Lima Jenis Cacing Penyebab Cacingan
Selama ini, mungkin kita hanya mengira bahwa cacingan hanya bisa diderita oleh anak-anak saja. Namun sebenarnya orang dewasa juga dapat beresiko terkena penyakit cacingan, lho.
Faktor utama seseorang bisa terkena cacingan adalah karena kurangnya menjaga kebersihan diri. Makanya, mulai sekarang sebaiknya lebih perhatian ya terhadap kebersihan diri kalian. Nggak mau dong, kalo nanti tiba-tiba ada cacing yang hidup dan berkembang biak di dalam tubuh kalian?
Cacing yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia jenisnya beragam. Nah kali ini, Guesehat akan memberi sedikit informasi mengenai beberapa jenis cacing yang bisa saja sewaktu-waktu berkembang biak dan hidup dalam tubuh manusia.
1. Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
Cacing ini adalah jenis yang paling umum menginfeksi tubuh manusia. Cacing gelang dapat hidup dan tumbuh dalam tubuh manusia dengan mengisap sari-sari makanan yang dicerna oleh manusia. Ukuran cacing gelang ini bisa mencapai sekitar 10-30 cm dengan tebal sebesar pensil dan dapat hidup hingga 1-2 tahun. Cacing gelang ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi oleh telur cacing gelang.
Selanjutnya, cacing gelang akan berkembang biak dan menghasilkan telur dalam waktu yang singkat yakni 2 bulan. Yang perlu kalian ketahui adalah, sekali bertelur, cacing gelang bisa menghasilkan sekitar 240.000 telur! Banyak sekali kan? Umumnya gejala yang ditimbulkan infeksi cacing gelang adalah lemas, lesu, perut buncit, gangguan saluran cerna. Jika kondisinya lebih parah, biasanya feses yang dikeluarkan akan encer serta bercampur dengan lendir atau darah.
Baca juga: Cerita Mengatasi Feses Berwarna Hitam Pada Bayi
2. Cacing kremi (Oxyuris vermicularis)
Cacing kremi memiliki ukuran yang kecil dan sangat halus berukuran 3-5 mm dengan warna putih menyerupai benang. Cacing kremi biasanya sangat mudah dikeluarkan bersamaan dengan feses atau bisa juga keluar dengan sendirinya melalui anus. Cacing kremi dapat masuk ke dalam tubuh jika seseorang tidak menjaga kebersihan tangannya.
Telur cacing kremi akan menempel pada tangan manusia. Cacing kremi sama seperti cacing gelang yang menempel pada dinding usus. Ketika telur cacing kremi ini menetas, mereka akan bergerak untuk kembali bertelur di sekitar kulit yang berlipat seperti anus. Jika seseorang terinfeksi cacing kremi, biasanya akan mengalami gatal-gatal pada bagian anus yang umumnya terjadi di malam hari.
3. Cacing tambang (Ankylostomiasis)
Cacing tambang biasanya hidup dalam usus dan sering menggigit dinding usus sehingga menyebabkan pendarahan dan dapat meracuni penderita. Cacing tambang memiliki ukuran sekitar 8-15 mm. Selain dapat masuk melalui mulut, cacing tambang juga dapat masuk melalui kulit terutama kulit di kaki. Seseorang yang terinfeksi cacing ini biasanya akan merasakan mual, wajah terlihat pucat, lemas, sakit kepala, telinga berdengung, dan nafas menjadi sesak.
4. Cacing cambuk (Trichinella spiralis)
Cacing cambuk umumnya ditularkan melalui konsumsi daging hewan yang tercemar oleh telur larva cacing cambuk. Cacing cambuk memiliki ukuran sangat kecil hanya sekitar 1-2 mm. Orang yang gemar meengonsumsi jenis makanan daging setengah matang atau mentah dari hewan, terutama babi, memilii risiko yang besar terinfeksi cacing ini. Infeksi cacing cambuk akan menimbulkan gejala seperti edema (pembengkakan pada tangan, pergelangang kaki, kelopak mata, dan bagian tubuh lain), nyeri otot, dan demam.
Baca juga: Penyebab Nyeri Leher dan Punggung Bagian Atas
5. Cacing pita (Taeniasis)
Seperti namanya, cacing ini memiliki bentuk seperti pita dengan tubuh yang pipih dan ruas-ruas di tubuhnya. Cacing pita dewasa memiliki panjang mencapai 4,5 hingga 9 meter. Daging babi, sapi, ataupun ikan yang mentah bisa menjadi sarana cacing pita masuk ke tubuh manusia. Gejala yang timbul ketika seseorang terinfeksi cacing pita umumnya akan mengalami sakit perut, muntah, dan diare.
Nah, itu tadi 5 jenis cacing yang bisa kapan saja masuk ke dalam tubuh kalian. Maka itu, ikuti beberapa langkah di bawah ini untuk menangkal infeksi akibat cacing!
- Pilihlah daging dan ikan yang segar untuk dikonsumsi. Masak hingga benar-benar matang sehingga parasit pada daging dan ikan benar-benar mati.
- Cuci buah dan sayuran secara saksama sebelum dikonsumsi.
- Jika sudah terinfeksi, rutinlah membasuh bagian anus pada pagi hari untuk mengurangi jumlah telur cacing, karena cacing biasa bertelur pada malam hari.
- Ganti pakaian tidur, sprei, pakaian dalam secara rutin setiap hari selama terinfeksi.
- Cuci pakaian tidur, sprei, pakaian dalam dan juga handuk menggunakan air panas untuk membasmi telur cacing.
- Hindari menggaruk area sekitar anus yang gatal. Rawat kuku dengan mengguntingnya secara teratur, agar tidak ada tempat untuk telur cacing berkembang biak. Dan ingat untuk tidak menggigiti kuku.
- Cuci tangan secara teratur, terutama setelah buang air, mengganti popok bayi, dan sebelum makan.
- Hindari berjalan tanpa alas kaki dan menyentuh tanah atau pasir tanpa menggunakan sarung tangan.
Penyakit cacingan tidak bisa dianggap sepele. Maka itu jangan malas untuk menjaga kebersihan diri dan juga lingkungan ya. Jangan lupa juga untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Kamu atau pun ada anggota keluarga yang mengalami gejala-gejala penyakit cacingan. (BAG/AY)
-
# Infeksi
-
# Infeksi Cacing (Askariasis)