Cegah Osteoporosis, Wanita Harus Jaga Kesehatan Tulang Sejak Usia Muda
Wanita lebih rentan mengalami osteoporosis atau keropos tulang, terutama di usia setelah menopause. Osteoporosis meningkatkan risiko patah tulang. Meskipun, risiko osteoporosis kebanyakan terjadi di usia di atas 50 tahun, namun proses pengeroposan tulang sudah terjadi tanpa disadari sejak usia 30 tahun. Itulah sebabnya, mempertahankan tulang agar tetap sehat sejak usia muda sangat penting.
Dalam rangka memperingati World Osteoporosis Day 2025, Bayer perusahaan global berbasis life-science mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan tulang sejak usia produktif. Diskusi sains bertema “The Science Behind: Strong Bones, Preventing Osteoporosis Starts Today” berlangsung di Jakarta, 23 Oktober 2025.
Penyebab Osteoporosis karena Kurang Kalsium dan Vitamin D
“Osteoporosis sering disebut silent disease karena sering kali didiagnosis hanya setelah penderita mengalami fraktur. Puncak massa tulang tercapai di usia 20–30 tahun, sehingga periode ini menjadi critical window untuk mencegah osteoporosis. Jika dilewatkan, risiko patah tulang di usia lanjut akan jauh lebih besar. Kekurangan kalsium dalam tubuh, akan membuat tubuh mengambil cadangan kalsium dari tulang. Jika terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan penurunan massa tulang dan Osteoporosis,” jelas Dokter Spesialis Ortopedi dr. Aldico Sapardan Sp.OT. CF.
Dampak osteoporosis tidak hanya terasa secara kesehatan, tetapi juga sosial dan ekonomi. Patah tulang akibat osteoporosis sering menyebabkan penyintasnya kehilangan kemandirian. Sebanyak 40% penyintas tidak lagi mampu berjalan sendiri, dan 60% masih membutuhkan bantuan setahun setelah mengalami patah tulang panggul.
Data Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) menunjukkan bahwa lebih dari 41.7% masyarakat Indonesia mengalami kepadatan tulang rendah (osteopenia), mencerminkan masih rendahnya kesadaran akan pentingnya pemenuhan asupan kalsium dan vitamin D harian.
Cara Mencegah Osteoporosis
Pencegahan osteoporosis, menurut dr. Aldico, harus dimulai sejak dini. Adapaun caranya adalah dengan melakukan beberapa hal berikut:
1. Beraktivitas dan latihan fisik secara rutin dan teratur
Menurut Ade Rai, Fitness Practitioner, banyak orang berfokus pada olahraga kardio untuk menjaga kesehatan, tetapi sering melupakan latihan penguatan tulang. Padahal, tulang yang sehat menopang otot, menjaga keseimbangan, dan menyimpan mineral penting.
2. Diet seimbang kaya akan kandungan kalsium
Diet seimbang menjaga berat badan tetap ideal yang baik juga untuk kesehatan tulang, terutama makanan yang kaya akan kalsium seperti susu dan turunannya, ikan teri dan ikan laut, dan juga kacang-kacangan.
3. Hindari rokok dan minuman beralkohol serta kafein yang berlebihan
Rokok berdampak ke seluruh organ di tubuh, termasuk ke tulang.
4. Mengonsumsi susu dan kacang-kacangan
Susu adalah sumber kalsium dan vitamin D. Minum susu teratur dapat membantu kepadatan tulang tetap terjaga.
5. Berjemur
Matahari kaya vitamin D yang membantu penyerapan kalsium. Dianjurkan untuk berjemur di pagi hari sebelum jam 9 pagi.
6. Konsumsi suplemen
Konsumsi suplemen yang mengandung kalsium dan vitamin D diperlukan untuk membantu menjaga kepadatan tulang, jika asupan dari makanan kurang.
Berapa Kebutuhan Kalsium?
Kebutuhan kalsium harian bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kondisi seperti kehamilan.
Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 650 mg
Secara umum, anak-anak berusia 4–18 tahun membutuhkan sekitar 1000-1300 mg
Orang dewasa sehat 19–49 tahun sekitar 1000 mg.
Lansia di atas 50 tahun memerlukan sekitar 1200 mg
Ibu hamil dan menyusui memiliki kebutuhan kalsium tertinggi, yaitu 1200 - 1300 mg per hari.
" Kebutuhan kalsium ibu hamil tinggi karena harus dibagi dengan janinnya. Dan jika asupan tidak terpenuhi, maka akan mengambil dari cadangan kalsium di tulang ibu. Sehingga wanita rentan mengalami osteoporosis di usia tua," pungkas dr. Aldico.
-
# Osteoporosis
-
# Kalsium
-
# Defisiensi kalsium
-
# Kesehatan Wanita