Bernadette Andika Gitawardani
25 Januari 2019
pixabay.com

Ingin Program Hamil, Pilih Bidan atau Dokter Kandungan, Ya?

Bagi beberapa pasangan, memperoleh momongan mungkin bukanlah hal yang sulit. Dalam beberapa bulan setelah menikah, tanpa melakukan program sekalipun, proses kehamilan yang dinantikan dapat terjadi. Meski begitu, tidak sedikit pula pasangan yang justru tak segera mendapat momongan atau tak kunjung mendapat momongan walau sudah menikah dalam waktu lama.

 

Jika sudah begini, demi memperoleh momongan, para pasangan tentu akan mencari saran dari ahli mengenai program kehamilan yang perlu dijalani, entah dari seorang dokter kandungan ataupun bidan. Baik bidan ataupun dokter kandungan, keduanya sama-sama diakui secara medis untuk membantu pemeriksaan ibu hamil dan proses persalinan.

 

Lalu, apa yang berbeda dari keduanya? Manakah yang paling baik untuk memberikan saran mengenai program kehamilan? Untuk lebih jelasnya, yuk simak uraian mengenai perbedaan di antara keduanya!

 

Baca juga: Sulit Hamil, Program Hamil Apa yang Harus Dilakukan? 

 

Siapa yang disebut dengan bidan?

Ayo, pasti enggak sedikit deh dari Mums yang terkecoh dan belum bisa membedakan antara bidan ataupun dokter kandungan. Ya, keduanya memang memiliki tugas yang hampir sama sih, yaitu berkaitan dengan proses kehamilan dan juga persalinan. Meski begitu, ada hal mendasar yang membedakan keduanya lho, Mums.

 

Dalam hal pendidikan, bidan adalah seorang tenaga kesehatan yang telah menempuh pendidikan profesi kebidanan Diploma 3 atau Diploma 4. Selesai menempuh pendidikan formal dan untuk mendapat izin praktik sendiri, seorang bidan harus memiliki sertifikat kompetensi yang membuktikan kemampuannya telah mumpuni.

 

Seorang bidan biasanya lebih banyak menangani wanita dengan kondisi normal atau tanpa kondisi medis tertentu. Ini berlaku pada wanita yang ingin melakukan program kehamilan dan juga selama proses kehamilan itu sendiri.

 

Wanita yang melakukan pemeriksaan di bidan biasanya hanya membutuhkan sedikit intervensi medis dan tidak mengalami komplikasi selama proses kehamilannya. Ini karena bidan hanya memahami prosedur dasar dari kehamilan ataupun persalinan.

 

Apabila seorang ibu hendak melahirkan bayi kembar, proses ini terbilang lebih rumit daripada melahirkan bayi tunggal, sehingga banyak ahli yang menyarankan untuk melakukan proses pemeriksaan dan persalinan dengan dokter kandungan.

 

Seorang bidan mungkin akan membantu proses persalinan di pusat persalinan ataupun di rumah, tetapi ada pula yang melakukan praktiknya di rumah sakit. Untuk pemeriksaan dasar, seperti tekanan darah, gula darah, dan berat badan, ibu hamil masih bisa melakukan pemeriksaan di bidan. Namun untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperti USG atau perkembangan janin secara lengkap, maka ada baiknya ini dilakukan oleh dokter kandungan.

 

Selain memeriksa fisik, seorang bidan juga biasanya akan melakukan pendekatan dari berbagai aspek, seperti sosial, spiritual, dan emosial. Maka jangan kaget kalau Mums membutuhkan waktu lebih lama saat berkonsultasi dengan seorang bidan.

 

Baca juga: Bahayakah Mewarnai Rambut Saat Hamil? 

 

 

Siapa itu dokter kandungan?

Perjalanan menjadi seorang dokter kandungan tidak secepat menjadi seorang bidan. Jika seorang bidan memerlukan waktu sekitar 3-4 tahun kemudian mengambil jenjang profesi dan bisa langsung membuka praktik sendiri, tidak begitu dengan dokter kandungan.

 

Menjadi dokter kandungan dibutuhkan waktu sekitar 3,5-4 tahun terlebih dulu untuk menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran. Setelah lulus, calon dokter membutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk menjalani koasisten (koas), yang kemudian dilanjutkan dengan mengikuti ujian kompetensi dokter sebagai tahapan akhir sebelum dilantik menjadi dokter umum.

 

Apabila semua tahapan tersebut telah dilewati, dokter umum baru diizinkan untuk mengambil spesialis kandungan (obstetri dan ginekologi/obgyn) yang kurang lebih berlangsung selama 4 tahun. Dalam praktiknya, dokter kandungan memiliki kewenangan dan kompetensi yang lebih mumpuni dalam menangani proses kehamilan dan persalinan yang lebih kompleks serta berisiko, seperti bayi kembar atau bayi sungsang. Namun, bukan berarti kehamilan tidak berisiko tidak memerlukan bantuan seorang dokter kandungan. Ibu hamil yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut selama kehamilannya juga perlu menemui dokter kandungan.

 

Jadi, pilih mana untuk menentukan program kehamilan?

Baik bidan maupun dokter kandungan sebenarnya sama-sama bisa menjadi pilihan tepat dan memiliki kewenangan untuk memberi saran program kehamilan. Namun berdasarkan penjelasan di atas, Mums perlu memperhatikan beberapa hal. Perlu diingat bahwa bidan tidak memiliki kewenangan dalam melakukan pemeriksaan lebih lanjut, terlebih pada kasus yang kompleks. Bidan hanya mampu melakukan pemeriksaan dasar dan konsultasi saja.

 

Seorang wanita yang berisiko atau memiliki permasalah medis khusus mungkin akan lebih baik langsung berkonsultasi dengan seorang dokter kandungan. Ini karena dokter kandungan memiliki kewenangan dan kompetensi yang lebih dari seorang bidan, seperti melakukan USG. Dalam program kehamilan ini, dokter kandungan juga bisa melakukan pemeriksaan fisik, meliputi organ reproduksi Mums secara menyeluruh.

 

Apabila benar ditemukan ada permasalahan medis, seperti posisi rahim yang tidak sesuai atau kondisi abnormal lain dalam sistem reproduksi, maka dokter memiliki wewenang lebih dalam membantu Mums mengatasi masalah ini.

 

Baik bidan ataupun dokter kandungan sebenarnya sama-sama bisa jadi pilihan yang tepat kok untuk merencanakan program kehamilan. Namun jika memang Mums memiliki kondisi medis tertentu yang lebih berisiko, jangan ragu untuk memilih dokter kandungan agar bisa mendapat penanganan lebih lanjut. Nah, kalau Mums sendiri punya pengalaman menarik enggak nih saat memilih bidan atau dokter kandungan? Kalau ada, yuk coba bagikan cerita Mums di Forum Teman Bumil! (BAG/AS)

 

Referensi

"What Is a Midwife?" - WebMD

"Doctor, Doula, Midwife -- Which Is Right for You?" - WebMD

"Should You Choose an Ob-Gyn or a Midwife?" - Parents

"Obstetric Health Care Providers: Choosing One Right For You" - Cleveland Clinic

"Doctor or midwife: Which is right for you?" - BabyCenter

  • # Kehamilan
  • # Dokter
  • # Program Hamil
  • # Fertilitas
  • # TBTrimester1