Ana Yuliastanti
16 Juni 2022
Pixabay

Dampak Kurang Paparan Sinar Matahari dan Vitamin D, Tulang Mudah Keropos pada Wanita

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. William

Vitamin D memegang peran penting untuk kesehatan, mulai dari anak-anak maupun orang dewasa bahkan lansia. Salah satu sumber vitamin D adalah paparan sinar matahari pada kulit. Orang yang tinggal di negara dengan paparan sinar matahari tinggi sepanjang tahun, seharusnya jarang mengalami kekurangan vitamin D.

 

Faktanya? Kekurangan vitamin D lebih sering terjadi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Defisiensi vitamin D di Asia Selatan sekitar 70% atau lebih dan di Asia Tenggara bervariasi antara 6-70%.  Kriteria kekurangan vitamin D adalah jika kadarnya dalam tubuh kurang dari 50 nmol/L (20 ng/mL).

 

Faktor risiko penyebab kekurangan vitamin D sangat bervariasi, mulai dari kurang paparan sinar matahari karena sengaja menghindari risiko pigmentasi kulit, penggunaan tabir surya, asupan makanan rendah vitamin D, atau karena penuaan.

 

Apa saja dampak kekurangan vitamin D dan bagaimana kita memenuhi kebutuhan vitamin D? Yuk, baca penjelasan berikut!

 

Baca juga: Kenali Penyebab Osteoporosis dan Cara Mencegahnya!

 

Dampak Kurang Paparan Sinar Matahari Terhadap Produksi Vitamin D

 Salah satu manfaat paling terkenal dari vitamin D adalah perannya untuk kesehatan tulang. Sejak kecil, kita disuruh orang tua kita minum susu kaya kalsium agar tulang dan gigi kuat. Apa kaitan antara vitamin dan kalsium?

 

Kalsium dibutuhkan agar jantung, otot, dan saraf kita berfungsi dengan baik. Kalsium yang tidak memadai secara signifikan berkontribusi pada osteoporosis. Banyak penelitian yang dipublikasikan menunjukkan bahwa asupan kalsium yang rendah sepanjang hidup dikaitkan dengan massa tulang yang rendah dan tingkat patah tulang yang tinggi.

 

Survei yang banyak dilakukan menunjukkan bahwa kebanyakan orang tidak mendapatkan kalsium yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan menjaga kesehatan tulang.

 

Vitamin D memainkan peran penting dalam metabolisme tulang dan menjaga kesehatan tulang dan fungsi otot karena tubuh membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium. Tanpa vitamin D yang cukup, seseorang tidak dapat membentuk cukup hormon kalsitriol (dikenal sebagai "vitamin D aktif").

 

Jika ini yang terjadi, maka pada gilirannya menyebabkan penyerapan kalsium dari makanan tidak mencukupi. Tubuh harus mengambil kalsium dari cadangan di kerangka, yang akhirnya melemahkan tulang dan mencegah pembentukan tulang baru yang kuat. Tulang menjadi keropos atau osteoporosis.

 

Penderita osteoporosis sangat rentan mengalami fraktur atau patah tulang yang berdampak pada penurunan kualitas hidup karena mobilitas berkurang.

 

Tak hanya penting untuk kesehatan tulang, baru-baru ini vitamin D telah dikaitkan dengan peran potensial dalam sejumlah penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, peradangan, dan penyakit autoimun. Orang dengan kadar vitamin D rendah dalam darah memiliki risiko lebih besar terkena serangan jantung, gagal jantung, stroke, diabetes, atau tekanan darah tinggi di kemudian hari.

 

Para ahli juga mengingatkan, vitamin D penting terutama bagi wanita sehingga harus dipastikan kecukupannya. Pada wanita hamil, kadar vitamin D yang rendah terkait dengan preeklamsia, diabetes gestasional, dan komplikasi kehamilan.

 

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Kekurangan Vitamin D!

 

Cara Mencukupi Kebutuhan Vitamin D

 Untuk mencegah ostoporosis dan masalah kesehatan lain sebagai dampak kekurangan vitamin D, Geng Sehat harus mendapatkan cukup asupan vitamin D. Kita bisa mendapatkan vitamin D dengan tiga cara: melalui kulit dari paparan sinar matahari, dari makanan, dan dari suplemen.

 

Jika kadar vitamin D dalam darah kurang dari 20 nanogram per mililiter, dokter mungkin menyarankan untuk mengonsumsi suplemen. Vitamin D dan suplemen kalsium bisa dikonsumsi bersamaan.

 

Status vitamin D berhubungan dengan kepadatan mineral tulang dan pergantian tulang. Suplementasi vitamin D dapat menurunkan pergantian tulang dan meningkatkan kepadatan mineral tulang. Beberapa uji coba mengenai pemberian vitamin D dan kalsium menunjukkan penurunan yang signifikan dalam kejadian patah tulang.

 

Para ahli merekomendasikan asupan harian 600 IU (Unit Internasional) vitamin D hingga usia 70 tahun. Pria dan wanita di atas usia 70 tahun harus meningkatkan asupannya hingga 800 IU setiap hari, yang juga dapat diperoleh dari suplemen atau makanan kaya vitamin D seperti kuning telur, ikan air asin, hati, dan susu yang diperkaya.

 

Namun, dosis vitamin D yang sangat tinggi mungkin memiliki efek samping. Institute of Medicine merekomendasikan konsumsi vitamin D tidak lebih dari 4.000 IU per hari untuk orang dewasa.

 

Suplemen Oxyvit D3 bagus dikonsumsi setiap hari. Oxyvit D3 mengandung Vitamin D3 cholecalciferol 1.000 IU, dalam bentuk kapsul lunak.

 

Dibandingkan suplemen dalam bentuk kaplet yang biasanya berukuran besar, kapsul lunak Oxyvit D3 ini akan lebih mudah dikonsumsi karena mudah ditelan, tidak memiliki rasa dan bau, serta meningkatkan penyerapan obat.

 

Cukup 1x1 dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan vitamin D bagi orang dengan kondisi khusus seperti ibu hamil dan menyusui, usia lanjut, penderita penyakit infeksi atau penyakit autoimun, juga untuk pemenuhan kebutuhan vitamin D orang sehat.

 

Mencegah Kekurangan Vitamin D

Dengan mengubah gaya hidup, kekurangan vitamin D bisa dicegah. Salah satu cara termurah dan termudah mencegah kekurangan vitamin D adalah berjemur. Hanya 10-15 menit sehari berjemur di bawah sinar matahari sudah cukup.

 

Kamu bisa mendapatkan sinar matahari langsung sambil berjalan-jalan di taman atau bersepeda di pagi menjelang siang hari.

 

Selain itu, lakukan aktivitas fisik secara teratur, mengonsumsi makanan sehat termasuk makanan kaya vitamin D, seperti ikan berlemak (salmon atau tuna) dan susu rendah lemak yang diperkaya kalsium dan vitamin D.

 

 

Referensi:

 

 

 

 

 

  • # Sinar UV
  • # Vitamin Tulang