Dukung Anak Fokus dan Semangat di Sekolah dengan Sarapan Bergizi Lengkap
Dukung anak agar tumbuh kuat, sehat, dan cerdas adalah asupan gizi yang cukup. Pemenuhan gizi ini dapat diperoleh melalui konsumsi makanan yang sehat setiap hari. Dalam hal ini, sarapan ternyata memegang peranan penting lho Mums untuk membantu memenuhi kecukupan gizi anak.
Nah, kira-kira apa saja sih manfaat sarapan untuk anak-anak? Dan apa saja dampaknya jika anak tidak mendapatkan sarapan yang bergizi lengkap setiap harinya? Yuk, simak ulasan selengkapnya dalam artikel berikut!
Siswa Indonesia Banyak yang Tidak Mendapatkan Sarapan Setiap Pagi
Sarapan memegang kunci penting agar anak bisa tetap fokus belajar dan semangat beraktivitas di sekolah. Sayangnya, berdasarkan Survei Diet Total (SDT) Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI tahun 2020, sebanyak 66,8% anak sarapan dengan kualitas gizi rendah dan belum terpenuhi asupan vitamin serta mineralnya.
Tingginya prevalensi anak yang tidak sarapan ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain; pengaruh persepsi diri dan lingkungan yang menganggap proses makan hanyalah untuk menghilangkan rasa lapar, pemenuhan asupan tubuh agar tidak mudah sakit, serta terbatasnya pilihan menu sarapan.
Baca juga: Mums, Ini Makanan agar Anak Cerdas!
Pentingnya Sarapan di Pagi Hari untuk Anak Sekolah
Sarapan merupakan salah satu cara terbaik untuk memastikan anak mendapat asupan gizi yang seimbang. Berbagai kajian telah membuktikan bahwa gizi yang cukup dari sarapan dapat membekali tubuh untuk berpikir dan beraktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi. Bagi anak sekolah, sarapan juga terbukti dapat meningkatkan kemampuan belajar dan stamina anak saat beraktivitas di sekolah.
Ada pun kalori sarapan yang diperlukan anak di pagi hari berkisar 20-25%, yakni sekitar 200-300 kalori. Jumlah kalori ini bisa dibagi dalam jenis makanan pokok, lauk pauk atau camilan sehat.
Selain menjaga fisik anak tetap bugar dan membuatnya fokus di sekolah, ada beberapa manfaat lain dari sarapan, di antaranya:
Menyediakan karbohidrat sebagai sumber energi anak. Jika kekurangan karbohidrat, maka akan berpengaruh juga pada penurunan konsentrasi belajar atau daya ingat, tubuh melemah, pusing, dan gemetar. Akibatnya, terjadi penurunan semangat belajar, kecepatan reaksi, serta kesulitan dalam menerima pelajaran dengan baik.
Mencukupi kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh, seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Mengurangi kemungkinan anak untuk jajan di luar yang kadar gizinya tidak lengkap dan kebersihannya dipertanyakan. Selain itu, jajan di luar juga memungkinkan adanya risiko paparan bahan berbahaya pada anak, seperti formalin, boraks, rhodaminrhodamon B, dan sebagainya juga dapat dihindari.
Sementara, berikut ini beberapa dampaknya jika anak tidak mendapat sarapan di pagi hari:
Sulit berkonsentrasi terhadap pelajaran di sekolah sehinggahingga menurunkan prestasi belajar.
Fisik lemah dan lesu karena tidak ada asupan energi dari makanan ke dalam tubuh.
Rentan mengalami masalah pencernaan, seperti maag.Sering pingsan.
Tekanan darah rendah dan pusing.
Sering mengemil yang mungkin mengarah ke camilan kurang sehat.
Penuhi Kebutuhan Gizi Anak dengan Sarapan Bergizi Lengkap
Memastikan anak mendapat sarapan di pagi hari adalah faktor penting yang bisa menunjang aktivitasnya di sekolah. Akan tetapi, sarapan yang diberikan bukan hanya sekadar banyak dan mengenyangkan untuk anak-anak, tetapi juga harus mengandung gizi yang lengkap.
Baca juga: Mums, Ini Cara Mengatasi Obesitas pada Anak
Referensi
BPOM Pedoman Pangan Jajanan Anak Sekolah untuk Pencapaian Gizi Seimbang tahun 2013.
-
# Makanan
-
# Nutrisi
-
# TBN Tumbuh Kembang
-
# TBN 4 Tahun