Kontraksi Palsu Saat Hamil? Bisa Jadi Mums Mengalami Persalinan Prodromal
Mums, memang sulit membedakan antara persalinan prodromal atau kontraksi persalinan palsu dengan kontraksi persalinan nyata karena biasanya Mums tidak menyadarinya. Lalu apa itu persalinan prodromal?
Banyak Mums yang belum mengetahui apa itu persalinan prodromal dan terkecoh ketika mengalami kontraksi menjelang persalinan. Ini karena minimnya pengetahuan Mums tentang kondisi ini.
Persalinan prodromal disebut pula sebagai 'persalinan palsu' atau 'pra-persalinan'. Hal itu karena meskipun masa persalinan terasa seperti telah dimulai, namun kontraksi yang Mums rasakan ternyata tidak benar-benar mengakibatkan perubahan apapun pada serviks yang menjadi ciri persalinan sebenarnya.
Apa itu Persalinan Prodromal?
Menjelang akhir masa kehamilan, sebagian wanita hamil, terutama yang baru pertama kali mengandung mungkin mengalami apa yang disebut persalinan prodromal. Saat menjelang persalinan, Mums mungkin pernah berpikir bahwa Mums akan segera melahirkan dan harus pergi ke rumah sakit. Namun ternyata, beberapa saat kemudian Mums dipulangkan ke rumah karena apa yang Mums rasakan ternyata bukan persalinan yang 'nyata'.
Persalinan Prodromal pada dasarnya adalah pra-persalinan. Ini adalah aktivitas uterus yang berada di antara kontraksi Braxton Hicks atau kontraksi palsu dan fase aktif persalinan. Beberapa ahli meyakini persalinan prodromal atau kontraksi palsu terjadi ketika bayi berpindah ke posisi ideal untuk dilahirkan.
Mums berisiko mengalami kondisi ini jika memiliki kelainan rahim atau panggul, kecemasan atau stres, pernah hamil tiga kali atau lebih sebelumnya, atau memiliki riwayat persalinan prodromal. Saat mengalami persalinan prodromal, rahim terkadang berkontraksi selama beberapa jam, namun kontraksi itu sebenarnya tidak menyebabkan perubahan apapun pada serviks.
Karena untuk dianggap sebagai fase aktif persalinan, serviks harus benar-benar berubah dengan cara menipis (effacing) atau membuka (dilatasi). Pada persalinan sesungguhnya, kontraksi akan menyebabkan perubahan serviks tersebut.
Penyebab ibu hamil mengalami persalinan prodromal
Para peneliti tidak begitu yakin mengenai apa yang menyebabkan persalinan prodromal atau mengapa hal itu terjadi, namun mereka berpendapat bahwa hal ini ada hubungannya dengan tubuh yang sedang mempersiapkan persalinan, mirip dengan Braxton Hicks.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya persalinan prodromal:
Anomali panggul atau rahim yang tidak teratur, di mana perkembangan panggul atau rahim berbeda dari apa yang menjadi ciri khasnya
Stres dan kecemasan, seperti kekhawatiran tentang kehamilan dan persalinan
Pernah mengalami tiga kali kehamilan atau lebih, ini dapat mempengaruhi perubahan rahim seiring berjalannya waktu
Posisi bayi yang bergerak ke posisi melahirkan, terutama jika sungsang
Tanda persalinan prodromal
Bagi Mums yang tidak mengetahui apa itu persalinan prodromal dan seperti apa rasanya, nyeri persalinan prodromal bisa terasa mirip dengan nyeri pada fase aktif persalinan, Mums mungkin akan merasakan nyeri ringan, sedang atau bahkan hebat.
Nah, untuk menentukan apakah Mums sudah saatnya melahirkan, dokter kandungan mungkin akan memeriksa serviks Mums untuk melihat ada atau tidaknya pelebaran. Perlu dicatat bahwa persalinan prodromal tidak menyebabkan serviks melebar ya Mums.
Rasa sesak, kesemutan atau nyeri hebat pada perut bagian depan
Kram atau kontraksi yang tidak bertambah intens atau sering seiring berjalannya waktu
Kontraksi yang berlangsung selama 60 detik setiap kalinya
Kontraksi kira-kira berjarak lima menit namun tidak semakin dekat jarak waktunya
Beberapa wanita hamil yang mengalami gejala persalinan prodromal salah mengira gejala tersebut sebagai kontraksi Braxton Hicks.
Persalinan prodromal cenderung terjadi secara acak dan dialami wanita hamil ketika usia kehamilannya mencapai minimal 37 minggu. Mums mungkin mengalami persalinan prodromal pada kehamilan pertama saja, bukan pada kehamilan berikutnya. Hal ini cenderung terjadi setelah hari yang melelahkan, seperti saat Mums sangat aktif atau sering berjalan kaki.
Sebagian besar wanita hamil tidak akan mengalami persalinan prodromal. Namun, kondisi ini lebih mungkin terjadi pada kehamilan pertama karena rahim belum pernah melahirkan. Meskipun jangka waktunya berbeda untuk setiap orang, rata-rata lamanya persalinan prodromal adalah sekitar 24 hingga 72 jam.
Persalinan prodromal tidak seintens atau sesakit fase aktif persalinan. Selain itu, kontraksi persalinan yang sebenarnya cenderung menjadi semakin kuat dan semakin lama, seiring dengan perkembangannya. Sebaliknya, kontraksi prodromal tetap sama, meskipun terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Tiga Tanda Mums Akan Melahirkan
Berikut ini membedakan persalinan prodromal dengan persalinan aktif:
1. Mengalami gejala persalinan lainnya
Jika benar-benar memasuki masa persalinan, tubuh Mums mungkin memberikan petunjuk dengan cara lain. Misalnya, air ketuban bocor atau mengalami pendarahan.
2. Tidak ada yang dapat menghentikan kontraksi
Mums, jika kontraksi Mums berasal dari fase aktif persalinan, maka tidak ada cara untuk dapat menghentikannya. Namun, jika kontraksi Mums merupakan persalinan prodromal, minum banyak air atau mandi air hangat dapat menghentikan kontraksi sepenuhnya. Itu karena air dapat mengendurkan otot-otot halus pada tubuh, seperti otot-otot rahim.
3. Jarak kontraksi semakin intens, setiap 5 hingga 10 menit
Ibu hamil yang sudah memasuki fase persalinan aktif, di mana jarak kontraksi semakin pendek dengan nyeri yang semakin interns, jangan tunda pergi ke rumah sakit. Biasanya kontraksi sudah semakin sering, setiap 5-10 menit seklai.
Nah, itulah yang perlu Mums ketahui tentang apa itu persalinan prodromal. Penting bagi Mums untuk menyadarinya, terutama jika baru hamil anak pertama.
Referensi :
-
# Kehamilan
-
# Tips
-
# Melahirkan
-
# Ibu hamil
-
# Wanita Hamil
-
# Hamil
-
# Persalinan