Jangan Asal, Curhat Masalah Rumah Tangga Hanya ke Orang yang Bisa Dipercaya!
Ketika Mums menghadapi masalah rumah tangga, haruskah menceritakan rasa frustrasi dan masalah berat kepada orang tua dan saudara kandung? Atau lebih baik curhat masalah rumah tangga ke teman dan sahabat?
Adakalanya, Mums membutuhkan teman bicara untuk sekadar curhat masalah rumah tangga, meskipun rumah tangga Mums tidak berada daam krisis. Karena alasan inilah, Mums sebaiknya memilih orang yang memang bisa diandalkan dan dipercaya untuk curhat masalah rumah tangga.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Curhat Masalah Rumah Tangga
Agar masalah rumah tangga Mums tidak menyebar ke telinga banyak orang dan biasanya disertai bumbu sana sini biar terlihat semakin dramatis, berikut ini hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan menceritakan masalah rumah tangga ke orang lain.
1. Apa tujuan Mums?
Coba tanyakan ini dulu, alasan bagus dan alasan kurang bagus sehingga terpaksa mengungkapkan masalah yang terjadi dalam pernikahan kepada seseorang. Apakah tujuannya untuk mencari seseorang yang bisa memberi tahu kesalahan Mums di mana, atau mencari nasihat dari orang yang lebih berpengalaman dalam pernikahan? Atau Mums hanya perlu melampiaskan dan mengeluarkan unek-unek? Jawaban dari pertanyaan ini akan membuat Mums yakin siapa orang yang tepat diajak bicara.
2. Siapa yang ingin Mums beri tahu dan mengapa?
Pendengar yang baik tahu bahwa ada tiga sisi dalam sebuah cerita: sisi Mums sendiri, sisi pasangan Mums, dan apa yang sebenarnya terjadi. Ingat, Mums tidak membutuhkan pendukung namun seseorang yang bersedia mendengarkan dengan cermat dan bersedia memberikan pandangan dengan obyektif.
Di sisi lain, berbicara dengan seseorang yang secara alami akan memihak Mums, seperti ibu atau sahabat Mums, tidak akan membantu. Sama saja Mums membantuk koalisi yang akan melawan pasangan Mums. Padahal belum jelas siapa yang salah dalam kasus rumah tangga Mums, misalnya.
Lebih buruk lagi, katakanlah Mums hanya ingin melampiaskan borok pernikahan, dan Mums memilih ibu sebagai tempat curhat. Tebak, hal ini hanya akan membuat pertemuan keluarga berikutnya menjadi sangat canggung.
Jadi, pertimbangkan untuk berbicara dengan seseorang yang cukup jauh agar bersikap netral dan objektif, dan siapa yang akan menghubungi Mums bila diperlukan dan mengingatkan Mums tentang nilai-nilai inti dan tujuan pernikahan Mums.
3. Apa saja kemungkinan hasil yang bisa didapat jika Mums memberi tahu seseorang?
Tentu, Mums mungkin merasa lebih baik jika melampiaskannya. Tapi apakah sebanding dengan efek di belakangnya? Jika Mums memberi tahu seseorang, apakah berita tentang masalah perkawinan Mums tidak akan tersebar di kalangan keluarga atau lingkungan teman?
4. Apakah lebih baik dibicarakan dengan pasangan dulu?
Seringkali, kita curhat masalah rumah tangga kepada orang lain, sebelum kita melakukannya dulu kepada pasangan kita. Jika Mums belum pernah membicarakan kegundahan Mums ke pasangan atau mengupayakan solusi, rasanya tidak tepat jika malah membicarakan masalah rumah tangga ke orang lain.
5. Jangan impulsif
Ada kalanya, mengeluh kepada orang lain tentang pasangan adalah hal yang sebaiknya tidak dilakukan. Meskipun Mums hanya ingin melakukan apa yang sehat untuk pernikahan. Sebelum curhat masalah rumah tangga ke orang lain, coba berikan waktu untuk diri sendiri selama 48 jam untuk mendapatkan rasa tenang dan jawablah sendiri pertanyaan-pertanyaan di atas dengan jujur.
Setelah yakih hanya dengan berbagi, curhat, dan “dukungan” akan membuahkan hasil positif dalam pernikahan Mums, maka lakukanlah dengan orang yang tepat.
6. Tanpa emosi
Sebelum curhat, yakinkan diri bahwa emosi dalam kondisi stabil. Begitu pula kondisi psikologis orang yang Mums ajak curhat. Apakah mereka benar-benar tipe orang yang dapat Mums percayai untuk mengatasi rasa frustrasi perkawinan Mums yang tersembunyi?
Berceritalah saat Mums yakin bahwa seseorang yang Mums percayai itu memiliki kapasitas untuk mendengarkan dengan penuh kasih apa yang Mums katakan, dan Mums yakin bahwa satu-satunya motif mereka melakukan hal tersebut adalah untuk menawarkan hal-hal yang baik, solid, obyektif, dan nasihat yang tidak memihak.
Dengan menerapkan syarat-syarat tersebut, Mums bisa curhat masalah rumah tangga ke orang yang tepat dan mendapatkan solusi. Tidak ada salahnya meminta bantuan karea kita membutuhkan sistem pendukung ketika berada dalam kesulitan.
Idealnya, keluarga terdekat dapat menjadi bagian dari sistem dukungan itu. Masalahnya adalah anggota keluarga sering kali terlalu terlibat secara emosional, terlalu bias, dan terlalu jauh dari obyektif. Mums sendirilah yang dapat menentukan siapa yang paling tepat menjadi teman curhat. Jika belum menemukan orang yang tepat, gabung ke komunitas Teman Bumil. Mums bisa curhat dan tanya dengan sesama Mums di sana, sehingga saran-sarannya tetap objektif.
Referensi:
Focusonthefamily. sharing-marital-frustrations-with-family
-
# Pernikahan
-
# Hubungan sehat