Ibu hamil Sebaiknya Hindari Padel Dulu, Inilah PIlihan Olahraga yang Aman
Padel adalah olahraga yang sedang digandrungi semua kalangan. Padel populer karena mudah dipelajari, memiliki aspek sosial yang kuat, serta menawarkan gaya hidup modern dan sehat. Kesederhanaan permainannya dan ukuran lapangan yang lebih kecil memungkinkan pemula untuk langsung bermain dan bersenang-senang, berbeda dengan olahraga raket lain seperti tenis.
Mums mungkin pernah mencobanya dan menyukai olahraga ini. Lalu bagaimana dengan ibu hamil. Tahan ya, Mums! Padel sebaiknya dihindari oleh ibu hamil karena termasuk olahraga yang aktif dan berisiko kontak fisik tinggi.
Tapi, jika ibu hamil sudah terbiasa bermain sebelum hamil dan kondisi kehamilannya sehat, konsultasikan dulu dengan dokter untuk bisa bermain dengan modifikasi yang sangat hati-hati, seperti menghindari gerakan lari cepat, lompat, atau hentakan mendadak, dan pastikan lapangan aman dari risiko jatuh. Olahraga yang lebih aman dan disarankan antara lain jalan kaki, yoga prenatal, berenang, atau senam hamil.
Risiko Padel untuk Ibu Hamil
Berikut ini beberapa alasan mengapa padel umumnya tidak disarankan untuk ibu hamil
1. Risiko jatuh
Padel melibatkan gerakan cepat dan pergerakan tubuh yang tiba-tiba, yang meningkatkan risiko terjatuh, terutama saat trimester akhir kehamilan.
2. Kontak fisik
Olahraga ini melibatkan kontak dengan pemain lain, yang bisa berbahaya bagi ibu hamil.
3. Gerakan intens
Padel membutuhkan gerakan seperti berlari, melompat, dan hentakan yang bisa memberikan tekanan berlebih pada tubuh.
Olahraga yang aman untuk ibu hamil
Tidak bisa padel bukan berarti ibu hamil tidak bisa berolahraga. Olahraga dan tetap aktif tetap dianjurkan untuk ibu hamil. Olahraga sangat penting bagi ibu hamil karena dapat membantu mengurangi keluhan seperti nyeri punggung dan kelelahan, mempersiapkan tubuh untuk persalinan, serta mengurangi risiko komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi.
Olahraga yang aman untuk ibu hamil termasuk jalan kaki, berenang, yoga prenatal, senam hamil, dan pilates ringan, namun selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai aktivitas fisik.
1. Jalan kaki
Jalan kaki memberikan banyak manfaat untuk ibu hamil, termasuk meningkatkan stamina, melancarkan pencernaan dan sirkulasi darah, serta mempersiapkan tubuh untuk proses persalinan. Aktivitas ini juga membantu mengurangi risiko komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional dan preeklampsia, serta membantu mengelola stres dan mengurangi varises
Jalan kaki secara rutin memperkuat otot paha, betis, dan pinggul, yang dapat membantu saat mengejan dan mempermudah proses persalinan normal karena otot panggul dan rahim menjadi lebih rileks.
2. Yoga prenatal
Yoga prenatal adalah latihan yang dirancang khusus untuk ibu hamil, menggabungkan peregangan lembut, pernapasan, dan relaksasi untuk mendukung kesehatan fisik dan mental. Latihan ini membawa banyak manfaat, baik selama kehamilan maupun untuk persiapan persalinan
Yoga dapat membantu mengurangi keluhan umum seperti sakit punggung bagian bawah, mual, sakit kepala, dan sindrom carpal tunnel dengan meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan sirkulasi darah.
Gerakan yoga menargetkan otot-otot yang digunakan saat melahirkan, seperti otot dasar panggul dan pinggul, sehingga mempersiapkan tubuh untuk persalinan, dan juga melatih pernapasan.
3. Berenang
Berenang merupakan salah satu olahraga terbaik dan paling aman bagi ibu hamil karena air membantu menopang berat badan ekstra, terutama saat usia kandungan memasuki trimester akhir. Aktivitas ini dapat memberikan kelegaan dan berbagai manfaat kesehatan lainnya bagi ibu dan janin.
4. Senam hamil
Senam hamil merupakan serangkaian gerakan ringan yang dirancang khusus untuk ibu hamil, guna menjaga kebugaran tubuh, mengurangi keluhan kehamilan, serta mempersiapkan fisik dan mental untuk proses persalinan. Senam ini aman dilakukan sejak usia kehamilan 4 bulan (16 minggu) hingga mendekati persalinan
Tips aman berolahraga saat hamil
Agar tidak berisiko, lakukan hal ini jika bumil ingin berolahraga"
1. Kenakan pakaian dan sepatu yang nyaman Pastikan mengenakan pakaian yang tidak ketat dan sepatu datar yang mendukung.
2. Sesuaikan intensitas. Jika Anda baru memulai olahraga, mulailah dengan kecepatan yang nyaman dan secara bertahap tingkatkan durasi serta intensitasnya.
3. Hindari kelelahan. Hentikan berjalan jika Anda merasa terlalu lelah atau terengah-engah.
4. Konsultasikan dengan dokter. Sebelum memulai program olahraga apa pun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau bidan.
Tetap semangat berolaharaga dan aktif bergerak ya Mums! Jika Mums membutuhkan artikel lain seputar kehamilan, bisa download juga aplikasi Teman Bumil.
Referensi:
Mayoclinic. pregnancy-exercises
-
# Olahraga
-
# Ibu hamil