GueSehat
18 April 2019
pexels

Jika Pasangan Kehilangan Gairah Seksual, Ini Solusinya!

 

Setiap pasangan pasti pernah mengalami ketika pasangan enggan atau kehilangan gairah melakukan hubungan intim. Sebagian besar dipicu oleh kondisi seperti kelelahan, atau tengah stres dengan pekerjaan, sehingga gairah seksual menurun.

 

Tetapi jika berlangsung terus menerus, tentu dapat menimbulkan masalah. Kehilangan gairah seksual sehingga tidak ingin melakukan hubungan seksual, jika berlangsung dalam jangka waktu lama dalam sebuah pernikahan, akan merusak hubungan. Dampak paling nyata adalah muncul rasa curiga, frustasi, dan kemarahan.

 

Meskipun pernikahan tetap berjalan, tetapi jauh dari keharmonisan. Berdasarkan penelitian di Archives of Sexual Behavior, sekitar 6 persen pernikahan berjalan tanpa aktivitas seksual sama sekali. Bagaimana mengatasinya?

 

Baca juga: Libido Turun, Coba Cara Alami Naikkan Kadar Tostesteron Ini!

 

Definisi “Terlalu Lama” tidak Berhubungan Seksual

Masing-masing pasangan memiliki frekuensi berhubungan seksual yang tidak sama. Ada yang rutin seminggu sekali, dua minggu, atau sebulan sekali. Jadi definisi “terlalu lama” bagi pasangan tidak berhubungan seksual sama sekali, akan sangat relatif.

Frekuensi berhubungan seksual juga tergantung beberapa faktor, misalnya usia, berapa tahun usia pernikahan, dan pola hubungan seksual sejak awal. Jika ketiadaan aktivitas berhubungan seksual ini sampai menyebabkan ketegangan dengan pasangan, maka saatnya bertindak.

 

Melakukan aksi penyelesaian pun bisa tidak semudah yang dibayangkan. Selama kedua belah pihak mau saling terbuka dan mengomunikasikannya, diskusi tentang urusan paling intim ini tidak akan menimbulkan masalah baru misalnya kemarahan, curiga, rendah diri, dan sebagainya. Solusi bisa dimulai dengan mengenali akar masalahnya.

 

Baca juga: Semakin Sering Bercinta, Benarkah Pernikahan Semakin Bahagia?


Penyebab Gairah Seksual Turun

Ada banyak penyebab gairah seksual turun. Bisa jadi akibat stres, depresi, atau kondisi medis seperti disfungsi ereksi, gangguan hormonal, menopause, atau nyeri saat berhubungan intim. 

Jadi tidak selalu karena pasangan memiliki pria atau wanita idaman lain, sehingga kehilangan minat berhubungan seksual dengan pasangannya yang sah. Sebelum menyalahkan, buka semua kemungkinan dengan membicarakannya berdua.

 

Penting juga untuk dibedakan antara gairah seks turun (libido rendah), hipoaktif seksual (sangat pasif dalam berhubungan seksual), atau disfungsi seksual (ketidakmampuan melakukan hubungan seks, biasanya diikuti perasaan bersalah yang sangat dalam). Semuanya memiliki dampak fisik dan psikologis yang sama, namun cara penyelesaian yang sangat berbeda.

 

Baca juga: Begini Cara Membantu Pasangan Mengatasi Disfungsi Ereksi

 

Apa yang Mesti Dilakukan? 

Ketika ingin membicarakan masalah seksual dengan pasangan, jangan melakukannya di tempat tidur. Carilah tempat netral di mana Kamu bisa bicara dengan santai, nyaman, namun tetap ada privasi. 

 

Ungkapkan saja perasaan Kamu tanpa menyalahkannya. Ungkapkan saja keinginan dan harapan Kamu ke pasangan, bahwa Kamu ingin hubungan seksual lebih intens dan rutin. 

 

Jika pasangan Kamu mengerti dan bisa mengakui di mana letak masalahnya, misalnya karena pekerjaan yang luar biasa sibuk, maka solusinya bisa diselesaikan berdua.

 

Jika penyebabnya masalah medis, ajak pasangan menemui dokter. Yakinkan bahwa ia membutuhkan terapi. Saat ini tersedia berbagai pilihan terapi untuk berbagai disfungsi seksual, baik pada pria maupun wanita. 

 

Jika penyebab gairah seks turun tidak diketahui, tidak ada salahnya juga menemui terapis atau dokter. Libido rendah kerap disebabkan kondisi medis yang tidak disadari, misalnya seperti hipotiroid, diabetes, atau penggunaan obat-obatan tertentu. Lakukan cek up menyeluruh untuk mengetahui penyebab pastinya. 

 

Jika pasangan Kamu menolak membicarakannya, Kamulah yang harus memutuskan, langkah apa yang paling baik. Ini bukan soal Kamu atau pasangan Kamu yang gagal. Tetapi Kamu maupun dia memiliki tanggungjawab bersama untuk menyelamatkan pernikahan. 

 

Misalnya, Kamu sendiri datang ke konseling pernikahan dan bawalah isu ini, daripada melakukan aksi saling menyakiti. Ingat bahwa menyelesaikan masalah seperti ini, apapun penyebabnya, membutuhkan waktu dan kesabaran. (AY)

 

 

Sumber:

 

 

 

 

  • # Hubungan Intim
  • # Sex & Relationship
  • # Sex