroid,” jelas dr. Nur Suryawan.

 

Selain karena kelainan bawaan atau tumor jinak, benjolan di leher anak yang bukan merupakan keganasan bisa disebabkan oleh peradangan atau infeksi. Limfadenopati adalah pembesaran kelenjar getah bening di leher yang disebabkan infeksi, misalnya infeksi bakteri Staphylococcus, infeksi kuman TB, infeksi virus, jamur, serta infeksi pada penyakit Kawasaki.

 

Bagaimana membedakannya? Mums coba tekan dengan lembut benjolan do leher si Kecil. Jika ia merasakan nyeri, biasanya disebabkan peradangan atau infeksi. Mums harus membawanya ke dokter dan dokter biasanya akan memberikan antibiotik.

 

Jika dengan antibiotik 2-7 hari benjolan mengecil dan hilang, berarti penyebabnya memang infeksi atau pasca infeksi. Tidak perlu dikhawatirkan,” jelas dr. Nur Suryawan.

 

Namun, bila benjolan tidak mengecil dengan antibiotik dan membesar dengan cepat, maka perlu diperiksa lagi karena mengarah pada keganasan. Biasanya jika merupakan keganasan, akan disertai gejala lain yaitu demam hilang timbul, nyeri, pucat, atau anemia. Semua ini adalah tanda-tanda leukemia.

 

Baca juga: Waspada Limfoma yang Diawali Benjolan Tidak Biasa!

 

 

Kanker pada Anak Bisa Disembuhkan

Jika pun benjolan pada leher si Kecil adalah gejala keganasan seperti leukemia atau limfoma, maka sangat bisa disembuhkan selama diobati sedini mungkin. Oleh karena itu, Mums harus membawa si Kecil ke dokter sesegera mungkin, bisa mendapati ada benjolan di leher disertai tanda bahaya berikut:

 

Segera bawa ke dokter untuk diperiksa lebih jauh jika ada tanda bahaya:

  • Penurunan berat badan

  • Keringat malam

  • Selain benjolan di leher juga ada pembesaran kelenjar getak bening lainnya di ketiak, lipatan selangkangan, dan lokasi kelenjar lainnya.

  • Ukuran lebih dari 3 cm

  • Ada massa tiroid di tengah leher dll

  •  

    Menurut Dr. Hikari Ambara Sjakti SpA(K) dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, saat ini leukemia adalah kanker yang paling sering ditemukan pada anak. Jumlahnya mencapai 30-35% dari seluruh kanker pada anak.

     

    Leukemia adalah keganasan pada sumsum tulang sebagai pabrik sel-sel darah, sehingga menyebabkan banyak kelainan darah. Leukemia paling sering ditemukan di usia balita 2-5 tahun. Data di RSCM 2006-2017 menunjukkan ada 167 kasus leukemia setiap tahunnya.

     

    Penyebab leukemia adalah kelainan genetik yang tidak bisa dicegah, faktor lingkungan dll. Karena sel-sel kanker merusak sum-sum tulang sebagai pabrik sel darah rusak, beberapa gejalanya bervariasi, di antaranyaL

    • Anemia karena kekurangan sel darah merah atau hemoglobin

  • Trombositopenia, yang menyebabkan anak kerap mengalami perdarahan di berbagai tubuh.

  • Kelainan peroduksi leukosit (terlalu rendah atau terlalu tinggi), dengan gejala anak mudah infeksi.

  •  

    Gejala lain leukemia adalah demam hilang timbul, nyeri tulang, pucat, limfa dan hati membesar. Setelah didiagnosis dipastikan, pengobatan leukemia terdiri dari kemoterapi dan radiasi. Leukemia bisa sembuh dengan total karena leukemiamerupakan salah satu jenis kanker dengan respon pengobatan yang sangat baik.

     

     

    • # TBN Kesehatan
    • # Bayi & Balita
    • # Leukemia
    • # TBN 2 Tahun
    • # Kanker Limfoma