Penyebab Ibu Hamil Mudah Terjatuh dan 7 Cara Mencegahnya
Jatuh adalah hal yang mungkin dikhawatirkan banyak ibu hamil. Namun kabar baiknya, saat ibu hamil terjatuh umumnya tidak selalu membahayakan janin dalam kandungan . Namun, pastikan untuk segera berbicara dengan dokter kandungan untuk memastikan kehamilan baik-baik saja.
Pada setiap tahap kehamilan, rahim dirancang untuk menahan beberapa keadaan yang cukup sulit dan ekstrem guna melindungi janin yang sedang berkembang di dalamnya.
Dinding rahim adalah otot yang tebal dan kuat, dan cairan ketuban berfungsi sebagai bantalan. Selama minggu-minggu awal kehamilan, rahim terselip di belakang tulang panggul. Itu memberikan keamanan ekstra. Jatuh selama awal kehamilan biasanya tidak menyebabkan cedera pada janin.
Masih ditambah lagi perlindungan dari selaput ketuban yang kuat dan rongga perut (yang terdiri dari otot dan tulang. Jadi janin akan aman dan terlindungi. Jadi diperlukan kecelakaan yang parah agar guncangan dapat menembus semua lapisan pelindung tersebut dan memengaruhi janin.
Jatuh saat hamil tidak selalu perlu dikhawatirkan. Ibu hamil mungkin mengalami sedikit cedera setelah terjatuh. Namun, jika tidak terluka, kemungkinan besar janin yang sedang berkembang juga tidak akan terluka. Namun terkadang, jatuh dapat menyebabkan masalah yang lebih serius.
Penyebab ibu hamil mudah terjatuh
Ada banyak alasan mengapa kehamilan, khususnya trimester ketiga, meningkatkan ibu hamil mudah terjatuh:
1. Perut semakin membesar
Perut yang membesar akan menggeser pusat gravitasi ke depan, sehingga bumil lebih sulit untuk tetap tegak, terutama pada permukaan yang tidak rata.
Terlebih lagi, semakin dekat melahirkan, sendi-sendi seorang wanita akan semakin kendur karena hormon kehamilan relaksin. Hormon ini penting, karena memungkinkan sendi dan jaringan ikat di panggul dan leher rahim dapat meregang selama melahirkan, sehingga lebih mudah untuk mendorong bayi keluar.
Namun hingga saat itu tiba, sendi-sendi yang kendur juga dapat membuat bumil tidak stabil saat berdiridan lebih mungkin terjatuh secara tidak sengaja.
2. Kelelahan
Jangan lupa, ibu hamil mungkin merasa lelah, tidak nyaman, dan mudah pusing, yang semuanya akan meningkatkan risiko suntuk tersandung dan jatuh.
Waspada jatuh yang bisa membahayakan janin
Jatuh yang terjadi selama akhir trimester kedua dan trimester ketiga bisa lebih berbahaya, terutama jika ibu hamil jatuh tengkurap, atau jika perut bumil terbentur sesuatu saat jatuh.
Jenis jatuh seperti itu dapat menyebabkan kontraksi atau kebocoran cairan ketuban. Plasenta juga dapat terpisah dari dinding bagian dalam rahim. Kondisi itu disebut solusio plasenta. Dan sel-sel darah dari janin dapat masuk ke aliran darah. Istilah medis untuk itu adalah pendarahan fetomaternal.
Mums harus segera ke dokter dan menjelaskan penyebab terjatuh dan gejala yang dialami. Ingat ya Mums, terjatuh setelah sekitar 23 minggu kehamilan, segera hubungi dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Kondisi darurat ini harus menjadi perhatian, menyusul ibu hamil yang terjatuh:
- Ada darah atau cairan lain keluar dari vagina.
- Nyeri atau nyeri tekan di dalam atau di sekitar rahim.
- Terjadi kontraksi.
- Tidak merasakan gerakan janin.
Jangan panik dan segera ke rumah sakit. Tim dokter akan melakukan tes untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Jika usia kehamilan 23 minggu atau lebih dan mengalami kontraksi setelah terjatuh, kemungkinan ibu hamil perlu dirawat di rumah sakit selama 24 jam.
Hal ini dilakukan agar tim dokter Adapat memastikan bahwa tidak akan terjadi persalinan dini. Meskipun jarang terjadi, jika terjatuh menyebabkan cedera serius pada trimester ketiga, operasi caesar darurat dapat dipertimbangkan.
Cara mencegah terjatuh saat hamil
Terkadang terjatuh tidak dapat dicegah. Namun dengan mengambil beberapa tindakan pencegahan dan menerapkan kebiasaan baru, Mums mungkin dapat menghindari terjatuh saat hamil.
Berikut beberapa kiat cerdas yang dapat dicoba:
1. Pilih sepatu datar daripada sepatu hak tinggi
Sepatu datar, sepatu kets, atau wedges rendah adalah pilihan yang lebih aman daripada sepatu hak tinggi. Namun, berhati-hatilah dengan sandal jepit, yang datar tetapi tidak stabil untuk berjalan.
2. Lepas karpet di rumah
Untuk mencegah jatuh dan tersandung di rumah, lepaskan karpet sementara. Atau rekatkan pinggiran karpet dengan lantai menggunakan selotip dan memasang bantalan antiselip di bawahnya. Djauhkan benda seperti mainan, bangku kecil dan majalah di lantai.
3. Pasang pegangan tangga
Tampaknya mudah, tetapi biasakan untuk selalu berpegangan pada pegangan tangga untuk dukungan ekstra saat Anaik dan turun tangga. Sebaiknya juga pasang palang di kamar mandi sehingga ibu hamil memiliki sesuatu untuk dipegang saat masuk dan keluar dari kamat mandi.
3. Berjalanlah dengan perlahan
Tidak perlu berjalan cepat saat Mums sedang hamil! Namun, Mums tetap dianjurkan rutin jalan kaki di sekitar rumah atau saat melakukan tugas.
4. Cari jalan setapak yang mulus
Trotoar adalah pilihan terbaik untuk berjalan daripada permukaan yang tidak rata seperti rumput atau jalan setapak yang bergelombang.
5. Jangan membawa beban berat
Jangan jadi pahlawan dengan membawa keranjang cucian yang besar. Sebaliknya, bagikan pekerjaan dengan anggota keluarga yang lain.
6. Sepeda statis
Jika Mums suka bersepeda, bersepedalah di dalam ruangan karena bagian tengah tubuh yang sedang tumbuh dapat mengganggu keseimbangan, sehingga lebih berisiko jatuh saat bersepeda.
7. Jaga energi
Simpan camilan sehat dan botol air kecil di tas atau meja kerja untuk mencegah pusing yang disebabkan oleh gula darah rendah atau rasa haus. Jika lelah, pastikan untuk beristirahat di siang hari dengan tidur siang atau menyegarkan diri.
Jatuh selama kehamilan mungkin tampak menakutkan, tetapi dalam kebanyakan kasus tubuh seorang wanita hamil seharusnya mampu melindungi janins yang sedang tumbuh. Informasi lain seputar kesehatan selama hamil juga bisa didapatkan dengan download Aplikasi Teman Bumil.
Referensi:
Mayoclinic. fall-during-pregnancy
Whattoexpect. accidental-fall
-
# Kehamilan
-
# Ibu hamil